Bagian 19

890 60 5
                                    






🇮🇩🇮🇩


"Apa yang dia katakan kepada Nathan Shayne?" Tanya Nathalia kepada lelaki disampingnya

"Aku bilang bahwa kau pernah hamil 2 kali dan kau menggugurkan kandunganmu sendiri 2 kali" ujar Jax masih dengan senyumnya

"Brengsek kau Jax sudah kubilang jangan ganggu aku lagi bajingan" teriak Nathalia berusaha menggapai Jax yang langsung ditahan oleh Shayne dan Jay

"Kenapa kau selalu mengganguku sialan" teriaknya dibarengi tangisan yang mulai di keluarkan

"Karena aku mencintaimu Nathalia"
Ujar Jax kini dengan nada yang serius

Jay Idzes langsung membawa tubuh Nathalia ke belakangnya saat menyadari Jax mulai berusaha menyentuh Nathalia.

"Sebaiknya kau pergi bro" ujar Ragnar yang ikut menahan Jax

"Tidak sebelum Nathalia ikut bersamaku"

Ragnar dan Jay berusaha menyuruh Jax untuk pergi tapi sepertinya lelaki itu sangat keras kepala sampai dimana keempat lelaki itu terkejut atas tindakan yang dilakukan oleh Nathalia

"Jax aku mohon biarkan aku bahagia dengan hidupku sekarang" ucap Nathalia yang kini bersujud didepan kaki Jax membuat lelaki itu langsung memundurkan badannya dengan wajah yang terkejut.

"Nath apa yang kau lakukan, berdiri sekarang" ujar Shayne tegas sambil menarik tubuh Nathalia agar berdiri tapi Nathalia langsung menepis Shayne dan memegang kaki Jax yang masih menatap Nathalia dibawahnya

"Jax aku mohon" ujar Nathalia

"Atau kau bisa membunuhku Jax, jangan siksa aku seperti ini" lanjut Nathalia membuat mereka membelalakan matanya mendengar ucapan Nathalia

"Kau ini berbicara apa sih Nath, sekarang bangun" ujar Jay sambil menarik tangan Nathalia kencang membuat wanita itu berdiri masih dengan tangisnya.

"Shayne kau antar Nathalia kekamarnya" perintah Ragnar diangguki Shayne yang langsung menarik lembut tangan Nathalia meninggal mereka semua

"Shayne aku ingin bertemu dengan Nathan dulu" ujar Nathalia saat mereka sudah berada didepan pintu kamar.

"Sebaiknya kau istirahat"

"Dan membiarkan masalahku bertambah kacau? Aku tidak mau kehilangan yang kedua kalinya Shayne" ucap Nathalia membuat Shayne terdiam dan membiarkan Nathalia menghampiri kamar Nathan yang berada dipojok lorong

Nathalia mengetok pintu kamar Nathan yang sekamar dengan Sandy Walsh dan benar saja yang membuka adalah Sandy bukannya Nathan.

"Apa Nathan ada didalam?" Tanya Nathalia yang menganggukkan kepalanya dan membiarkan Nathalia masuk karena dirinya mengerti sepertinya ada masalah jadi dirinya keluar dari kamar dan bergabung dengan pemain lainnya dikamar mereka

"Nathan" panggil Nathalia kepada Nathan yang sedang merebahkan tubuhnya diatas ranjang membuat Nathalia pun ikut berbaring sambil memeluk tubuh Nathan dari belakang

"Yang dikatakan Jax memang benar Nath, tapi aku punya alasan untuk melakukan itu" ucap Nathalia

"Aku masih terlalu muda waktu itu"

"Apa bersama Mees?" Tanya Nathan

"Maksudnya?"

"Apa kau mengandung anak Mees?" Tanya Nathan yang diangguki oleh Nathalia

"Sungguh Nathalia apakah kau tidak berpikir kedepannya? Bagaimana jika tuhan mengutukmu karena kau membunuh janin yang sudah tuhan titipkan"

"Jangan membawa bawa tuhan Nathan"

"Lebih baik kita sampai disini saja Nathalia, keluarga ku pasti menentang keras jika mereka tau kau pernah menggugurkan kandunganmu sendiri"

"Apa maksudmu Nathan" ujar Nathalia langsung mendudukan dirinya diikuti oleh Nathan.

"Kita putus saja"

"TIDAKKK, KAU INI KENAPA SIH ITUKAN HANYA MASALALU KU KAU BERTINDAK SEPERTI INI SEOLAH OLAH HIDUPMU TIDAK PUNYA MASALALU NATHAN" teriak Nathalia kepada Nathan dengan kesal

"KAU MEMBUNUH NATHALIA DAN ITU ADALAH DOSA BESAR" Teriak Nathan membuat Nathalia langsung terdiam

"Jangan berteriak kepadaku sialan" ujar Nathalia lalu mulai memukuli tubuh Nathan karena rasa kesalnya

"Stop Nathalia, apa yang kau lakukan" ucap Nathan sambil berusaha melindungi tubuhnya dari pukulan brutal Nathalia yang juga menangis keras.

"Kau jahat Nathan kau benar benar jahat brengsek, bisa bisanya kau memutuskan ku saat aku sudah menyayangimu, BRENGSEEEK" ungkap Nathalia masih memukuli Nathan sambil menangis sesenggukan.

Setelah puas meluapkan emosinya kini Nathalia menuruni ranjang dan berjalan kearah pintu untuk kembali kekamarnya, saat dia membuka pintu justru mendapati sekumpulan anak timnas sedang mengobrol didepan pintu kamar sebelah

Tanpa memperdulikan mereka Nathalia langsung pergi kekamarnya dengan tangis yang masih terdengar.

"Dia kenapa?" Tanya Justin heran

"Mungkin sedang bertengkar dengan Nathan, disebelahkan kamar Nathan dan Sandy" jelas Thom Haye

"Sudahlah jangan terlalu ikut campur mending sekarang kita keruang gym, disana ada tenis meja" ujar Marselino yang diangguki lainnya

Sedangkan kini Nathalia memasuki kamarnya langsung membaringkan tubuhnya membelakangi Carol yang tertidur, menangis adalah hal yang bisa dia lakukan sekarang.

Setelah lelah menangis kini Nathalia sedang  berendam dikamar mandinya sedangkan Carol sudah terbangun dan sedang bergabung dengan pemain lainnya bermain billiard

Tok tok tok

Suara ketukan terdengar tapi Nathalia tetap mengabaikannya karena terlalu malas untuk bergerak jadi lebih baik tetap diam menikmati hangatnya air yang memeluk tubuh telanjangnya.

Tidak lama ketukan itu terdengar lalu menghilang beberapa saat dan muncul lagi dengan suara pintu yang terbuka, pikir Nathalia itu adalah Carol karena hanya bocah itu yang mempunyai kunci selain dirinya.

"Nathalia?" Panggil seseorang yang ternyata Nathan Tjoe a on

"Hmm" dehem Nathalia acuh karena masih ada rasa kesal terhadap laki laki yang kini melepas pakaian dan ikut bergabung bersamanya

"Hei, maafkan aku yah" ujar Nathan sambil memegang kedua tangan Nathalia

"Aku terlalu cemburu sayang" rayu Nathan lagi sembari mengelus bahu telanjang Nathalia

"Janji aku tidak akan seperti itu lagi" lanjutnya sedangkan Nathalia masih terdiam sembari menatap ke arah pintu kamar mengabaikan laki laki dihadapannya

"Kita selalu bertengkar dengan masalah yang selalu sama Nath, Mees hanya mantanku tapi kau bersikap berlebihan, ingatlah Mees akan menjadi kawanmu dilapangan nanti"

"Iyah sayang maafkan aku yah, janji ini yang terakhir kali aku bersikap seperti ini" ujar Nathan sembari menciumi tangan putih Nathalia.

"Janji?"

"Janji"

Nathalia tersenyum lalu naik kepangkuan Nathan sembari tersenyum. Begitu pun Nathan yang kini lebih legowo menerima masalalu Nathalia yang mungkin terlalu jahat dimata tuhan.


🇮🇩🇮🇩


Ditulis 24 Oktober 2024

vertaler (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang