NOTES : hehe enjoy gess, hari ini aku lagi niat nulis buat kalian ^^!
Kring kring...
Kini waktu sudah menunjukan pukul 4 sore, yang mengartikan kegiatan belajar mengajar telah selesai setelah 9 jam lamanya.
Murid-murid dengan semangat merapikan baran-barang kedalam tas dengan rusuh, terburu-buru ingin kembali ke kasur masing-masing, terlebih lagi besok adalah hari Jumat. Bagi mereka hari Jumat hari yang lumayan ringan mulai dari waktu mata pelajaran serta pembelajarannya.
Jisung disana yang sedari tadi hanya mencatat semua yang tertulis di papan tulis hanya menguap.
Kini, ia hanya sendiri di ruangan kelas yang sepi itu karena banyak anak-anak yang sudah pulang dan pergi dari gedung itu.
Jisung hanya bisa tersenyum tipis mengingatkan bahwa teman-teman kelasnya pasti sudah kelelahan karena kegiatan hari ini yang cukup banyak dari biasanya.
Dengan santai, Jisung langsung membereskan barang-barangnya kedalam tasnya. Lalu segera keluar dari ruangan itu dengan kaki-kaki kecilnya.
Sambil melihat penjuru lorong, Jisung hanya bisa terkekeh melihat kondisi sekolah yang dengan sekejap langsung sepi.
Ia menggelengkan kepalanya.
"Pasti besok banyak yang bolos lagi." Batin Jisung.
Berbeda dengan kondisi sekolah. Rumah sakit yang sedari tadi pagi sudah buka, kini terlihat sepi pengunjung.
Harusnya mereka bisa bersyukur bahwa sedikit pasien hari ini.
Hanya saja, pasti lama kelamaan mereka mulai merindukan pasien-pasien mereka.
"Lu enggak mau jemput Jisung, Ho?" Tanya Seungmin kepada Minho yang sedari tadi hanya bisa melihat layar komputer didepannya.
Minho yang ditanya itu hanya bisa menghela nafasnya.
Jujur, sudah ada 2 minggu sejak kejadian itu, ia dan Jisung kini sudah tidak bertemu satu sama lain lagi.
Entah mengapa, sekarang Jisung mulai jarang ke rumah sakit untuk berkonsultasi kepadanya. Minho kini mulai merindukan semua curhatan yang keluar dari tangan kecil Jisung.
Minho hanya bisa menghela nafasnya.
"Enggak lah. Emang anaknya mau?" Tanya Minho dengan tidak mood yang terdengar dari nadanya.
Changbin terkekeh.
"Napa? Dia ngehindar lu?" Canda Changbin.
Mendengar pernyataan itu, Minho mengeluarkan tatapan tajamnya kepada Changbin sambil mematikan komputer nya.
Changbin yang ditatap hanya bisa menghentikan kekehannya dan menelan ludahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DEAF PATIENT [MINSUNG]
Romance"Kekurangan mu yang membuatmu semakin sempurna" Minsung area, homophobic? skip.