18 Februari, 05:15 WKS; Hari Kelima Jungkook Diculik.
"Apa yang lu liat dari gua?"
pagi di rumah Kim Taehyung serunyam biasanya, namun bedanya sekarang si pemilik rumah satu ranjang dengan pria lain yang sama bongsornya dengan dia.
"i have no clue what i have done."
Jungkook menjawab seadanya, posisi keduanya sama sama telentang di ranjang, Jungkook menjadikan lengannya sebagai bantalan dan Taehyung telentang dengan rapi di sisi kiri Jungkook.
"you have."
"no, im not! kalau gue bisa milih, gue juga gak terlalu suka dikelilingi kekacauan kaya gini."
Jungkook balik memunggungi Taehyung, memeluk tubuhnya sendiri. bergerak untuk menghindari pertanyaan yang baru saja dilontarkan Taehyung padanya.
"i just found you in mine." bisik Jungkook, beruntungnya Taehyung tak mendengarnya.
pada dasarnya, semua yang dilakukannya semata mata karena rasa iba pada mulanya, namun demikian kata iba itu berganti menjadi sesuatu yang lebih mirip dengan kondisinya.
Jungkook mengerti kehidupan Taehyung dengannya begitu berbeda, namun perbedaan itulah yang membuatnya merasa dia butuh Taehyung, dan pria itu butuh dirinya.
Jungkook merasakan sesak di dadanya, entah kenapa teringat akan hidupnya yang monoton, dan telah terkena setitik warna oleh kehadiran Taehyung di dalamnya, namun tak lama kemudian Taehyung juga akan sama pergi, seperti yang lainnya. ke dalam jeruji besi, dan tak tau kapan keluarnya.
ranjang tua yang dinaiki mereka berdecit, menandakan Taehyung yang sekarang telah berdiri dengan membawa jaket di tangannya.
baru satu langkah, Jungkook menghentikannya dengan pelukan dari belakang.
"...h-hiks jang-ahn pergi kemana mana dulu."
mulutnya bergetar, Jungkook berusaha sekuat tenaga agar tangisannya meredup namun rasa sakit hatinya luar biasa. jari jemari kecilnya memegang kaus yang tengah dikenakan oleh Taehyung hingga menjadi kusut.
"...Be-Beomgyu operasinya nanti sore, j-jangan pergi dulu.."
wajahnya ia sembunyikan di punggung tegap Taehyung yang semakin hari dirasa semakin rapuh, seolah olah bisa hancur kapan saja. menunduk penuh, memohon agar Taehyung tak meninggalkan kamarnya.
"..h-hiks, mm!" Jungkook mengeluarkan sesenggukan terakhirnya dan berusaha untuk kembali menahan mulut kecilnya agar tak bersuara, ia benci dilihat lemah.
"pfft-"
Jungkook melepaskan pelukannya, dan mengusap kasar kedua matanya yang sayangnya masih berair. berdiri tegap dengan canggung saat Taehyung membalikan badannya menghadap ke arahnya.
"gua cuma mau nyimpen ini ke cucian."
alis Jungkook menajam, mulutnya berkerucut dengan wajah masih memerah. ia bersungut sungut dan telah menyiapkan kepalan tangan untuk menghajar Taehyung yang telah membuatnya terlihat kecil.
"gua gabakalan kemana mana."
namun sesaat setelah Jungkook bersiap siap memasang kuda kudanya untuk memukul Taehyung, pria yang lebih tua memeluknya tanpa aba aba.
mengelus halus kepala Jungkook penuh kasih sayang yang tak pernah Jungkook sendiri dapatkan.
"Beomgyu udah gede, bisa jaga diri sendiri waktu siuman nanti."
mata Jungkook kembali berair, tiap kata lembut yang diucapkan Taehyung selalu lolos menjebak hatinya dalam perasaan gelisah tak tertahankan.
Jungkook memukul-mukul kecil punggung Taehyung dengan kepalan tangannya. meminta Taehyung berhenti berbicara namun mulutnya terlalu kelu dengan tangisan yang terus keluar, perasaan takut kehilangan.
"gua gabakal pergi, jung."
kekehan palsu kembali keluar dari mulut Taehyung, meskipun terlihat tengah tersenyum, namun yang Jungkook bisa lihat dari wajahnya hanyalah kekosongan, letih, dan ingin bersandar entah dimana.
perasaan memuakan mulai kembali merasuki Jungkook, lehernya seperti tengah dicekik, karena siapa yang tau dalam dua jam kedepan, Taehyung bisa saja kedapatan tengah diborgol kedua tangannya.
"jangan pergi.."
page 09 :: fear and joys (1). 𖦽
[Lucid Dream - Jeff Satur]"ah, persetan!"
Mingyu mengumpat sejadi jadinya, saat pihak kepolisian memaksa kembali untuk mengutus banyak regu dengan misi mencari buronan. buronan yang dimaksud adalah Taehyung sendiri.
untungnya, Mingyu tak dicurigai sebagai pelaku yang membuat Taehyung dapat kabur dengan mudah, mengingat kemarin malam ia tak mau berurusan dengan tuannya— Jungkook yang terus menerus menangis meminta Taehyungnya dikembalikan.
ayo katakan dewi Fortuna tengah memihaknya ke jalan yang salah kali ini, karena bagaimanapun Taehyung itu penculik.
"gak seharusnya kamu mengumpat di kantor polisi."
Mingyu mengusap wajahnya kasar, kemudian menoleh mencari arah suara yang menyapanya.
"peduli apa kamu."
pria dengan seragam polisi tersebut menunjukkan senyum miringnya, kedua tangannya diletakkan di saku celana, dan kepalanya ia bawa untuk menoleh ke atas, menatap wajah Mingyu dengan ekspresi angkuh.
kakinya berjinjit, membisikkan sesuatu pada Mingyu yang dapat membuatnya terbungkam dalam diam.
"saya peduli, buktinya saya diem gak melaporkan sewaktu kamu sekap saya di mobil kemarin malam."
Jeon Wonwoo.
nama bajingan kecil yang menurut Mingyu mulai sekarang dan seterusnya akan memeras dirinya agar si pria berseragam polisi itu tutup mulut.
next chapter note:
focused on our main character, fluffy, cheesy, kinda warn nc scene.
KAMU SEDANG MEMBACA
return back | tk [on going]
Fanfictiebukan masalah kejahatan atau tidaknya, mengapa korban satu ini malah memilih untuk tetap diculik?