1

149 17 0
                                    

Untuk sekarang, ada beberapa penjelasan tentang keluarga Lee yang merupakan konglomerat berwibawa di negaranya. Mengapa yang dipilih untuk menjadi pewaris adalah Riwoo? Padahal dia adalah seorang omega. Dan jawaban pertamanya adalah karena dia anak sulung, kemudian Lee Jaehyun, anak kedua keluarga Lee yang seorang Alpha sudah memiliki tato pasangan takdir sejak lahir.

Lalu yang terakhir.... Taesan, terlahir sebagai Alpha teratas diantara Alpha yang lainnya tapi tidak mudah untuk diatur, tidak ada yang berani melawan ucapannya yang mutlak, karena sekalinya dia menyebarkan feromon semua orang bisa saja tercekik mati. Jadi sang ayah tidak bisa menjodohkannya dengan seseorang dari Panti Asuhan Bima Kusuma.

Dan kenapa mereka harus selalu memiliki menantu dari Panti Asuhan itu? Hanya untuk membangun citra publik, penjelasan seperti ini akan terdengar kasar, tapi keluarga konglomerat itu sialan. Mereka tidak mungkin bersih, murni, kesat, dan tak bersalah. Pencitraan yang licik akan selalu ada untuk menggiring opini publik.

"Aku dengar kita memiliki anggota baru, mana orangnya?"

Taesan menoleh pada Jaehyun yang baru saja keluar dari kamar, dia bergabung dengan si bungsu di balkon lantai dua kemudian tersenyum kecil.

"Kak Riwoo mengajaknya bicara."

"Siapa namanya?"

"Lo kenal, si Woonhak."

"Ah... Bocah sialan itu.."

•••••

"Bukan karena uang kan?"

"Nggaklah, gila kali gue."

Helaan napas lega terdengar dari mulut Riwoo, dia mulai menatap tangan kecilnya yang saat ini masih menggandeng Woonhak dan mulai memainkan jari-jari tangan dari pemuda yang lebih tinggi darinya itu.

"Lo kok tambah manis setelah putus sama gue?"

"Huh?"

"Nggak lagi Heat kan?"

Riwoo menatap Alpha Dominan di depannya dengan mata yang sengit, karena sebenarnya sejak tadi kondisi tubuhnya mulai memanas dengan rona merah dipipinya.

"Feromon Lo-" ucap Riwoo hendak menjelaskan, walaupun dia tiba-tiba terengah dan sulit untuk melanjutkan kalimatnya.

"Eh?"

"Lo yang mancing."

Woonhak terdiam, dia bahkan tidak menyadari bahwa feromonnya berusaha mendominasi Riwoo saat ini.

"Eum.. Maaf."

Hanya saja, dia bisa mengendalikannya kembali dalam beberapa detik, walaupun mati-matian menahan hasrat agar tidak menimbulkan masalah, sebenarnya itu menyakitkan, apalagi di depan Woonhak ada Riwoo yang sangat dia harapkan menjadi omeganya.

"Gue mau Lo jelasin semuanya, tapi nggak sekarang, bahaya." Ucap Riwoo yang segera dianggukki oleh Woonhak.

"Cium satu kali aja kak, please..." Pinta pemuda itu dan dijawab langsung oleh Riwoo dengan ciuman singkat di bibirnya, walaupun harus berjinjit.

•••••

"Feromon mereka menyebar dengan gila, kamu harus menjemputnya, Taesan."

Kekehan kecil dilakukan Taesan dengan menyebalkan, pemuda itu kemudian mulai menyanggupi apa yang dipinta oleh Jaehyun padanya. Demi keamanan Riwoo, orang itu-Woonhak-harus segera diisolasi untuk sementara waktu, karena Jaehyun cukup peka akan hal seperti ini, Woonhak berkemungkinan akan segera Rut dalam beberapa hari kedepan.

Baru saja ingin menyusul, Taesan sudah melihat Riwoo dan Woonhak yang keluar dari ruangan dimana mereka saling berbicara, dan hal itu cukup melegakan melihat bahwa sepertinya Riwoo tidak mengeluarkan amarah sama sekali, karena tidak ada luka apapun pada Woonhak.

Red String [Tofuz]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang