PADAMU, YANG MENCINTAIKU

15 2 1
                                    

Raiden tengah memperhatikan seorang guru muda yang tengah memberikan penjelasan tentang pelajaran hari ini. Sesekali Raiden menguap karena rasa kantuk menyerang nya padahal ini baru masuk pelajaran pertama.

Untung saja guru muda tersebut tidak melihat dirinya saat menguap kalau terlihat bisa di pastikan tempat Raiden bukan di dalam kelas melainkan di lapangan.

Bersamaan dengan dirinya menguap ponsel yang ada di dalam saku celana seragam nya bergetar membuat tubuh Raiden bergidik. Raiden merogoh ponselnya dan membaca pesan tersebut yang berasal dari Ayahnya.

Beginilah isi pesannya.

Setelah membaca pesan itu, Raiden mengehela nafasnya dan tak sengaja di dengar oleh Aidan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membaca pesan itu, Raiden mengehela nafasnya dan tak sengaja di dengar oleh Aidan.

"Kenapa Lo, menghela nafas segala?!"

"Ayah gue nyuruh gue jemput Dante!"

"Dante siapa?" Tanya Aidan sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Lo masih ingat gak anak kecil yang dulu ingusan terus giginya ompong yang atas doang" Kata Raiden.

Aidan menimang nimang yang mana anak kecil yang di maksud Raiden yang bernama Dante, Aidan sungguh lupa.

"Dante! Yang adik sepupu Lo itu bukan" Kata Aidan baru saja mengingat Dante.

"Hmm. Dia mau datang ke indo. Dan gue di suruh ayah buat jemput dia" kata Raiden

"Terus.. acara main kita gimana?!" Tanya Aidan pasalnya mereka bertiga sudah punya janji akan bermain ke taman hiburan sepulang sekolah.

"Ajak ajalah, dari pada gak jadi" Ujar Raiden

"Oh yaudah. Terus kenapa Lo tadi Hela nafas segala"

"Gak papa, pengen aja" Ucap Raiden kini kembali fokus kedepan sama halnya denga Aidan yang langsung fokus ke depan juga.

Untung mereka berdua tidak ketahuan karena mengobrol saat pelajaran, kalau ketahuan sudah Raiden katakan di awal mereka berdua tidak akan ada di sini di dalam kelas.

Beginilah keuntungan duduk di paling belakang, kurang perhatian dari guru.

Mereka tidak tahu saja dari tadi seorang gadis tengah memperhatikan mereka berdua, tetapi hanya fokus terhadap Raiden saja.

"Rai, kamu bener bener bikin aku gak tau harus gimana lagi ngadepin kamu" Ucap Raquel dalam hatinya sambil menatap Raiden dengan sendu.

"Mau bicara sama kamu aja susah banget, padahal disini posisi aku adalah pacar kamu. Tapi kenapa susah banget cuma minta waktu kamu sebentar saja" Ucap Raquel lagi dalam hatinya.

Padamu, Yang Mencintaiku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang