8

1.3K 230 17
                                    

_OBSESI_

Berbagai baju berserakan di kasur dengan lemari terbuka lebar dan pelaku yang mengobrak-abrik seperti maling yang tengah mencari barang berharga. Dia, Marsha yang tengah memilih baju untuk dimasukkan ke dalam koper yang akan dia bawa keluar kota untuk shoting. Marsha juga memasukkan beberapa aksesoris ke dalam kopir. Merasa sudah cukup, karena dua koper miliknya juga sudah penuh, Marsha yang tak ingin kerepotan membawa memilih menutup kopernya, menyudahi.

"Astaga berantakan sekali," kaget Marsha menyadari keadaan kamarnya sekarang cukup berantakan dengan baju yang berserakan. Marsha merengek sendiri merasa malas jika harus membereskan semua ini. "Malas sekali. Andaikan aku punya kekuatan, aku akan membersihkan baju-baju ini dengan sekali jentikan jari," monolog Marsha berangan-angan.

Haiss, sudahi angan-anganmu itu Marsha; daripada berangan-angan sesuatu yang tak akan pernah terjadi, dengan rasa malas Marsha memunguti bajunya dan melipatnya kembali satu persatu. Beberapa juga langsung dia gantung dan dimasukkan ke dalam lemari. Baru beberapa lipat saja Marsha sudah merasa lelah, dia memilih berhenti sejenak dan mengambil ponsel yang tengah dia cas di atas nakas. Karena batrai ponselnya sudah penuh, Marsha pun mencabutnya.

"Ada berita apa hari ini." Marsha membuka laman IG, menscroll halaman itu melihat-lihat postingan hari ini. Sampai jarinya terhenti pada salah satu postingan.

"Tengah melakukan pemotretan dengan tema outdoor, justru Kathrina, Artis sekaligus model itu malah salah fokus dengan Fotografer yang memotretnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tengah melakukan pemotretan dengan tema outdoor, justru Kathrina, Artis sekaligus model itu malah salah fokus dengan Fotografer yang memotretnya. Kathrina bahkan tidak malu-malu mengutarakan kekagumannya di laman pribadinya dengan caption 'Aku sedang melakukan pemotretan. Lihat siapa yang tidak betah jika yang memfotomu Fotografernya seperti ini?'"

"Anjing! Berita tidak bermutu! Buat apa berita seperti ini dinaikkan? Seperti tidak ada berita lain saja. Dan juga, apa Kathrin tidak malu dan tidak takut diserang oleh fans fanatiknya? Dia terlalu bar-bar! Dan... MENGAPA LELAKI ITU HANYA DIAM MUKANYA DI POSTING OLEH PEREMPUAN ITU!" Marsha seperti kerasukan sesuatu, tiba-tiba tantrum dan merasa kesal tanpa disadari. Dia terus menggerutu dan menyumpahi kedua manusia Kathrin dan Zeran yang padahal mereka berdua tidak ada salah apa-apa dengannya.

"HEH! Lo kira lo cocok gitu sama Zeran? Enggak anjir, lo itu cuma cewe ga jelas!" ungkap Marsha sambil menunjuk-nunjuk foto Kathrin yang tertampil di ponselnya seperti punya dendam pribadi.

"Lo juga! Kenapa mau-mau aja muka lo diposting gitu?! Suka lo sama dia, iya?!" Kini giliran foto Zeran yang seperti diajak bicara. "Gila ya! Memang semua cowo itu sama aja! Kalau ada cewe cantik pasti dilirik, dasar mata keranjang, buaya kampret!" Marsha nampak menggebu-gebu. Untuk melampiaskan kekesalannya dia mengobrak-abrik lagi baju di sebelahnya yang sudah dia lipat rapi hingga sekarang kembali berantakan.

Na'as sudah baju itu menjadi korban, sekarang Marsha bangkit berkacak pinggang dan berjalan layaknya setrika dengan perasaan yang masih kesal. Di hatinya seperti ada sesuatu yang mengganjal yang membuatnya ingin mencari korban untuk mempelampiaskan itu. Namun, sesaat kemudian dia berhanti, "Buat apa gue kesel? Kan itu urusan mereka? Iya juga ya? Kita kan enggak punya hubungan apa-apa!" Monolog Marsha saat sadar dengan apa yang telah dia rasakan.

"Wah ga wajar nih! Akhhh! Zeran mati aja lo! Kenapa sekarang lo jadi selalu ada dipikiran gue?! Jangan bilang dia udah pergi ke dukun dan melet gue?! Apa iya apa yang Ashel katakan itu benar? Gue suka sama Fotografer itu?! Ah ga mungkin!" Marsha terus saja bermonolog, mengungkapkan apa yang berputar di kepalanya.

"Ga mungkin gue sama cowo nyebelin kayak dia! Semua ini karena ciuman itu! Sialan berani banget dia ambil first kiss gue!" Marsha menarik rambutnya sendiri nampak frustasi. Perasaan ini sungguu mengganggu Marsha. Dia juga tak tau perasaan macam apa ini. Untuk menenangkan rasa kesalnya Marsha mengambil remot TV lalu menyalakan TV yang berada di dalam kamarnya.

"Apa ada hubungan spesial antara mbak Kathrin dengan fotografer itu? Sampai-sampai mbak Kathrin berani mengunggahnya di ig."

"Hubungan sih enggak ada ya. Lagi pula siapa yang enggak terpesona kalau fotografernya bahkan cocok untuk menjadi artis?" jawab Kathrin.

"Tapi apa mbak Kathrin punya perasaan dengan fotografer itu?"

"Lihat saja nanti kedepannya khekhekhe~"

"Anjing lo!"

CTAK!

Reflek dari Marsha, dia melempar remot yang dia genggam ke arah TV sampai TV itu berubah menjadi layar hitam dengan garis putih di tengah, sepertinya TV itu rusak. Napas Marsha naik turun seakan emosinya kembali terpancing. "Berita gosip ga jelas! Cuma gitu aja sampai masuk ke TV!"

Ceklek~

Pintu kamar Marsha terbuka menampilkan kehadiran Mama Marsha dengan ekspreai paniknya. "Ada apa Marsha? Suara kamu sampai terdengar ke luar, astaga! Ada apa dengan TV mu?" cerca Mama Marsha.

Woah, siapa sangka ternyata suara dari Marsha cukup keras sampai Mamanya saja menghampiri. Apa Mamanya itu mendengar semua ungkapan rasa kesalnya?

"Ee... ga papa Ma, tadi hanya ada kecoa. Marsha takut," elak Marsha.

Mama Marsha juga memperhatikan baju Marsha yang berserakan di lantai dan tempat tidur. Ia pun menggelengkan kepala merasa heran dengan kelakuan sang anak. "Marsha kamu sudah besar, lihat bajumu berantakan sekali. Bereskan segera atau tidak Mama akan membuang semuanya," omel Mamanya.

"Ini berantakan karena tadi ada kecoa Ma," kata Marsha kembali memberi alasan.

"Haiss Mama tidak peduli! Bereskan segera. Untuk TV, nanti Mama adukan ke Papa agar diganti dengan yang baru," kata Mama Marsha lalu ia keluar membiarkan Marsha yang masih dalam keadaan kesal.















Sabar Sha sabar.

Dah maap buat typo.

OBSESITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang