Seperti biasa pagi hari langit sudah siap buat beraktivitas, hari ini agenda dia adalah menjemput biru yaitu bos di kantornya tepat di apartemen lama biru. Jangan ditanya soal alamat tentunya langit sudah hapal betul dimana tata letak alamat apartemen biru, bahkan waktu mereka masih pacaran dulu dia sering bolak balik ke apart biru. Bahkan sampai menginap beberapa hari.
Dengan setelan kemeja baby blue serta celana bahan dan sepatu putih dia sudah rapi dan menawan, dia lekas mengambil name tag untuk dikalungkan ke leher nya sebagai identitas dia bekerja di perusahaan KLB group, setelah itu dia pun mengambil tas nya dan keluar dari kamar.
Dari arah bawah tangga rumah sudah ramai orang yg sedang bercengkrama, karena penasaran langit pun segera turun. Ternyata sudah ada nathan di meja makan dengan biru dan juga marven, langit lekas menghampiri mereka dan keempat pria yg ada di meja makan lekas menoleh kearah langit karena mendengar suara langkah kaki.
Biru yg duduk kursi makan nya menghampiri langit dengan membawa sebuah mainan baru, biru berlari kecil sambil membawa mainan itu.
"Papa liat biru dikasih mainan sama om nathan" ujar nya membuat langit tersenyum.
"Sudah bilang makasih sama om nathan."
"Sudah, pah. Kata om nathan hari minggu besok dia mau ajak biru jalan jalan, papa akan ikut juga kita jalan bertiga."
Langit menangapi hanya tersenyum tipis "ayo kita sarapan."
Biru menggandeng jari telunjuk sang papa, dan langit dengan sigap menaikan biru lagi keatas kursi makan. Lalu dia pun duduk disamping biru.
"Masakan lo ini, dek?" Tanya langit membuat aslan menggeleng.
"Mas nathan tadi bawa sarapan buat kita semua, ada nasi uduk kesukaan lo ini kak."
Langit memandang nasi uduk dengan mata berbinar, memang dia sangat suka nasi uduk. Sejak sekolah dia sudah menyukai makanan tersebut terlebih almarhum sang ibu selalu membuatkan nasi uduk ketika dia akan pergi ke sekolah.
"Makasih nathan, kamu tau aja kalau ini kesukaan aku" kata langit jujur.
"Harusnya aku sih yg minta maaf karena gak bilang dulu kalau mau datang kesini pagi ini, dan untuk nasi uduk nya aku juga gak tau kalau ini makanan kesukaan kamu, dan puji tuhan nya kamu menyukai nya."
"Sekali lagi makasih."
"Ayo kita sarapan, kalau ngobrol terus kapan makan nya" ujar aslan membuat semua orang tertawa.
Setelah sarapan mereka semua beraktivitas kembali, bahkan jatah aslan yg akan mengantarkan biru ke sekolah nya, karena hari ini kuliah aslan siang sampai sore. Maka tadi langit dan biru sudah berpisah kedalam mobil masing masing.
Diperjalanan tidak ada percakapan antara nathan dan langit, keduanya memilih menikmati hening serta alunan musik pelan yg berada didalam mobil nathan. Tapi tidak dengan nathan dia sedari tadi memikirkan biru anak langit yg semakin perhatikan mirip kalandra biru sang sahabat. Tapi dia tidak mau bertanya takut jika nanti langit dan dia akan berselisih paham, hal hasil dia menyimpan nya sendiri dan belum menyimpulkan apapun.
"Nanti antarkan aku ke apartemen xx bisa?" Tanya langit membuat nathan menoleh.
"Mau ngapain?"
"Ah, aku harus jemput bos aku kerja. Katanya tadi malam dia mabuk berat, hal hasil pagi ini aku harus bangunkan dia. Sebenarnya ini udah telat sih tapi berhubung rapat nanti di undur di jam 10."
Nathan mengangguk singkat namun dalam hati apakah bos nya adalah kalandra, mengingat jika langit berkerja di bawah KLB group.
"Kamu kerja di KLB group jadi staff bagian apa?" Tanya nathan tiba tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Biru ( kisah yg belum usai )
FanfictionSejak kepergian dan perpisahan nya dengan biru membuat hidup langit kian hancur dalam 5 tahun terakhir, namun disaat dia sudah sedikit melupakan biru entah bagaimana takdir bekerja ternyata dia harus di pertemukan dengan sang mantan yg mana dia haru...