[BL] Tetanggaku sangat harum!

Bab 35 - Tidak ada gunanya memohon belas kasihan

　　

　　"Aku salah Minmin, aku salah, aku hanya penasaran, aku tidak bermaksud apa-apa lagi, kok!"

　　Qi Yu memejamkan mata, berpura-pura tidak melihat kulit gelap Shang Min, dan menjelaskan dengan cepat.

　　Cuma bercanda, semua yang dia baca barusan tidak sesuai dengan Shang Min.

　　Meskipun mereka tidak berhasil sampai akhir, mereka saling membantu. Qi Yu tidak dapat memahami situasi Shang Min, tetapi dia masih mundur dalam hatinya.

　　Namun ketika Anda melihatnya, Anda menyusut kembali; ketika Anda tidak mendapatkannya, Anda menginginkannya.

　　Dan Shang Min tidak pernah menyembunyikan apapun di depan Qi Yu. Qi Yu merasa gatal karena tidak bisa memakannya.

　　Di bawah selimut putih, rambut Qi Yu berantakan, wajahnya pucat, matanya tertutup, ekspresinya ketakutan, bulu matanya gemetar gelisah, dan leher serta lengannya yang terbuka tipis dan tipis.

　　Shang Min memegangnya dengan satu tangan, dan bahkan ada ruang untuk itu. Kulitnya putih dan transparan di bawah cahaya, dan pembuluh darahnya terlihat jelas.

　　Jakun Shang Min berguling, napasnya menjadi panas, dan dia menutup matanya.

　　"Tidurlah, dan jangan memikirkannya hari demi hari. Saya melihat pembaca di Weibo Anda mendesak Anda untuk menulis buku baru. Anda harus bersiap untuk buku berikutnya jika tidak ada pekerjaan."

　　Shang Min mengusap rambutnya yang berantakan, membungkuk dan meletakkan telepon.

　　Pacarnya melepaskannya begitu saja, dan Qi Yu membuka matanya. Akibat dari bencana itu tiba-tiba muncul, dan pada saat yang sama, ada kerumitan yang tak terlukiskan.

　　Sudah mencapai titik ini, dan pacarku sebenarnya menanganinya dengan enteng.

　　Qi Yu berbaring miring, dengan Shang Min menggendongnya, tetapi ada jarak yang sangat jauh di antara tubuh mereka.

　　Qi Yu membuka matanya lebar-lebar dan menunggu waktu berlalu. Napas pendeknya mengalir perlahan, dan Qi Yu menggerakkan tubuhnya sedikit.

　　"Minmin?"

　　"Minmin—"

　　Qi Yu berbalik dan berhadapan dengan Shang Min.

　　Tirai dan lampu dimatikan, dan ruangan menjadi sangat gelap. Setelah mata saya beradaptasi dengan kegelapan, saya benar-benar dapat melihat garis besar beberapa hal dengan jelas.

　　Mata Qi Yu tertuju pada wajah Shang Min.

　　Citra tulang Shang Min lebih unggul, dengan kulit lembut menutupinya, membuat garis luarnya halus dan rapi, sebersih pedang membelah gunung. Ia memiliki alis tebal, mata besar, kelopak mata ganda sempit, dan tonjolan kecil di tulang hidung yang membuat hidungnya lebih tinggi. Cantik, bibirku tidak tipis atau tebal, dan aku sudah mengoleskan lip balm.

　　Qi Yu mengendus lembut, dan baunya harum.

　　Ya, Shang Min adalah pria yang menjalani kehidupan lebih halus dari Qi Yu.

　　Dia mengoleskan lip balm dan krim pelembab, mengoleskan masker wajah dua kali seminggu, serta melakukan perawatan dan pembersihan tubuh secara rutin. Badan saya bersih dan wangi meski tanpa parfum.

　　Setelah mereka berdua tinggal bersama, Qi Yu dibimbing olehnya untuk merawat dirinya sendiri, dan kulitnya membaik.

　　Qi Yu mengulurkan tangan dan menyodok wajah Shang Min. Kulitnya cekung, napasnya stabil, dan dia tidak bangun.