**********
Ketika Luna dan Danny tiba di rumah, mereka terkejut melihat kondisi rumah yang kacau. Barang-barang berantakan, dan asisten rumah tangga mereka, Bi Sarah, dengan cemas mendekati mereka.
"non Luna," Ujar bi Sarah panik, "nyonya gretta... beliau mabuk. Katanya kesal sama Pak Rey karena nggak pulang hari ini"
"Memangnya papa kenapa gak pulang?" Tanya danny
"Katanya pak rey pulang ke rumah orang tuanya, tuan" Sahut bi sarah
Danny langsung cemas dan bergegas menghampiri ibunya yang sedang duduk di ruang tamu. Suara botol yang jatuh di lantai terdengar nyaring, sementara ibunya tampak meracau marah, menggumamkan keluhan-keluhan tentang Rey. Luna mengikuti Danny, dan dengan cepat ia mulai merapikan barang-barang yang berserakan, mencoba menenangkan suasana.
Danny mendekati ibunya dan dengan lembut mencoba meraih tangan sang ibu, yang hanya meronta sambil meracau. "Ma, sudah... sudahlah. Aku sama Luna di sini. Istirahat, ya, Ma?"
Gretta menatap danny dengan pandangannya yang sedih, lalu beralih pada luna. Ia menangis saat melihat luna
"Mama gretta" Lirih luna
"Bawa papamu pulang, luna. Tolong kembalikan dia, aku sangat mencintainya"
Luna dan danny saling bersitatap bingung, tak tau harus apa mereka lakukan.
"Ma, iya ma nanti danny. Bujuk papa rey. Tapi mama ke kamar dulu ya bersihkan diri mama" Ujar danny yang sibuk menenangkan mamanya.
"Kembalikan rey, Luna. Tolong biarkan dia hidup bahagia bersamaku. Kau jangan merusak kebahagiaanku" Racau gretta sembari menangis
Luna meringis tidak tega melihat ini tapi ia juga merasakan sesak didadanya karna greeta menganggap luna hanya sebagai penghancur rumah tangganya, setelah lama berpikir ia pun menatap layar ponselnya dan memberanikan diri untuk menelfon ayahnya.
Sambungan telfon tersambung, rey mengangkatnya.
"Pah"
"Ada apa?" Singkat rey dalam seberang
"Mama gretta, mama mengamuk. Papa pulang ya" Ujar lembut Luna membujuk papanya itu.
Terdengar suara helaan nafas kasar dari rey, Luna sudah yakin jika pria itu akan memarahi Luna. "Nanti pagi papa pulang, kau dan danny saja yang menjaga gretta" Perkiraan Luna salah, rey terlihat biasa saja.
"Tapi pa, mama gretta demam"
Saat di cek danny, gretta memang dalam. Keadaan demam mungkin karna beban pikirannya sendiri.
"Baiklah, baik papa akan pulang malam ini juga"
Terlihat lekukan senyum yang terpancar dari Luna, saat Luna akan berbicara berterimakasih pada papanya, sambungan itu terputus begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Luna (END)
Teen Fiction⚠️jangan plagiat‼️ide mahall sengkuu, yuk guys sebelum baca janlup follow dulu⚠️ "Orang menangis bukan karena mereka lemah. Tapi, mereka menangis karena telah berusaha kuat dalam waktu yang lama" -Luna Ruzelia "Tujuanku adalah selalu membuatmu, ter...