Grimoire

5 1 0
                                    

21:30 oct 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

21:30 oct 2019

Grimoire biasanya digunakan sebagai buku mantra ajaib, ritual, dan pengetahuan ghaib. Ia berfungsi sebagai panduan untuk pengamal untuk mengakses dan memanfaatkan kuasa ghaib atau mistik, menjalankan ritual, atau mendapatkan pandangan esoterik, bergantung pada tradisi atau tujuan tertentu.

Aku kembali menatap buku bercorak coklat itu setelah melihat di internet arti dari buku yang kini berada ditangan kanan ku.

2 hari sudah kakek ku, Solilas meninggal. Dari kecil hingga umurku 18 ini aku tidak pernah di perbolehkan untuk masuk keruangan perpustakaan yang menyatu dengan kamar kakek ku. Entah apa yang salah jika anak kecil masuk hanya untuk melihat atau membaca buku-buku usang miliknya.

Aku bergegas merapihkan kembali buku-buku yang sempat aku baca tadi, kecuali buku yang aku pegang, mungkin aku akan membawa nya ke kamar. Aku merasa buku usang ini sangat menarik.

Sungguh setelah kepergian kakek solilas aku merasa kesepian, mungkin karna keluarga yang aku miliki hanya dia.

Ayah dan ibu ku entah dimana, aku belum penah melihatnya sedari kecil. Kerap kali aku bertanya kepada kakek tentang Ayah dan Ibuku tinggal dimana. Namun kakek selalu mengalihkan pembicaraan hingga aku menjadi malas untuk bertanya kembali.
Aku menutup pintu kamar kakek dan berjalan kearah utara menuju kamar ku.

Mungkin setelah membaca buku ini aku akan tidur, mengingat besok pagi ada ujian harian miss Maliren.

Aku mengernyit heran, buku ini sungguh aneh. Tidak ada kata lain pada semua halaman kecuali Picatrix.

"Sebutkan nama mu anak manis"

Aku tersentak. Melihat ke kanan dan ke kiri namun tidak ada siapapun disini kecuali aku.

"Ikuti saja kataku, Sebutkan nama mu dan pegang tulisan itu"

Aku bergidik suara wanita itu halus namun tegas. Ditambah suasana ruangan membuat ku merinding. Dinginnya seperti ingin menusuk kulitku.

"Apakah kamu setan?" Aku bertanya. Melirik kembali kearah sekitar.

"Hai anak muda! Aku Nimfa bukan setan."

Aku berdecak, bagaimana bisa aku percaya kepadanya sementara aku tidak melihat wujudnya.

Aku menatap kembali buku yang bertinta tebal itu, meraba dengan penasaran tulisan yang menarik perhatian ku. Tidak ada salahnya aku mengikuti perintah wanita siluman itu.

"Louvieta"

Sringgg

Cahaya pelangi keluar dari buku tebal itu dan menyilaukan mata. Aku menutup mata dengan telapak tanganku namun entah kenapa mata ku sangat berat tidak bisa dibuka, mungkin karna jam 10 malam membuat aku sangat mengantuk. aku akan tertidur terlebih dahulu dan melihat buku usang itu besok pagi.

GrimoiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang