10. Complicated

10 8 0
                                    

"Ini adalah tempatnya, maafkan aku jika ini kurang nyaman untukmu"

"Tidak apa-apa Zen, aku tidak mempermasalahkan tempat tinggalmu" ujarku. 

sepulang sekolah tadi, aku sengaja ikut pulang bersama Zen.

"Duduklah disini sebentar, aku ingin melihat paman terlebih dahulu" ujar Zen sembari memberikan sebuah kursi plastik padaku, akupun duduk dan menunggunya beberapa saat.

"Akh... kenapa aku tiba-tiba merindukan Ren?" gumamku, setelah beberapa saat, Zen kembali lagi sembari membawa segelas air.

"Hanya ini yang bisa kuberikan padamu" ujar Zen

"Terimakasih" 

"Jadi, apa yang hendak kau katakan padaku?" tanya Zen sembari mencari posisinya duduk lebih nyaman.

"Aku akan menceritakan semuanya, tapi bisakah kau melihat ini terlebih dahulu?" tanyaku sembari memberikan ponselku pada Zen.

"Aku akan menceritakan semuanya, tapi bisakah kau melihat ini terlebih dahulu?" tanyaku sembari memberikan ponselku pada Zen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa mereka? dan yang satu ini terlihat sepertiku" ujar Zen

"Ya, salah satu dari mereka itu memanglah dirimu" jawabku

"Aku merasa tidak pernah mengambil foto ini" tanya Zen terlihat bingung

"Oke, dengarkan aku, tapi berjanji padaku untuk mendengarkan ucapanku sampai selesai"

"Baiklah"

"Aku... datang dari dunia lain, aku tiba disini sehari sebelum kau kembali bersekolah, malam itu aku tak tau apa yang terjadi, tapi seseorang mengiringku menuju kesebuah rumah tua, dan disana aku menemukan mayat mu"

"Disana aku melihat tulisan 'D41' yang memenuhi tembok bangunan tua itu, karena takut, aku berlari meninggalkanmu dan berhenti disebuah tempat bekas wisata, dan kau juga mengikutiku, setelah itu aku tak tau apa-apa lagi, dan pagi harinya, aku terbangun dalam tubuh ini"

"Tunggu, aku tak mengerti, maksudmu aku sudah mati, dan kau menemukan mayatku, lalu apa maksud dari kalimatmu ' terbangun dalam tubuh ini'?" tanya Zen dengan bingung

"Didunia tempatku berasal, kau adalah keluargaku, ibuku  adalah putri ke 4, dan ayahmu adalah putra pertama, ayahmu bernama Joshua Russell, dan ibuku bernama Lauren Russell, kau adalah putra kedua, sedangkan foto yang kau lihat tadi, disebelah kanan itu adalah Ren, kakakmu"

Zen tak menanggapi ucapanku, sorot matanya terlihat bingung, mungkin otak nya berusaha memahami apa yang barusan aku katakan

"Dan pertanyaan terakhir yang kau tanyakan, aku bukan Zea, namaku Alexa, dan seperti yang aku katakan,  aku terbangun dalam raga Zea"

"Jadi maksudmu, dunia ini tidak nyata?" tanya Zen lagi

"Aku tak tau pasti, tapi aku menyebutnya sebagai dunia cerminan, karena tak ada yang membedakan antara keduanya, hanya orang yang kutemui saja yang berbeda" jelasku

"Baiklah, lupakan beberapa pertanyaan tadi, dan bisa kau jelaskan padaku, bagaimana aku, Zen di dunia itu bisa mati?"

"Keluarga Russell adalah keluarga mengerikan, kakek bernama Azeson, dan dia sangat senang menyiksa manusia, dan alasan kau mati disana adalah karena dia membencimu"

"Jadi maksudmu, kau adalah Alexa yang tinggal dalam tubuh Zea, lalu datang ke dunia lain yang kau sebut sebagai dunia cerminan ini, dan menemukan aku, sepupumu yang sudah mati?"

"Begitulah kira-kira, kuharap kau mengerti apa maksudku"

"Lalu, bagaimana kau kembali kesana dan bertemu dengan keluargamu?"

"Aku tak tau, ini baru 9 hari aku berada didunia cerminan ini, dan aku baru kembali ke sana sehari sebelum Ella meninggal"

"...."

"Hari dimana kau ingin mengantarkan aku pulang, Ella malah menarikku untuk ikut pulang bersamanya, ditengah jalan aku meminta turun karena, kakaknya Zea ini bilang akan menjemputku, setelah berpisah dengan Ella, aku tak bisa menghubungi Ella, di waktu yang sama, aku kembali ke dunia itu, kerumah keluarga Russell, aku tak tau berapa lama aku berada disana, kurasa hanya sekitar satu hari, namun disaat Yin membangunkan aku, aku masih berada didalam mobil, terdengar seperti mimpi, tapi aku merasa sedang tidak bermimpi" jelasku panjang lebar

"Dan.... aku sangat yakin, selain berhubungan denganmu, ini pasti ada hubungannya dengan gadis bernama Zea ini, jika tidak kenapa aku harus tinggal di tubuhnya, kenapa harus dia dan bukan orang lain?" ujarku lagi

Zen diam sesaat, raut wajahnya masih terlihat sedikit bingung, tapi kurasa dia mulai paham dengan situasi sekarang.

"Kalau begitu, apakah kau pernah berpikir untuk membalikkan keadaan, jika kau berpikir kau masuk kedalam dunia cerminan ini untuk menemuiku yang sudah mati, maka bagaimana jika dunia cerminan itu adalah dunia tempatmu berasal, dan aku yang datang kesini untuk menemui kau  yang sudah mati?"

"........ "

***
To Be Continue

THE UNSEEN CODETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang