***
*************
Malam yang dingin, hujan yang turun begitu deras seakan akan menumpahkan semua bebannya ke bumi, sesekali kilatan cahaya putih menerangi langit seperti memberi tau jika langit juga kesepian tanpa bintang, manusia bersembunyi dengan nyaman dibalik selimut tebal yang memberikan kesan nyaman sekaligus hangat.
Namun, ada satu anak manusia yang tidak bisa merasakan hangatnya tidur dibawah selimut yang dingin, disaat semua orang berada didalam rumah, dia justru berada diluar, membiarkan air hujan mengguyuri tubuhnya.
Gundukan tanah dihadapannya kini telah rata, mengikuti keadaan sebelumnya, bahkan kayu yang digunakan sebagai patok juga sudah hilang, hanya ada sisa sisa bunga kering yang basah terkena hujan.
"Hai, selamat malam"
Yaaa, anak manusia rapuh itu berbicara dihadapan sebuah kuburan, matanya terlihat ingin menangis tapi entah apa yang menahannya untuk tidak menitikkan air mata disana.
"Bukankah kau berjanji padaku untuk terus menunggu, kenapa kau malah pergi sendirian?"
Bodoh.....
Menangisi seseorang yang sudah pergi tak akan membuatnya kembali lagi, tapi karena anak manusia ini begitu manis, maka akan aku biarkan dia menyusul, aku akan mempertemukan dia dengan manusia yang dia tangisi.
Oh ya, perkenalkan, namaku Shadow, aku akan terus muncul setelah ini, dan kuperingatkan padamu, AKU adalah SHADOW, dan untukmu, selamat datang di duniaku.
***
To Be Continue