NIJUU YON

122 21 5
                                    

Berita tentang kehamilan rena menggemparkan satu sekolah. Pasalnya dia selalu main aman dengan beberapa pria. Banyak yang memberikan komentar jelek ada juga yang merasa kasihan dengannya. Rena juga memutuskan untuk keluar dari sekolah. Dan beberapa hari yang lalu rena mengirim pesan kepada eliu. Dia ingin bertemu dengannya untuk terakhir kalinya.

Rena menunggu kedatangan eliu di dekat sekolahnya.

Hosh Hosh Hosh

"Maaf, apa kamu menunggu lama?"

Ucap eliu melihat rena sedang menunggunya sambil berjongkok. Rena terlihat berbeda ketika menggunakan pakaian rumah. Terlihat seperti seorang putri dengan gayanya yang manis. Eliu sempat tertegun dengan penampilan rena yang terlihat jauh berbeda ketika di sekolah.

"Kalau aku bilang iya, apa kamu merasa bersalah?"

"Maaf, tapi aku tidak merasa bersalah karena kamu seenaknya mengubah jadwal pertemuan kita".

Rena berdecak, eliu memang gadis yang to the point dan apa adanya. Pantas saja jevano teramat sangat menyukainya. Rena bisa melihat bahwa eliu tidak berwajah dua seperti teman - teman nya yang lain.

"Ada apa?"

"Apa kau tidak mendengarnya?"

"Aku tidak punya waktu untuk mendengar berita orang lain".

"Ckk pantes saja jevano menyukai mu".

"Huh?"

"Gue cuma bilang sorry, sudah merebut jevano dan menyebabkan beberapa masalah diantara kalian".

"Maksud lo?"

Rena menjelaskan bahwa selama ini kedekatan nya dengan jevano adalah permintaannya. Rena memaksakan hubungan itu. Ketika di atap, rena sengaja melakukannya untuk membuat eliu cemburu. Rena juga menjelaskan bahwa jevano sangat menyukainya, dia selalu bercerita tentang eliu dimana pun.

Jevano juga merasa sedih ketika dia berbuat salah hanya karena cemburu.

Dia menyesalinya, jevano juga sedih ketika eliu menjauhinya. Dia benar - benar jatuh hati pada eliu. Awalnya jevano hanya penasaran dengan gadis nakal itu. Tapi jebakannya justru termakan oleh dirinya sendiri.

"Aku menyukai nya, tidak aku mencintai nya".

"Kenapa lo mengatakannya pada gue?"

"Gue hanya ingin lo tahu saja"

Eliu kemudian mengangguk, "Gue hamil, dan bayi ini milik jevavo".

Eliu terkejut, kenapa rena mengatakan padanya. Bukankah dia harusnya mengatakannya pada jevano langsung. Apa dia sedang meminta bantuan? Pikirnya.

"Gue akan bantu...."

"Gue tidak akan meminta jevano buat tanggung jawab."

"Apa? Lo gila ya?"

"Gue bilang, gue cinta sama jevano. Tapi jevano gak mencintai gue, el".

"Lo benar - benar gila ya? Gue akan seret vano...."

"Lo belum pernah jatuh cinta ya?"

Eliu langsung terdiam, dia memang belum mengenal hal itu. Dan tak akan mau mengenal hal itu. Mereka yang mengenal cinta benar - benar bodoh.

"Lo benar, cinta emang bikin kita gila. Bahkan kegilaan itu sangat menyenangkan. Gue bisa melakukan apapun atas dasar cinta".

"Tapi gak harus ngorbanin diri sendiri!
Itu namanya bodoh!"

"Cinta itu pengorbanan el, asalkan perasaan kita tersampaikan dan dia tahu, itu sudah cukup".

Rena mengoceh banyak hal tentang perasaannya pada jevano. Bukan marah, rena justru bahagia ketika menceritakan perasaannya. Hal itu membuat eliu jadi terdiam membisu. Apa yang dikatakan rena benar, jevano selama ini melakukan hal yang disebutkan oleh rena.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Strong Women || RENJUN, HAECHAN, YANGYANG ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang