"Gue pikir-pikir dulu. " Jawab Changbin kemudian menarik tangannya dari Gengnggaman Jeongin.
Ia memalingkan wajahnya menyembunyikan semburat merah yang menjalar di sekitar pipinya. Changbin menjerit dalam hati, tidak mungkin kan, dia menyukai orang yang paling ia benci sebelumnya.
"Lo gak harus jawab sekarang kak, Gue bakalan nungguin lo selama apapun. " Ucap Jeongin dengan bersungguh-sungguh.
Jantung Changbin kembali berdebar di buatnya.
°°°
Satu bulan berlalu, Jeongin belum juga mendapat jawaban dari Kakak manisnya. Hal itu membuatnya gelisah belakangan ini dan menjadi sensitif dari biasanya.
"Lo kenapa sih? " Tanya salah satu temannya.
Saat ini Jeongin tengah berada di kantin sekolah bersama teman-temannya.
"Gak papa. " Jawab nya dengan singkat.
"Halah palingan dia lagi galauin tetangga nya lagi. " Sahut Somi, salah satu teman sekelasnya.
"Masih belum di jawab juga Je? " Beomgyu kembali bertanya lagi ke temannya.
"Ya gitu deh. " Jawabnya dengan lemas.
"Ya, lo confess lagi lah. Siapa tau dia lupa. " Sahut Asahi, temannya yang lain.
"Udah anjir, tapi jawabannya masih sama. " Ucap Jeongin sambil menyeruput minuman di depannya.
Minggu lalu Jeongin kembali mengungkap kan perasaanya, namun Changbin masih memberikan jawaban yang sama.
"Tarik ulur, Je. " Jeongin menoleh ke arah Somi yang baru saja bersuara.
"Tarik ulur gimana? "
"Coba deh, lo ngilang minimal seminggu . Jangan ke rumahnya atau telpon dia dulu, lo liat respon kak Changbin gimana. Kalo dia biasa aja ya lo mundur, tapi kalo dia nyariin lo, lo confess lagi. Pasti bakalan di Terima. "
Jeongin terdiam beberapa saat, ia mempertimbangkan saran yang di berikan oleh temannya.
"Oke deh gue coba. "
Jam menujukan pukul 8 malam, Changbin baru saja menyelesaikan tugas bersama dengan Hyunjin.
"Ughhh pegel banget. " Keluhan Hyunjin sambil bersandar di sofa.
Changbin melirik Hyunjin sebentar kemudian kembali fokus pada ponselnya, ia merasa heran karena tidak ada notifikasi pesan dari Jeongin. Biasanya jika ia belum tiba di rumah saat matahari terbenam pemuda itu akan terus menelpon atau mengirim pesan menyuruhnya pulang. Namun kali ini tidak.
"Bin, mau sampe kapan lo gantung si bocil? " Tanya Hyunjin yang kini tengah menatapnya.
"Hah? Ngapain gue gantung? Emang dia jemuran? "
Hyunjin menatap sahabatnya dengan tatapan sinis. "Nungguin apa sih, Bin?. " Tanya Hyunjin tanpa menghiraukan ucapan Changbin sebelumnya.
Changbin menyimpan ponselnya di atas meja, pemuda manis itu menunduk sebelum kemudian menjawab.
"Gue takut, gue takut dia sama aja kaya Chan. Gue takut di selingkuhin lagi, Hyunjin. " Jawab Changbin dengan mata berkaca-kaca.
Secara spontan Hyunjin mengusap punggung sahabatnya. "Kalo lo gak suka sama dia, atau masih belum mau mulai hubungan tolak aja Bin. " Saran Hyunjin.
Changbin menggelengkan kepalanya dengan lemas, "Gue suka dia, akhir-akhir ini perlakuan dia manis banget, tapi gue masih takut. Tapi di satu sisi juga gue gak mau kehilangan dia."

KAMU SEDANG MEMBACA
Everything About Bin (Changbin Sub X All Idol)
Novela JuvenilHai, ini sekumpulan cerita pendek yang di mana changbin menjadi pemeran utamananya. Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata beliau. Banyak kapal hantu⚠️ ⚠️ Homophobic dilarang baca⚠️ #changbinuke #changjin #changlix #chrisbin #...