Ruang Seni

4 2 0
                                    

Flashback

2016

Disalah satu sekolah menengah keatas yang berada di tengah kota London ,terlihat banyak murid yang sedang berlalu lalang untuk kegiatan disekolahnya.

Sedangkan,di sebuah ruang seni yang bisa dibilang sepi dari keramaian. Terlihat ada seorang murid perempuan masuk dengan santai membawa sebuah kanvas dan juga alat lukisnya masuk kedalam ruang seni,"untung sepi jadi bisa leluasa ngelukis deh."

Gadis itu lebih memilih diruang seni saat jam istirahat daripada bergabung dengan teman-teman lainnya,ia sangat telaten mencampur adukkan warna cat dan mulai bermain dengan kuas ya. Hingga gadis itu tidak menyadari ada seseorang murid laki-laki sedang memperhatikannya,"hai,boleh join?"

Namun gadis itu justru tidak menjawabnya,ia baru menyadari jika gadis di sebelahnya menggunakan earphone. Otomatis murid laki-laki itu langsung memegang pundak gadis itu,seketika gadis itu terlonjak karna kaget kedatangan orang lain.

"Eh maaf aku gatau kamu disini."ucap gadis itu

"Apa kamu suka di ruang seni sendirian? Kenalin namaku Andreas William Shakespeare,kamu pasti Evelyn kan?"tanya Andreas yaps murid laki-laki itu adalah Andreas berandal sekolah yang diam-diam menyukai sosok gadis lembah lembut dan periang seperti Evelyn.

"Kok tau namaku? Bukannya kita tidak berteman?"pertanyaan Evelyn membuat Andreas tersenyum.

"Suka melukis sejak kapan?"tanya Andreas sambil mengamati perlengkapan lukis milik Evelyn,yang menurut Andreas sangatlah lengkap.

"Dari kecil,aku hobi melukis. Karna ya kesibukan kedua orang tuaku,hingga lupa punya anak gadis jadi aku lampiasin kesepian ku dengan melukis."ucap Evelyn sambil melanjutkan lukisannya.

"Indah banget Eve,boleh kali kapan-kapan lukisin aku juga."ucap Andreas

Evelyn hanya menatap Andreas sebentar,lalu ia membereskan semua alat lukisnya untuk dimasukkan ke sebuah tas khusus lalu berdiri,"Kamu mau kemana Eve?"

"Ada urusan."jawab Evelyn dengan santai dan berjalan menuju pintu ruangan itu,"apa kita bisa bertemu kembali?"

Tanpa jawaban, Evelyn segera meninggalkan ruang seni itu. Sedangkan Andreas yang masih ada diruangan seni,melihat betapa indahnya lukisan Evelyn yang ternyata banyak sekali di ruangan ini.

"Siapa kamu?" Andreas seketika terkejut kala Mr. Romeo guru seni lukis memasuki ruangan seni.

"Maaf Mr. Saya Andreas,ini tadi barusan menemani Evelyn disini."ucap Andreas

Raut wajah Mr. Romeo sama sekali tidak menunjukkan rasa percaya kepada Andreas,"Evelyn kesini? Kenapa dia tidak ada disini?"

"Ada urusan katanya,kalau begitu saya permisi Mr."ucap Andreas

"Tunggu,apa kamu salah satu penggemar dari Evelyn?"tanya Mr. Romeo,Andreas tersenyum lalu mengangguk.

"Aku tunjukkan hasil lukisan dia."ucap Mr. Romeo

Tanpa pikir panjang,Andreas menyetujuinya dan langsung mengikuti Mr. Romeo pergi,ternyata didalam ruangan seni ada sebuah pintu lagi. Pintu,yang dimana ada sebuah ruangan berisi semua karya anak seni disekolah ini.

Andreas sangat takjub dengan semua hasil karya anak seni,iya tidak pernah terpikirkan jika disekolahnya banyak pelukis handal.

"Disini adalah milik Evelyn,dari jaman dia baru masuk di sekolah sini sampai sekarang. Kabarnya, Evelyn akan bikin pameran dan semua karya dia akan dia jual." Ucap Mr. Romeo sambil menunjukkan sebuah kotak kardus yang ada sekitar 15 kotak berisikan lukisan, ternyata hasil karya Evelyn.

Andreas mendekati kardus-kardus itu dan duduk sambil mengamati satu persatu,"kenapa semua lukisan dia dijual Mr.?"

"Mr tidak tau yang jelasnya Andreas,hanya saja kata Evelyn ia diminta papahnya untuk berhenti dan melanjutkan bisnis keluarganya. Karna,bagi dia melukis adalah pelampiasan kesepian nya saja."ucap Mr. Romeo

"Kapan pameran Evelyn diadakan?"tanya Andreas

"Mungkin 2 Minggu lagi,maka dari itu Evelyn sering kesini karna untuk menyiapkan semuanya."ucap Mr. Romeo

"Sendiri?" Mr Romeo menganggukkan kepalanya.

Lagi-lagi Andreas dibikin bangga oleh sosok Evelyn,gadis berprestasi yang selama ini ia kenal ternyata bisa kesepian juga. Andreas sangat tahu Evelyn dari keluarga mana,Andreas sudah tidak terkejut kala Evelyn diminta meneruskan perusahaan nya.

2 Minggu setelah pertemuan Andreas dan juga Evelyn,baru terlihat lagi sosok Evelyn disekolah. Selama 2 Minggu,Andreas mencari keberadaan Evelyn namun tidak bertemu. Andreas,menarik nafasnya dan menghembuskan sebelum akhirnya ia bertekad memanggil nama Evelyn.

"Evelyn."

Gadis bernama Evelyn berhenti lalu tersenyum kepada Andreas,"apakah kita kenal? Atau mungkin kamu butuh bantuan ku?"

Andreas berlari mendekati Evelyn dengan rasa degdegan,"anu, sebelumnya aku mau minta maaf. Selama 2 minggu kamu kemana? Kenapa aku tidak melihatmu disekolah?"

Evelyn merasa ada yang tidak beres dengan Andreas,tapi tidak ia tunjukkan agar Andreas selalu nyaman dengannya,"Ah itu,2 minggu kemarin aku diminta papah buat menemani kak Aiden ke Denmark jadi ya aku 2 Minggu izin. Ada apa ya?"

"Kalau boleh tau pameran yang akan kamu selenggarakan kapan dan dimana ya?"tanya Andreas,namun siapa sangka jika pertanyaan andreas membuat Evelyn terkejut bukan main.

"Tau apa kamu soal pameranku?"

"Maaf eve, waktu kita bertemu setelah kamu keluar dari ruang seni aku bertemu Mr. Romeo,beliau mengatakan jika kamu akan mengadakan sebuah pameran."ucap Andreas dengan jujur.

"Oh soal itu,iya aku akan mengadakan pameran lebih tepatnya lelang sih. Jadi hasil karyaku akan di lelang,dan uangnya akan di buat membangun sekolah seni di London."

Andreas sangat terkejut dengan alasan Evelyn mengadakan pameran, baginya pemikiran Evelyn sangatlah luar biasa. Diusia masih 17 tahun tapi bisa mempunyai mimpi membangun sebuah sekolah seni miliknya,"apa aku bisa membantumu?"

Evelyn mengangguk,"of course, datang lah besok di gedung utama Bagaskara crop yang ada di lantai 15 ya. Ini kartu akses buat kamu masuk,buat jaga-jaga siapa tau kita tidak bertemu nanti."

Andreas menerima sebuah kartu untuk ia gunakan mengakses perusahaan bagaskara itu,baru kali ini Andreas mendapatkan undangan langsung dari seseorang.

Andreas,sangat tidak sabar untuk menunggu pameran Evelyn besok,karna ia sudah tau lukisan mana aja yang akan di lelang. Dan ia juga sudah berniat untuk membeli,mengingat sang mamah menyukai lukisan.

"Baiklah,aku harus mengurus beberapa dokumen dan kanvas yang harus aku bawa besok. Sampai ketemu besok,siapa namamu?"

"Andreas."

"Ah iya,sampai ketemu besok Andreas."ucap Evelyn sebelum meninggalkan Andreas

"Woy ndre kenapa sendirian?"tanya Nando yang tiba-tiba mengagetkan Andreas.

"Aku gak sendirian kok."ucap Andreas sambil memegang kartu akses pemberian Evelyn tadi.

"Widih kartu akses Bagaskara crop,lu mau ngapain kesana ndre?"tanya Juan

"Evelyn bikin pameran,yang jelas Andreas diundang sama dia."kali ini yang menjawab adalah Andra,Andreas melototi Andra seharusnya yang menjawab adalah dirinya bukan Andra

"Kok lu bisa tau ndra?"tanya Juan

"Gimana aku gatau, papaku juga diundang dan papaku langganan beli lukisan di lelang nya Evelyn. Sumpah lukisan dia kualitasnya bagus-bagus."ucap Andra

"Ini kesempatan aku buat deketin Evelyn kan?"tanya Andreas

"Coba aja,kalau bisa langkahin kak Aiden tuh."ucap Andra

"Gampang mah."

ANDRORA (Andreas dan Aurora) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang