Pierre

40 4 0
                                    


Jika Bisma gila, maka Pierre lebih gila, tidak ada yang tau apa jalan fikiran
pierre.

Hal itulah yang membuat Bisma senang berteman dengan nya, Pierre mampu membuat perasaan Bisma lebih baik.

Bagi bisma, hidup Pierre lebih menyedihkan.

Bisma tertawa keras membaca pesan sahabatnya.

"Bis, gua ada kabar bahagia,
Bokap gua kawin lagi
Lu tau, nyokap baru gua
beda setahun dari gua 🤣🤣🤣"

"Anjing pierre, emang bangsat"
Bisma tertawa sampai air mata keluar dari mata bulatnya.

Ingin rasanya ia membelah isi otak Pierre, penasaran apa yang ada dikepala bocah itu

Entah mengapa setelah membaca pesan dari Pierre, bisma tertarik jatuh dalam lelapnya

Tenang, sangat tenang ia terlelap terlalu dalam dalam tidurnya.

Teriakan dan gedoran pintu dari luar pun tak menyadarkan bisma

"BISMA, BISMA BUKA PINTU, BISMA"

bisma yang terlelap enggan bangun, bahkan dobrakan pintu dari luar juga ia hiraukan.

Dika terengah-engah, ia khawatir dan berusaha membangunkan bisma yang enggan terbangun.

Bisma, membuka matanya perlahan dan terkejut mendapati dika di kamarnya

"LU GILA DIK!!!"
bisma tersadar penuh, hampir marah tapi diurungkan saat melihat bulir air mengalir dari mata dika

"LU KENAPA?"
hardik bisma

Dika diam, ia hanya terisak sambil memeluk bisma.

Bisma berontak, tapi makin berontak ia makin erat pelukan dika

"LU KENAPA DIKA, LU JAWAB GUA!!!"

air mata dika membasahi tubuh bisma

"Bis, Pierre bis, P..Piere.. meninggal"

Bisma tegang, bisma diam, bisma tau

"BAJINGAN!!!! BAJINGAN!!!! BANGSAT LU PIERRE!!!!"

Bisma berteriak, ia berontak dika mencoba menenangkan di isakan tangis pilunya bisma sepenuhnya hilang kesadaran

"bis, gua titip bumi
gua duluan ya, gua udah gak sanggup
maaf gua kalah bis
lu jangan lama marah sama gua ya,
bisma, makasih ya udah jadi teman gua
gua senang bgt kenal sama lu
karna nasib lu
lebih buruk dari gua
Hahahhahaha

Bisma gua gak nemuin alasan
gua gak nemuin alasan hidup
gua pamit"

.
.
.

Sudah jam 8.30
Bisma bangun dari ketidaksadaran nya
Mengapa dika disitu?

Ah,  iya Bisma sadar

"Minum dulu bis"
Dika memberikan segelas air putih yang ditangkis pelan pemilik rumah

"Lu siap siap bis, gua udah siapin sarapan. Lu makan! Lu mandi!

kita ketempat Pierre"

Dika tau Bisma sedih, tapi ia harus menghadapi kenyataan

Air mata Bisma mengalir, teman satu satunya, teman senasibnya.
Siapa lagi yang bisa ia bandingkan dengan dirinya sekarang

Tidak mungkin dika si bocah cemara itu.

Bisma membaca ulang pesan sahabatnya
"Padahal baru aja lu bangga bokap lu nikah lagi pierre"
Lirih Bisma

"Lu bilang surga lu banyak kan Pierre? Lu bilang gitu karna ibu lu banyak, apa segitu bencinya lu sama surga lu?"

Jauh di lubuk hati Bisma ada ketakutan, ia takut berakhir seperti pierre

AzkaBismaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang