Bab 60

5 2 2
                                    

"apakah mereka memiliki hubungan???" Tanya Willy kepada Jihan yang Masi diam

Seun pun Langsung melihat kearah Jihan, Willy dan seun menatap Jihan dengan penuh tanya "jangan tanya kepada ku, aku tidak tau" pungkas Jihan

"CK!" Decak seun ingin meninggalkan Jihan dan Willy di sana

"Hei! Bantu aku memindahkan koper koper ini ke mobil" teriak Willy sebelum seun pergi

Seun hanya pasrah dan menyeret dua koper di tangan nya, "satu lagi tu Bawak sendiri! Jangan manja..." Ketus seun membuat Jihan ingin sekali memaki seun

"Sabar Jihan... Sabar.!!" Ujar Jihan kepada dirinya sendiri, Willy yang ada di Sana hanya bisa terkekeh kecil

"Sini kopernya, biar aku aja yang bawain" seun mengambil koper dari tangan Jihan lalu berjalan terlebih dahulu meninggalkan Jihan

Jihan dengan sedikit berlari mengejar Willy, Jihan berusaha menyamakan langkah kakinya dengan Willy tapi karna langkah Willy yang besar membuat Jihan berjalan secepat mungkin agar tidak ketinggalan

Jihan merasa kakinya sangat sakit di tambah sekarang dia sedang memakai hells, "ssthhh" ringis Jihan merasa perih dan sakit di kakinya

Willy yang mendengar ringisan jihan menghentikan langkahnya lalu melihat kearah Jihan yang berada di sebelah nya, Willy langsung melihat kearah kaki Jihan "CK! Lepaskan hells mu itu..." Ujar Willy berjongkok di depan Jihan

"Eh..eh apa yang kau lakukan??" Sahut Jihan yang terkejut ketika Willy memegang sebelah kakinya, dan meletakkan kakinya di atas paha willy

Jihan hampir saja kehilangan keseimbangan, "pegang pundak ku kalo kau tidak ingin terjatuh" pungkas Willy mulai melepaskan Hells dari kaki Jihan dengan perlahan

Jihan yang tidak ingin jatuh langsung memegang pundak Willy, Jihan meringis ketika Willy menyentuh luka di kakinya

"Shtt..."

Willy bisa melihat telapak kaki Jihan sudah merah dan ada yang lecet..."kenapa kau tidak mengatakan kalo kaki mu sakit, bahkan kaki mu sudah bengkak..." Omel Willy menatap tajam Jihan

Jihan yang di tatap seperti itu memalingkan wajahnya tak berani menatap Willy. Willy pun melepaskan Hells satu lagi dari kaki Jihan, lalu mengambil satu pasang milik Jihan itu

Willy melempar Hells Jihan sembarangan sambil memakai "hells sialan..." Maki Willy membuat orang yang berlalu lalang di sana melihat kearah nya

Willy kembali menatap Jihan dari atas kebawah, dan berakhir di kedua kaki Jihan yang bengkak dan lecet.... Willy mengambil ponsel nya lalu menghubungi anak buahnya "ambil dan aman kan koper Nona di bandara" ujar Willy menggunakan bahasa Italia yang tidak di mengerti oleh Jihan

"Naik ke..." Belum sempat Willy selesai berbicara dia baru sadar ternyata Jihan memakai rok, "CK!" Decak Willy langsung mengendong Jihan ala bridal style

Jihan sangat terkejut ketika Willy menggendong nya tanpa aba aba "apa yang kau lakukan turun kan aku..." Teriak kesal Jihan

Willy hanya diam dan kembali melangkah kan kakinya "diamlah, dan peluk aku dengan erat kalo kau tidak ingin terjatuh nantinya.."

Jihan pun hanya diam dan menurut, Willy melihat Jihan yang penurut menarik senyumnya,

Sesampainya di parkiran, Tampa menurunkan Jihan dari gendongannya, Willy membuka pintu mobil dengan mudah dan masuk kedalam dengan posisi Jihan Masi di gendongan nya

"Eh, apa yang kau lakukan!! Turun kan aku..." Ujar Jihan sedikit gugup, bagaimana tidak gugup sekarang dia sedang duduk di atas pangkuan Willy

"Haha ini sangat lucu ya nona.. bahkan aku tidak menahan atau memegang mu sekarang, silahkan jika kau ingin turun, tapi kurasa kau terlalu nyaman memeluk ku sampai lengan mu Masi berada di leherku" kekeh Willy membuat wajah Jihan memanas

Dengan cepat Jihan melepaskan rangkulan tangan nya dari leher Willy, Jihan menutup wajahnya yang sudah memerah seperti kepiting rebus

Willy yang melihat tingkah malu malu Jihan terkekeh geli, 'dasar gadis nakal' batin Willy

"Hei.... Turun lah dari pangkuan ku, akan sangat sulit jika dia on.... Aku sangat yakin kau tidak akan bisa bertanggung jawab" bisik Willy dengan suara seraknya

Mendengar bisikan Willy Jihan langsung bangun dan keluar dari mobil dengan wajah yang sangat malu

'aul.... Kenapa kamu menyuruh pria ini untuk menjemput ku sii,,, oh God ..' batin Jihan merutuki sahabat nya itu yang Masi tidur nyenyak di dalam dekapan suaminya

"Hei Nona, cepatlah masuk...." Ujar Willy membuat Jihan terlonjak kaget dan langsung berlari masuk kedalam mobil

Di mansion

Seun masuk dengan menyeret dua koper di tangan nya, "seun.... Koper siapa itu" tanya Clara kepada seun

"Koper para gadis gadis itu...." Jawab seun enteng

"Gadis! Gadis!???" Bingung Clara membuat seun terkekeh kecil

"Para sahabat Aul...." Sambung Willy memangil maid untuk memindahkan koper koper itu ke kamar tamu

"Ooo, kalo begitu di mana mereka??" Tanya Clara melihat kearah pintu masuk mansion

"Maybe lagi di jalan.... Ah aku Masi mengantuk.... Kalo begitu aku pamit masuk" ujar seun langsung pergi dari hadapan Clara

"Hmmm, nanti maid akan datang ke kamar kamu untuk sarapan..." Seruh Clara sebelum seun benar benar hilang di balik pintu lift

"Siap..." Jawab seun

"Eughh" leguh seorang gadis yang baru terbangun dari tidurnya

"Aww.... Badan ku serasa mau remuk," keluh gadis yang bernama Aul itu

Aul membuka matanya secara perlahan dan melihat seorang pria yang bukan lain suaminya sendiri Masi terlelap dengan kepalanya yang Masi berada di dada Aul

"CK, gara gara pria ini badan ku jadi sakit sakit semua" omel Aul mengecup ringan dahi Atha

"Tapi kau menyukai nya kan nyonya Atha..." Ujar Atha dengan suara seraknya...

Aul terkejut mendengar suara Atha, "CK!" Decak kesal aul mendorong kepala Atha dari dadanya

Atha semakin mengeratkan pelukan nya sehingga Aul memekik karna geli "akhh... Kak lepas, " kesal aul memukul punggung atha dengan keras

"Argh.." Erang Atha pura pura kesakitan membuat Aul cemas setengah mati

"Kak! Kakak baik baik saja kan?" Tanya aul dengan wajah khawatir

"Ini sangat sakit..." Ujar Atha tengkurap di sambil menyembunyikan wajahnya

"Uh apa kakak yang sakit?" Sangking khawatir nya Aul langsung duduk tampa mengingatkan keadaan dia sekarang yang tidak memakai apa pun

Atha Melihat kearah Aul yang tidak memakai apapun, Atha tersenyum menatap Aul dengan tatapan lapar

Aul yang di tatap seperti itu langsung melihat kearah tubuhnya, Aul membulatkan matanya terkejut, sangking kagetnya dia melotot memandang Atha dan dirinya secara bergantian

Bagi Atha itu sangat menggemaskan, dengan secepat kilat dia menerkam Aul dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan Aul

"Hahahaha, kak lepaskan aku, kumohon beri waktu untuk aku istirahat" pekik Aul dari dalam selimut

"Aku sangat lapar sweetie"

****


















EL ES MIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang