Pukul 21.00 KST.
Renjun baru saja pulang dari kelas malam, dia segera bergegas menuju minimarket tempat dimana sang pujaan hati bekerja.
Malam ini, dia sangat sangat bersemangat.
Dari tadi malam, dia sudah memikirkan banyak sekali topik pembicaraan yang akan dia lontarkan pada Doyoung.
Jadi kemungkinan nya, Renjun akan pulang jam 22.00 pas.
Satu jam penuh mengobrol dengan Doyoung, wahh, membayangkan nya saja membuat perut Renjun tergelitik.
Sebuah kesenangan bagi Renjun. Namun sebaliknya bagi Doyoung.
Haechan dan Jaemin pulang terlebih dahulu, mereka tidak mau menemani Renjun, yang ada, mereka malah kena marah dari orang tua mereka.
Renjun sih tidak masalah. Malahan dia lebih berharap, pendekatan nya dengan Doyoung tidak harus melibatkan dua teman konyol nya itu.
Yang ada, Renjun malah akan di ejek habis habisan karena sikapnya yang cerewet + mirip anak kecil kalo udah ada di hadapan Doyoung.
Dia sendiri tidak mengerti dengan perubahan itu. Mungkin efek rasa cintanya? Ya mungkin.
Ting ting!
Pintu minimarket terbuka. Dan setelahnya sapaan terdengar dari karyawan yang ada di shift malam.
Senyum Renjun luntur ketika tak mendapati Doyoung di meja kasir.
Dimana Doyoung?
Bukankah ini shift nya?
Kakinya melangkah maju, mendekat ke arah kasir dengan gugup.
"Eoh selamat datang!" Sapa kasir itu ramah.
Matanya menatap Renjun, seperti tak asing. Oh inikan cowo yang cerewet tadi malam.
Jungwoo; kasir itu masih ingat.
Jungwoo yang saat ini menjadi kasir adalah orang yang bekerja setiap malam.
Beda dengan Doyoung.
Cowo itu setiap malam bekerja karena dia sudah tidak sekolah lagi.
Dia juga berada di shift yang sama dengan Doyoung, selama tiga hari.
empat harinya dia bekerja dengan orang lain di shift malam juga.
Bedanya, kalo ada Doyoung, dia jadi karyawan yang mengarahkan bila ada pembeli yang kesusahan mencari belanjaan.
Kalo ga ada Doyoung, dia jadi kasir.
Paham? //Ucap Kak Gem🗿
Kembali ke Renjun, dia saat ini tengah gugup. Membuat Jungwoo menatap nya heran.
"Kesusahan mencari sesuatu?"
"Ti-tidak, hanya saja..." Renjun menjeda ucapan nya karena canggung + malu kalau terang terangan menanyakan soal Doyoung.
"Mau bertanya soal Doyoung?"
"Eh?" Renjun mengangkat kepalanya, setelah nya dia tertawa canggung.
"Iya, he-he"
Jungwoo tersenyum. "Dalam satu Minggu dia bekerja tiga hari. Jadi empat hari kedepan, dia libur"
Renjun ber-oh riya. Dia sedikit malu karena isi pikiran nya di tebak dengan tepat oleh si kasir.
Seperti biasa, dia mengambil satu Gimbab segitiga dan membayar nya lalu pergi.
Yahh, hilang sudah harapan nya untuk mengobrol dengan Doyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
'✓ My Little Man [DoyRen]
Fanfiction"Hari ku jauh terasa lebih indah karena mu, My Little Man..." [✓]