11. DIA RAPUH

10 2 0
                                    

𝓦𝓮𝓵𝓬𝓸𝓶𝓮 𝓫𝓪𝓫𝔂💋

Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Semua yang tercantum baik visual maupun alur cerita adalah bagian dari imajinasi author

15+🔰
.:**:.☆*.:。.✿

Kedekatan Reagan dengan Dara semakin melekat, hampir setiap hari mereka tampak berjalan bersama di sekolahan, desas-desus perihal kedekatan mereka pun terdengar seantero Rajawali. Banyak penggemar Reagan yang menggunjing namun juga tak sedikit yang bersikap acuh.

Jakarta pagi ini terasa lebih segar setelah hujan turun semalam penuh, daun pepohonan yang gugur nampak bersemi, bunga banyak bermekaran, polusi udara tampak berkurang, hanya saja lalu lalang kendaraan dan kemacetan yang tidak pernah berubah.

" Sore nanti mau ikut gue gak?",

" Kemana Re?",

" Ada suatu tempat, lo pasti suka"

" Boleh deh, asal jangan mall gue udah bosen, kalau di mall pasti mata gue pengen banyak hal",

Dua sejoli itu tengah berada di taman sekolahan, dengan tumpuk buku di sampingnya, juga beberapa cemilan sebagai penunjang percakapan mereka.

Reagan menyadari bahwa dirinya bukanlah laki-laki yang mudah untuk dekat dengan perempuan, baginya mendekati perempuan tanpa rasa yang tulus hanya akan menyakiti perasaannya.
Namun, ia merasa bahwa berada di dekat Dara seperti membuka lembaran baru pada dunianya.

.:**:.☆*.:。.✿

"Lo bilangin ke temen lo yang gatal itu, Reagan itu milik gue jadi dia gak usah sok²an perhatian atau segala macam sama Reagan, gue gak suka lihatnya",

Kali ini, Vanesha sengaja memberi ancaman pada Megan, jika saja Dara sedang tidak bersama Reagan mungkin ia akan langsung menghampirinya sendiri, bila perlu memberikan pelajaran kepadanya.

Vanesha merasa bahwa sekarang Reagan tidak lagi memperhatikannya, bahkan jarang sekali ia bertemu dengan Reagan karena sahabatnya itu lebih banyak menghabiskan waktu dengan Dara. Kecemburuan dalam hatinya menimbulkan emosi yang menggebu.

Cengkeraman kuat di pipi Megan baru saja terlepas jika saja Nathan tidak menghampirinya dan membawanya pergi. Ia muak harus berpura-pura takut di depan Vanesha, batinnya merutuk berdoa ingin sekali waktu segera datang untuk menghukum orang semena-mena seperti Vanesha.

.:**:.☆*.:。.✿

"Emang udah gila tuh bocah, maniac banget kelakuannya", Nathan berceloteh tampak raut wajahnya yang kesal.

" Baiknya Reagan tahu biar tuh anak punya etika dikit", sahut Arthan

" Reagan mana tega buat marahin Vanesh, lo tahu sendiri kita aja kadang jadi samsaknya kalau ada yang ganggu vanesh", Galang ikut menimpali obrolan mereka.

Saat ini Megan sedang diobati oleh Bryan di markas sekolahan mereka, kantin Mang Ewin, sebab pipi Megan tampak merah ruam. Kebetulan disana juga tengah berkumpul teman-temannya, alhasil dia membuka obrolan tentang Vanesha itu.

REAGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang