Delapan

1.8K 163 21
                                    

Tiga hari telah berlalu dan hari ini Yoko kembali masuk kuliah. Gadis itu berjalan santai di lorong kampus bersama dengan Marisa dan juga Mix.

Di perjalanan menuju kelas, mereka tidak sengaja berpapasan dengan Faye.

"Kak Faye sama Sella kayak nya deket banget ya"Ucap Marisa

"Mereka dari dulu emang udah deket"sahut Mix

Yoko hanya diam mendengar ucapan Marisa dan Mix. Mereka saling menatap bergantian.

"Lagian cocok kok kalau kak Faye sama Sella"ujar Marisa sengaja

"Cocok banget, sama-sama pemain soalnya"ucap Mix terkekeh kecil

"BERISIK!"

Setelah mengatakan itu, Yoko langsung pergi tanpa menghiraukan kedua nya.

"Tuhkan kamu bisa liat sendiri gimana reaksi dia, udah aku bilang kalau Yoko tu beneran suka sama kak Faye"ujar Marisa

"Kamu bener, tapi kita masih belum bisa membuktikan kalau Faye adalah orang yg sudah membuat Yoko menangis" Mix

"Kita pikirkan lagi nanti soal itu".

Mereka berpisah dengan Marisa yg mengejar Yoko sambil berlari, dan kemudian dia sampai di dalam kelas.

Yoko meletakkan tas nya dengan keras dan menggeser kursi dengan tidak sabaran, membuat Nink dan From menatap heran.

"Kamu kenapa Yo?" Tanya Nink

"Lagi gak mood" jawab nya sambil menaruh kepala nya di atas meja

"Masih pagi juga masa udah gak mood aja" ucap From terkekeh

Tak lama Marisa datang dan langsung duduk di sebelah Yoko.

"Mar, Yoko kenapa?"

"Datang bulan mungkin" jawab nya asal
.
.
Di kampus yg sama, Faye juga baru memasuki kelas bersama dengan Sella di samping nya. Sella dan Faye memang satu kelas, jadi tidak heran jika kedua nya terlihat akrab.

"Kiw kiw " Pam bersiul dengan nada menggoda

Lux dan Tania hanya menggeleng melihat kelakuan Pam. Sementara Faye hanya santai saja dan langsung duduk yg di ikuti oleh Sella di sebelah nya.

Selama mata kuliah berlangsung, pikiran Faye sama sekali tidak fokus. Wanita itu jadi memikirkan tentang Yoko.

'Apa harini dia kuliah'

Faye berucap didalam hati.

Dan tak lama bel berbunyi, mereka keluar menuju kantin. Yoko dan para teman nya juga menuju ke arah kantin untuk mengisi perut mereka yg mulai lapar.

"Sebenarnya kamu itu sakit apa sih Yo?" Tanya Nink yg mulai penasaran

"Kan kemarin aku udah bilang kalau aku cuman demam"jawab Yoko

"Demam kamu itu aneh Yo, demam apa coba yg sampai satu minggu lebih, terus di lanjut lagi tiga hari"ucap From

"Nanti juga kalian bakal tau" bukan Yoko yg menjawab, tetapi Marisa

Tatapan Yoko terfokus kan ke arah meja Faye yg lumayan jauh dari meja nya. Gadis itu melihat dimana Faye dan Sella duduk berdampingan bahkan sangat dekat.

"Yo mau kemana?" Tanya From

"Aku ke kelas duluan ya".

"Loh kenapa?"

"Gak apa-apa, kepala aku sedikit pusing".

Gadis itu langsung beranjak dari tempat duduk nya, Faye memperhatikan Yoko dari meja nya. Melihat Yoko yg keluar dari kantin, dengan cepat Faye mengejar Yoko.

Yoko sudah sampai di kelas, dia membaringkan kepala nya di atas meja dengan tumpuan kedua tangan nya.

"Yo.."

Gadis itu hanya diam, dia mengenali suara itu, hanya saja pura-pura tidak mendengarnya. Faye duduk di samping Yoko dan membalik tubuh gadis itu agar menghadap ke arahnya.

"Kamu kenapa?"

Yoko hanya menggeleng pelan.

Faye membawa Yoko ke dalam pelukan nya, karna hanya ada mereka berdua saja di dalam kelas.

"Kak Faye.." Lirih nya

"Kenapa?"

"Kakak sama Sella pacaran ya?" Tanya Yoko pelan

Mendengar perkataan dari gadis itu, Faye melepaskan pelukan mereka.

"Kalau iya kenapa?"

"Gak apa-apa, aku cuman pengen tau aja".

Faye mengusap kepala Yoko dengan lembut.

"Kalau gitu mending gak usah tau".ucap Faye

Gadis itu cemberut mendengar nya.

"Kamu pucet banget Yo".ucap Faye memperhatikan bibir gadis itu yg tampak kering mengelupas

"...."

"Kamu kemarin sakit lagi?"

Yoko hanya mengangguk pelan.

"Sebenarnya kamu sakit apa?" Tanya Faye heran

"Cuman demam".

"Yo demam gak akan sampai segitunya,aku yakin pasti kamu lagi bohong kan?" Selidik Faye curiga

"Kalau pun aku bohong, terus apa urusan nya sama kak Faye?"

"Aku cuman khawatir".

"Gak usah khawatirin aku, aku baik-baik aja".

"Baik-baik aja kamu bilang? Lihat diri kamu sendiri Yo, kamu pucet banget, badan kamu juga agak kurusan daripada yg kemarin".

"Kita gak ada hubungan apa-apa, jadi stop kakak bertingkah seperti seseorang yg sedang peduli".

"Aku emang peduli sama kamu Yo".

"Peduli sebagai apa?"

"Tentu saja sebagai teman" jawab Faye santai

"Teman mana yg sampai melakukan hubungan intim kak? Ada temen kayak gitu?" Tanya Yoko sinis

Skakmat.

Faye terdiam mendengar ucapan Yoko.

"Kenapa kamu jadi bertingkah seperti ini Yo?"

"Kamu masih nanya kenapa aku kayak gini? Apa kamu gak bisa ngerasain kalau aku suka sama kamu kak.." Lirih Yoko

"Suka?"

Faye sedikit terkejut mendengarnya, dia tidak menyangka kalau gadis ini akan mengungkapkan perasaan nya.

"Kalau aku gak suka sama kakak, gak mungkin aku mau di perawani sama kamu kak, gak mungkin aku diem aja disaat kakak nyentuh-nyentuh tubuh aku sesuka hati".

"Yo kamu tau sendiri kan aku orangnya kayak gimana? Aku yakin kamu pasti udah tau gosip dari orang-orang tentang aku, terus apa yg mau kamu harapin dari aku Yo? Gak ada" ucap Faye

"..."

"Kita juga melakukan nya suka sama suka kan? Jadi kamu gak bisa dong nyalahin aku gitu aja".ucap Faye membela diri

Yoko masih diam dengan nafas yg memburu.

"Kamu sama seperti mereka Yo, gak ada beda nya. Sama-sama murahan!" ucap Faye tanpa beban

Plak!

Satu tamparan keras melayang ke pipi Faye, wanita itu memegang pipi nya yg terasa panas dan sedikit mengeluarkan darah di sudut bibir nya.

"JANGAN SAMAKAN AKU DENGAN WANITA-WANITA MU ITU KAK FAYE! KARNA AKU BERBEDA, BERBEDA!" Teriak Yoko di hadapan wajah Faye

Yoko mengambil tas nya dan langsung pergi keluar.

Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang