Bagian 6. Circle

323 64 13
                                    

Haallloooiooo gayyysssss

Sorry banget baru up lagi huhu

oythor lupa ngasih tau kalau kemarin ada ujian dan harus prepare hehe, maapin ya🥹

Makasiyy yg udah nunggu dan masih mau baca

So,

Enjoy the story gaysss!!!!!

Lop yu🫵🏻😡❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

.




.





.




.




"Aaahhh" teriak rora menggema membuat sosok itu berbalik. "Aish shibal, ngagetin aja lo!" Rora memegang dada nya mengumpat kesal saat melihat sosok itu merupakan manusia. Kim Asa.

"Kenapa lo belum pulang?" Mendapat pertanyaan itu asa hanya melirik rora dan langsung berjalan meninggalkannya "bukan urusan lo" mendengar itu rora tak ambil pusing, ia berjalan tepat dibelakang asa. Asa berjalan lurus menuju gerbang, sedangkan rora berbelok menuju parkiran.

Saat keluar sekolah rora melihat asa sedang berdiri dipinggir jalan dan terlihat menunggu sesuatu atau seseorang, entahlah. Dan entah mengapa rora turun dari mobil menghampiri asa.

"Sa? Lo ngapain disini? Mau balik? Yuk bareng gua aja" ajak rora, tapi hening. Asa tak menanggapi sama sekali. Rora menepuk bahu asa membuat asa menoleh dan melepaskan earphones yang sedang ia gunakan. "Pantesan diem aja" ujar rora.

Asa yang mendengar itu keheranan. "Kenapa?" Rora tersenyum entah mengapa dia merasa lelah, "gua mau ke toko buku lo, lo sekalian bareng gua aja gimana?" Asa mengangguk "boleh" rora tersenyum dan masuk kembali kedalam mobil, asa terlihat ragu saat akan masuk ke mobil rora. "Tenang, ga akan gua culik ko" kali ini gantian, asa yang tersenyum mendengar ucapan rora. "Iya iya gua percaya ko" asa menaiki mobil rora dan duduk disamping rora.

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam, asa kembali memasang earphones miliknya tapi ia sengaja tak mendengarkan musik apapun. Rora yang melirik asa diawal tadi juga memilih diam, energinya sudah habis hari ini.

30 menit berlalu, akhirnya mereka sampai di toko buku milik keluarga Kim. Asa melirik rora "makasih ra" setelah mengucapkan itu asa keluar tanpa menunggu jawaban rora. Rora hanya menonton asa yang keluar lebih dulu meninggalkannya. "Tumben mau nyebut nama gua"

"Annyeong unnie" rora memasuki toko buku itu seperti ia memasuki rumahnya sendiri.

Terlihat chisa unnie yang sedang merapihkan meja dan siap akan menutup toko, chisa unnie menoleh karena tahu betul siapa yang menyapanya. "Baru balik ra?" Pertanyaan itu dibalas anggukan oleh rora.

"Aku mau nganterin ini unnie" rora mengangkat dan memberikan tas bekal yang isinya sudah habis. "terimakasih banyak, makanan unnie selalu enak" betul, ini bukan yang pertama rora memakan masakan chisa unnie. Chisa unnie melirik asa yang sedang duduk di belakangnya. "Unnie juga makasih loh ya kamu udah nganterin asa" asa melirik saat mendengar namanya disebut, tapi chisa unnie maupun rora tak menyadarinya.

"Hari ini unnie cantik banget, mau kemana?" Rora terang-terangan memuji chisa unnie dan hal itu didengar asa. Asa baru sadar jika unnienya sangat rapih dan harum, tentu saja sangat cantik. "ah iya unnie hari ini mau ngedate" jawab chisa unnie malu-malu membuat asa berdiri dan memperhatikan unnienya dari atas sampai bawah, lalu pergi.

Chisa unnie yang sadar akan hal itu berbisik pada rora, "kamu tolong anterin asa sampai rumah ya?" Rora sedikit ragu mendengar permintaan chisa unnie tapi ia tak bisa menolaknya, dengan perasaan berat ia mengangguk.

DENIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang