13

2 0 0
                                    

FF INI BERGENDRE 18+ JADI TOLONG YANG DIBAWAH UMUR SKIP AJA

Harap bijak dalam membaca ya, konten ini hanya cerita FIKSI dan tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata artis aslinya

~~~

Author POV

Valter berusaha untuk bersabar, ia mungkin sudah berada di titik frustasi dengan berbagai masalah, di tambah Lyra yang kini membuat teka teki untuknya. Valter memang masih mencari tahu hal yang membuat Lyra berpikir seperti itu, ia juga mulai menggali kembali kotak kayu kedua yang belum sempat ia pecahkan. Valter merasa semua ini ada hubunganya namun masih begitu samar, ia belum bisa menyimpulkan.

"Mau keluar sebentar, mungkin berjalan ke desa bisa membuatmu terhibur" tawar Valter, ia bisa melihat kegelisahan Lyra yang berusaha ia tutupi dengan menarik senyum di bibirnya "tidak perlu, aku ingin disini saja"

"Ini masih siang, kita bisa mampir ke toko bibi penjahit untuk menyapa" Valter berusaha membujuk, ia juga tidak tega jika Lyra merasa terkurung di dalam kerajaan.

Lyra merogoh saku dressnya dan mengeluarkan jam saku pemberian Valter, menatap dua jarum jam disana yang masih menunjukkan pukul dua siang.

Sebenarnya hari ini Lyra merasa ragu untuk keluar dari kerajaan, ia justru lebih ingin menghabiskan waktu di dalam kamar, sambil bercerita banyak hal bersama Valter. Terlebih setelah ia berhasil melewati malam kemarin. Namun tawaran Valter untuk berkunjung ke toko bibi penjahit membuat Lyra berubah pikiran. Ia merindukan bibi penjahit itu dan ia merasa bisa melakukan sesuatu di sana, utamanya dia perlu bertemu putra bibi penjahit untuk membicarakan sesuatu. Tentang seseorang bertudung yang sempat Lyra lihat, ia merasa mengenali sesuatu, ujung pakaian yang dikenakan seseorang itu mirip dengan pakaian yang pernah bibi penjahit itu buat. Putra bibi penjahit pasti tahu siapa saja yang membeli pakaian ibunya sebab selama ini ia yang membatu mengemas dan mengirim pakaian-pakaian pesanan toko ibunya.

Siang itu akhirnya mereka memutuskan untuk keluar dari kerajaan, memperbaiki suasana hati dengan memandangi aktivitas di desa. Seperti biasanya riuh ramai warga masih sama, berlalu-lalang membeli keperluan, terdengar juga beberapa orang yang menyapa Lyra saat mereka melintas.

Langkah mereka terhenti di depan toko bibi penjahit. Salah satu tempat tujuan utama Lyra untuk mencari informasi.

Setelah memasuki toko pakaian tersebut, Lyra mulai menceritakan banyak hal yang terjadi di hidupnya setelah ia menikah dan termasuk kehamilannya, Lyra tidak menceritakan bagian dimana ratu meninggal karena kembali lagi bahwa tidak ada satupun warga desa yang tahu Valter dan Lyra adalah bagian dari keluarga kerajaan.

"Apa putra bibi ada di dalam?" Bisik Lyra tidak ingin Valter mendengar. Pria itu duduk di ruangan sebelah membaca sebuah buku

"Iya nak, ada apa?"

"Bisa aku menemuinya, ada hal penting yang ingin aku tanyakan" bibi penjahit mengiyakan itu dan mempersilahkan Lyra untuk masuk ke dalam ruang pengemasan tepatnya di bagian belakang rumah.

Terdapat ruangan yang terlihat seperti gudang, penuh dengan gantungan pakaian, manekin, tumpukan kain, dan pakaian yang sudah terlipat dan tersusun rapi di samping sebuah box yang Lyra tebak adalah box untuk pengiriman.

"Harold bisa kita bicara sebentar?" Ucap Lyra peran sambil menelusuri pandangannya ke sekitar ruangan. Pria yang ia cari tidak ada disana.

Tuk

Suara seperti sebuah batang kayu yang terjatuh mengalihkan pandangan Lyra pada sebuah pintu "Harold?" Ia melangkah ke sumber suara dan membuka pintu kayu itu.

Let Me Fix it [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang