metanoia | jaeyong [on going]

x. rainy days

Taeyong telah pulang dari kerja sambilannya, masih dengan celemek dan kaus tipis serta celana jeans yang membalut tubuhnya, perjalanannya sewaktu pulang kerja terhentikan oleh derasnya hujan yang menyapa kota kecilnya malam ini.

"ah sialan, harus banget hujan malem malem gini?"

diam diam Taeyong menggerutuk, karena hujanlah ia terpaksa untuk berdiam diri di tempat pemberhentian bus untuk meneduh karena pada awalnya Taeyong sendiri iseng mencoba untuk menerobos hujan, tetapi lama kelamaan hujannya semakin deras sampai sampai sekarang surainya pun ikut basah.

ia memeluk kedua lengannya sendiri, poin minus hari ini dia tak membawa jaket, mengenakan t shirt pendek dengan bahan tipis pula.

di tengah guyuran hujan, telinganya masih menangkap suara suara tawa dari anak seumurannya, bermain hujan dan bersenang senang tanpa khawatir seragam mereka akan basah, karena besok hari sabtu.

Taeyong terdiam dalam, bibirnya kelu. ia dapat melihat dirinya disana, bersenang senang seperti mereka, namun kenyataannya tidak.

"dimana rumah kamu tae?"

Taeyong tersentak ketika melihat Irene di sampingnya membawa payung, menggandeng tas selempang, dan mengenakan kaos yang sama dengannya, mereka sama sama bekerja di toko pizza yang sama.

"eh, iren. rumah aku mah jauh ren, di gang sempit minimarket 78."

"aku juga jalannya lewat sana pas mau pulang, pulang bareng pake payung aku yuk!"

Taeyong meringis mendengar jawaban Irene, gadis manis itu terdengar sangat gembira saat punya teman pulang tapi akan ia juga tak berniat untuk memperlihatkan gang sempit di sekitaran rumahnya karena saat malam begini, pasti banyak pria hidung belang disana.

"ah, jangan lewat sana ren. kalau mau pulang mending lewat jalan yang masih rame aja, ini kan udah malem juga."

Irene mengerucutkan bibirnya, berfikir dua kali sebelum memesan taxi online. lalu setelah mendapat jawaban dari Taeyong, ia benar benar memesan taxi tersebut tanpa ragu.

"iya deng, ini aku udah pesen taxi—"

suara rem mobil menghentikan ucapan Irene.

"Lee Taeyong?"

jendela mobil itu terbuka dengan sendirinya, menampakan Johnny di dalamnya.

"bos?"

mau tak mau Taeyong mendekatkan dirinya kepada mobil Johnny, sebenarnya dia sangat ogah ogahan memanggil Johnny dengan sebutan 'bos' namun selagi Irene masih berada di dekatnya, Taeyong akan menjaga tingkah lakunya sedikit.

"kalian berdua, ayo masuk, saya anterin sampai ke perempatan."

Irene di ujung sana masih menggeleng kecil sambil tersenyum manis— menolak. "gapapa bos, taxi yang saya pesen udah sampai kok. itu disana!"

Irene menunjuk ke ujung jalan, dan benar saja taxinya sudah sampai.

"yaudah, hati hati ya ren pulangnya, Taeyong? cepet masuk."

"gapapa bos?"

"yaelah, saya yang nawarin, ya berarti gapapa dong."

Taeyong tersenyum kikuk, ia membuka pintu mobil kedua dan tak berani duduk di samping Johnny. entahlah, hatinya telah menduga sesuatu yang buruk bisa datang kapan saja.

"hati hati bos Johnny, Taeyong!"

Irene melambaikan tangannya, begitupun dengan Taeyong yang membalasnya dari balik celah kecil di jendela sebelum Johnny menutupnya dan mulai menjalankan mobilnya setelah memastikan Irene telah berlari kecil untuk masuk kedalam taxi.

"ada masalah lu sama Jaehyun?"

Taeyong yang tengah meminum air dari tumblr-nya tersedak ketika suara Johnnya yang keluar pertama kali setelah ia menaiki mobilnya adalah lagi lagi tentang Jaehyun.

"kagak."

hening sesaat. Johnny fokus mengendarai dan Taeyong memainkan kukunya sambil menunduk dalam, Johnny masih bisa melihatnya di kaca mobil bagaimana surai pirang Taeyong yang dicat hampir luntur.

hingga dering telepon Taeyong berbunyi, keduanya masih sibuk dengan masing masing.

"halo?"

Johnny ikut mendengar dan melirik spionnya berkali kali.

"Johnny, balik ke rumah sakit, sekarang!"

Chapter iii: New Character Unlock

Bae Joohyun (Irene)