Di malam yang dingin. [Y/N] sedang berjalan-jalan. Ia pergi ke taman untuk mencari udara segar. Namun ia melihat seorang perempuan duduk di bangku taman. Itu adalah Michele, ia terlihat seperti sedang terdiam dan bersedih. 'Ngapain dia di sini malem²' batin [Y/N]. Tampa pikir panjang [Y/N] langsung menghampiri Michelle. "Chelle?, lu ngapain di sini?" Tanya [Y/N]. Michelle melirik kearah [Y/N] sambil mengusap air mata nya. "Enggak, gw cuma lagi cari udara segar aja" Tentu [Y/N] tak percaya. Ia melihat sendiri mata Michelle yang sembab habis nangis. "Lu gausah bohongin gw, udah kasih tau aja" Ucap [Y/N]. Michelle menunduk, ia terdiam sejenak. "Nevin..." Ucap nya dengan nada pelan. "Nevin?, napa dia?" Penasaran [Y/N]. Michelle menghela nafas. "Nevin kecelakaan..." Ucap Michelle dengan mata yang keluar air mata. "HAH?!" Sontak [Y/N] kaget.
[Y/N] tidak bisa berkata-kata lagi karena shock. "Sekarang... Dia lagi di RS" Ucap [Y/N] sambil terisak. "K.. Kok bisa?" Tanya [Y/N]. "Nevin lagi bawa motor, tiba tiba ada mobil dari lawan arah kenceng banget." Penjelasan dari Michelle. "Nevin ga mungkin lawan arus kan?" Michelle hanya menggelengkan Kepalanya. "Yaudah, kalo gitu ayok kita ke sana!, tunggu apa lagi!" Ajak [Y/N].
[Y/N] pun menarik Michelle ke apart untuk minta diantar oleh Azre. Di depan unit azre, [Y/N] langsung menjelaskan dan meminta tolong kepada azre untuk mengantar mereka. Azre pun langsung memanaskan mobil nya, dan mereka pergi ke RS.
Sesampainya di RS mereka mencari di mana ruangan Nevin. Mereka menanya kan ke suster, dan suster itu menjawab di ruangan 051. Mereka langsung ke ruangan 051. Di depan ruangan itu ada adik dari Nevin. Ia yang memberi tau kalau Nevin kecelakaan kepada Michelle. Nama dari adiknya adalah cherry. "Kak Michelle!" Ucap cherry. "Gimana keadaan Nevin??" Tanyanya panik. "Kak Nevin masih belum sadarkan diri, tapi kata doker gapapa. Bentar lagi juga sembuh." Ucap cherry. "Syukurlah" Tenang Michelle. Seorang dokter pun keluar dari ruangan Nevin. Ia bilang kalau Nevin sudah sadarkan diri, dan memperbolehkan mereka masuk.
Mereka berempat pub masuk ruangan. Di sana ada Nevin yang terbaring dan menggunakan banyak perban di tubuh nya. Cherry pun langsung memeluk kakak nya itu. "Kok lu bisa sampe gini sih bang??" Tanya cherry. Michelle pun langsung mendekati Nevin. Ia terdiam beberapa saat, dan mengambil nafas. "Lu kok ceroboh banget sih?!!, ini pasti gara-gara lo kebut-kebutan kan!?" Marah Michelle. Namun ia juga mengeluarkannya air matanya. "Iya² maap, lagian salah mobil depan gw juga lah. Malah ngelawan arus." Ucap Nevin dengan santai. "Bngst banget sih lu, dah ah. Gw males ama lu!" Ucap Michelle yang kesal dengan jawaban Nevin. 'Sianjing, malah pundung' batin azre dan [Y/N].
"Tapi, kalau kalian mau tau satu hal. Kayaknya mobil itu lagi kejar²-ran ama polisi" Ucap Nevin. Seketika semua kaget. "Kejar-kejaran?, jangan bilang mereka teroris yang lagi rame di kota lagi?" Ucap [Y/N]. "Iya, emang bener. Gw gatau apa tujuan mereka. Cuma yang jadi target mereka tuh bukan orang yang sembarangan" Ucap nevin seakan tau suatu hal. "Intinya, kita hati² aja" Kita kan ga akan tau apa yang terjadi nantinya." Ucap [Y/N]. "Guys, kayaknya gw tau sesuatu deh" Ucap cherry. Cherry mengeluarkan ponselnya. Ia menunjukkan foto seorang pria yang ada di sebuah TKP pembunuhan. Semua yang ada di situ memperhatikan foto itu. Dan [Y/N] teringat sesuatu. "Kok mirip anak kampus gw ya?" Ucap [Y/N]. Ia mengingat-ingat kembali. Ciri-ciri nya memilik rambut hitam dan memakai jaket abu². Namun ia tidak tau siapa orang itu. karena fotonya buram, namun mirip seseorang yang ada di kampusnya. "Mungkin besok gw bakalan cari tau tentang ini" Gumam [Y/N].
T. B. C
Sorry kalo aneh.
Biasalah, jam malem jam ngantuk 🗿Btw jangan lupa baca book gw yang "Mea Fabula" Itu menceritakan tentang anak SMA yang namanya Andrhea Lenora Kenzie. Yang referensi karakter nya dari diri gw sendiri.
Sekian Terimakasih:3
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita adalah keluarga (s3) [YTMCI X READERS]
Random[Y/N] seorang mahasiswa yang tinggal di sebuah apartemen bersama teman² nya. [Y/N] sudah menganggap kalau teman² nya adalah keluarga nya. banyak hal yang sudah mereka alami di kehidupan mereka