ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
*Hari keduapuluhsatu
Keesokan harinya, sekitar jam 05.50 pagi, Ara terbangun dan langsung duduk. Aya, yang terganggu dengan pergerakan Ara, membuka matanya setengah mengantuk.
"Kenapa Ra?" tanya Aya pelan.
"Ara harus sekolah Mi," jawab Ara panik, melihat jam.
Aya tersenyum lembut dan berkata, "Hari ini tanggal merah sayang."
"Eh, tanggal merah?" Ara bingung.
"Iya, jadi tidur lagi ya?" ujar Aya sambil membetulkan selimut Ara.
"Iya Mi," jawab Ara, lalu merebahkan diri kembali dan tertidur.
Sekitar jam 08.00, Chika sudah rapi setelah mandi dan sarapan. Dia masuk ke kamar Aya dan mendekat ke Ara yang masih terlelap.
"Raa, bangun," ucap Chika lembut sambil mengelus pipi Ara. "Bangun Ra."
Ara pun perlahan membuka matanya dan duduk, masih mengantuk. Chika merapikan rambutnya yang berantakan, lalu menggendong Ara ke kamarnya dan meletakkannya di kasur.
"Mau mandi nggak Ra?" tanya Chika.
Ara mengangguk kecil. "Iya."
"Pakai baju gue dulu ya," ujar Chika sambil mengambil kaosnya.
"Iya," balas Ara singkat.
Chika mengeluarkan sebuah kaos dari lemari. "Yang ini mau nggak?"
Ara menatap kaos itu dan mengernyit. "Nggak, jelek."
Chika terkekeh. "Maunya yang gimana?"
"Kaos polos aja."
Chika mengambil kaos putih polos, lalu bertanya, "Celananya gimana?"
"Celana pendek," jawab Ara santai.
Chika menyerahkan kaos dan celana pendek itu padanya. "Kakinya masih sakit Ra?"
"Dikit," Ara menanggapi.
"Gue mandiin aja yuk," tawar Chika sambil tersenyum usil.
Ara langsung memasang wajah sebal. "Ih, nggak mau!" jawabnya sambil berjalan ke kamar mandi.
Chika tersenyum geli. "Padahal niat gue baik loh. Tapi kalau kebablasan ya... yaudah," gumamnya pelan.
Beberapa menit kemudian, Ara keluar dari kamar mandi dengan rambut basah, sambil mengerutkan dahi. "Ka! Bajunya kepanjangan, celananya kependekan!"
Chika melihat ke Ara dan tertawa kecil. Bajunya panjang hingga menutupi sebagian besar celana pendek yang Ara pakai, membuat celananya hampir tidak terlihat.
"Yaudah, mau gimana lagi. Sini," panggil Chika.
Ara menghampiri dan duduk di kursi. Chika menyalakan hair dryer dan mengeringkan rambut Ara, kemudian menyisirnya dengan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Older Cousin
Teen FictionCerita yang mengisahkan hubungan kompleks antara dua sepupu, Ara dan Chika. Dimulai dengan ikatan keluarga yang erat, hubungan mereka perlahan berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam dan rumit. Cerita ini mengeksplorasi emosi yang penuh intensit...