Malam itu, suasana di taman belakang rumah Zhou Shi Yu terasa hangat dan penuh keakraban. Dekorasi sederhana namun indah menghiasi meja panjang yang ditempatkan di tengah taman, dikelilingi lampu-lampu kecil yang memancarkan cahaya lembut.
Wang Yi duduk di samping Zhou Shi Yu, sementara Miss Li duduk di sisi lain mereka, siap menjadi juru bicara.
Setelah menyelesaikan makan malam, Mama Zhou Shi Yu menatap Wang Yi dengan penuh kehangatan sambil mengayun pelan cucu perempuannya yang masih kecil, putri dari anak pertama mereka. "Nak, kamu sangat mirip dengan ibumu," ucapnya sambil tersenyum.
Wang Yi tersenyum balik, merasa terhormat dengan pujian tersebut. "Terima kasih, Nyonya Zhou. Miss Li juga bilang begitu," katanya sedikit malu.
"Jadi sekarang kamu jadi rektor di universitas itu?" Ayah Zhou Shi Yu, yang duduk santai sambil menyeruput kopi, ikut bertanya. Wang Yi mengangguk dengan senyum bangga.
Miss Li, yang memperhatikan dari samping, merasa inilah saat yang tepat untuk memulai percakapan lebih serius. Dia mengalihkan pandangan pada kakaknya, ibu Zhou Shi Yu. "Kakak ingat, kan, kalau mendiang Ayah selalu memuji ibunya Wang Yi? Sekarang, aku sudah menyerahkan apa yang seharusnya dia dapatkan dari awal."
Ibu Zhou Shi Yu tersenyum lembut dan mengangguk setuju, memperlihatkan dukungannya. Wang Yi merasa hati dan tekadnya semakin kuat berkat penerimaan ini.
Wang Yi menarik napas panjang, berusaha menguatkan diri. Dia menatap penuh tekad ke arah kedua orang tua Zhou Shi Yu dan berkata, "Tuan dan Nyonya Zhou... sebenarnya, tujuan saya datang ke sini bukan hanya untuk memperkenalkan diri sebagai rektor baru di universitas." Ia berhenti sejenak, menatap Zhou Shi Yu yang menggenggam tangannya erat di bawah meja, memberi dukungan dalam genggaman hangatnya.
"Saya ingin meminta izin," lanjut Wang Yi, suaranya lembut namun penuh keyakinan, "untuk menjadi pendamping hidup Zhou Shi Yu."
Orang tua Zhou Shi Yu tampak terkejut, bahkan sedikit bingung. Mama Zhou Shi Yu mengerutkan kening, seolah mempertimbangkan permintaan itu dengan cermat. Ayahnya duduk tegak, sorot matanya penuh evaluasi.
Saat suasana hening dan tegang, Zhou Shi Yu memberanikan diri angkat bicara. Dia menatap kedua orang tuanya, senyumnya lembut namun tegas. "Mama, Papa," katanya, "Aku tahu keputusan ini mungkin mengejutkan, dan aku mengerti jika kalian ragu. Tapi Wang Yi bukan hanya pasangan bagiku. Dia adalah seseorang yang selalu mendukung dan membuatku merasa lengkap. Aku telah melihat kebaikannya, kesabarannya, dan ketulusannya."
Mama Zhou Shi Yu tampak belum sepenuhnya yakin, tetapi ia mendengarkan dengan seksama. Miss Li, yang memperhatikan dari sisi meja, akhirnya ikut angkat bicara, melihat kesempatan untuk meyakinkan saudara perempuannya.
"Kak," ujar Miss Li, "seperti yang pernah kukatakan, Wang Yi adalah anak yang baik, sama seperti ibunya dulu. Dia berjuang dan mencapai keberhasilan dengan kemampuannya sendiri. Jika Ayah masih di sini, aku yakin dia akan setuju—Wang Yi layak untuk bahagia dengan seseorang yang dia cintai."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVING MISS ZHOU - Wang Yi dan Zhou Shi Yu (sqhy couple) SNH48
FanfictionDi balik tembok disiplin yang mengelilingi kampus elit itu, Wang Yi, seorang gadis pendiam yang selama ini hidup dalam bayang-bayang akan menemukan gairah baru dalam hidupnya. Semua berubah ketika dia bertemu Miss Zhou, guru yang penuh pesona dan sa...