Juli membawa Faisal ke sebuah gudang yang terletak di lantai atas rumahnya setelah ia mendengar jika Faisal tidak mau di buat jatuh cinta oleh Juli.
Dengan penuh emosi, Juli mendorong Faisal hingga Faisal terjatuh di atas matras berdebu yang ada di gudang itu. Faisal hanya meringis ketika tubuhnya berasa ada yang patah ketika di lemparkan bagaikan sebuah barang ke atas matras yang jauh dari kata empuk.
Matanya kini beralih menatap Juli yang seperti nya menaruh amarah kepadanya, karena Faisal sudah menolak cinta Juli yang sudah di ungkapkan.
"Kak, jujur aja. Kalau bukan karena ancaman kak dewa sama reputasi kakak, aku bakalan terima cinta kakak" Faisal bergumam di dalam monolognya.
"Karena aku juga udah jatuh cinta sama kak juli" katanya, yang sayang hanya bisa Faisal katakan di dalam hati saja.
Juli menghela nafas kasar, ia kemudian berjongkok untuk menyesuaikan tingginya dengan Faisal yang sedang duduk di bawah, kepalanya tertunduk membuat Juli harus mengangkat kepala Faisal dan sedikit mencengkram rahang Faisal.
"Sal, gua gatau alasan lo nolak gua itu apa. Tapi, asal lo tau, ya. Selama ini ga ada orang yang berani buat nolak gua." Juli menjeda ucapannya, kedua bola matanya membulat, "Lo orang pertama yang nolak cinta gua"
"ENGHHHHHKKKK" Juli mencengkram erat rahang Faisal hingga Faisal menggeram dan hampir kehabisan nafas.
Sebelum cowok itu mati, Juli melepaskan cengkraman nya dengan kasar. Membuat nafas Faisal memburu seketika.
"A-aku ada alasan kak kenapa a-aku tolak cinta kakak" kata Faisal terbata bata akibat nafasnya yang memburu
"Apa?"
"A-aku ga bisa ngasih tau" belum Faisal menyempurnakan kalimatnya, Juli mendorong tubuh Faisal hingga Faisal terbaring di atas matras.
"Lo mau ngasih tau gua atau gua bisa ngelakuin apapun yang di luar kendali gua." Senyum miring Juli terukir ketika ia berdiri di atas tubuh Faisal.
"A-aku ga bisa ngasih tau" Faisal menggelengkan kepalanya, ia masih bisa menolak. Rasa takutnya kepada Dewa rupanya lebih besar dari pada rasa takutnya kepada Juli.
Juli tertawa kecil, rupanya membuat Faisal mengatakan apa yang seharusnya ia katakan itu tidak mudah. Juli kemudian mendongakkan kepalanya hingga tak ada jarak dengan wajah Faisal.
"Kalau lo ga bisa ngasih tau gua, gua bakalan kasih lo hukuman" bisiknya. Faisal tak bisa bergeming, ia reflek memejamkan matanya ketika melihat Juli hendak menempelkan bibir sexy nya dengan bibir kecil yang di miliki oleh Faisal. Faisal seolah olah pasrah ketika Juli mulai melumat halus bibir milik Faisal, mengabsen semua hal yang ada di dalam mulut dan bertukar saliva. Tangan Juli yang tak diam menggenggam erat kedua tangan Faisal yang sengaja Juli tarik ke atas agar tidak ada gangguan.
"MPHHHHH...AMPHHHH.....MPHHHHHH" Faisal akhirnya mendesah ketika ia sudah berada di dalam kenikmatan.
Juli beralih ke samping Faisal tepat mengarah ke arah rahang Faisal yang mengeras. Dengan cepat Juli menghisap rahang Faisal, menjilat rahang Faisal dan meninggalkan beberapa tanda disana.
Ketika sudah puas bermain di atas, Juli menegakkan tubuhnya. Ia membiarkan Faisal untuk bernafas ketika ia sudah mengambil nafasnya tadi.
Melihat ada hal yang aneh, kedua bola mata Juli tertuju ke arah dada Faisal yang di lihat semakin membesar. "Sal? dada lo kok gede?" tanya Juli.
Faisal langsung menutup kedua dadanya dengan tangan yang ia miliki. Ia lupa jika kini dirinya mempunyai dua buah payudara yang harus ia lindungi.
"G-gatau kak" jawab Faisal. Rasa penasaran Juli semakin kuat, membuat cewek itu membuka paksa kancing baju yang digunakan oleh Faisal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's falling in love with me (gxb)
FanficMendengar rumor yang mengatakan jika Faisal Khavian adalah cowok yang tidak normal, tidak suka perempuan membuat seorang Juliaz Asshira penasaran dengan rumor yang ia dengar. Untuk menghilangkan rasa penasaran nya, Juliaz Asshira yang merupakan seor...