Rabu
01 Januari 2020Jarum jam menunjukkan pukul 15.00, aku berdiri mematung lengkap dengan setelan hitam ku.
Bukan cuma aku, beberapa diantaranya juga menggunakan setelan yang sama.
Mataku tertuju pada papa Pierre bersama istri yang lebih muda setahun itu sibuk bercengkerama dengan relasinya.
"Bajingan tua bau tanah"
Gumam ku dalam hatiKu dekati peti putih tempat pembaringan terakhir Pierre, memandang wajah pucatnya yang seperti sedang mengejek ku, atau hanya perasaan ku saja?
"PIERRE,... PIERRE.... PIERRE ANAKKU!!!"
Seorang wanita muda lainnya mendekati peti itu, isaknya kuat tapi air matanya tidak keluar.Aku hampir tertawa, tapi kutahan dengan cara mencubit pahaku sekuat tenaga.
Kupandangi wajah pierre"Ini surgamu yang keberapa?"
Gumam ku dalam hati, senyum ku lepas tak tertahan.Istri baru papa Pierre menghampiri wanita muda tadi, berbisik pelan tapi masih kudengar perkataan nya
"Tante ambil kelas akting dimana? Air mataku hampir menetes loh tante"
Bisik nya pelan ditelinga wanita muda tadi."TANTE?? SIAPA YANG KAU PANGGIL TANTE? KAU ITU PELACUR RENDAHAN YANG CEPAT ATAU LAMBAT AKAN DIBUANG JUGA"
Cicit wanita muda itu pelan namun tegas.
.
.
.
Ini sangat menyenangkan, aku heran mengapa Pierre tidak sanggup.
Aku cubit pahaku lagi, aku tak ingin mengantarkan sahabatku ke peristirahatan terakhirnya dengan tawa yang tidak bisa kutahan.Tapi, apa ini. Mengapa wajahku terasa basah?
Air mata ternyata
Lihat Pierre, setidaknya aku menangis untuk mu.Makin deras air mata ini, makin sesak dada ku.
Aku terduduk memukul dada, berharap sesaknya hilang. Tapi dadaku semakin sesak.Seseorang menghampiri ku, memeluk ku. Entah mengapa pelukan nya menenangkan. Sangat hangat terasa familiar.
Ia menepuk punggung ku, mencoba menenangkan ku dan berbisik ditengkuk leherku
"Kamu mau jelly?"
Bahkan suaranya menenangkan, rasanya aku kenal suara iniTiba tiba pelukan kami dilepas paksa, aku terkejut ingin marah namun kutahan.
"Kamu jangan bikin malu"
Hardik seseorang setengah baya yang tadi kulihat berbicara dengan papa Pierre."Maaf ya nak, pasti kamu kaget di peluk sembarangan"
Lanjut nya lagi lalu menarik paksa tangan pemuda yang baru saja memeluk ku.Mata kami bertemu, aku mengenal pemuda ini.
Pemuda yang memeluk ku di tengah hujan deras malam tahun baru ituPemuda itu tersenyum canggung
KAMU SEDANG MEMBACA
AzkaBisma
Fiksi Penggemarkisah antara 2 orang anak adam yang di pertemukan takdir. "tak bisakah ambil saja nyawaku? aku mempertanyakan keberadaan ku di dunia ini, apa tujuan ku lahir di dunia ini?" Azka "aku ingin hidup, aku butuh alasan untuk hidup hari ini. kasih aku ala...