.
.
.
.
.
.MEOVV - TOXIC
.
.
.
.
.
.Happy reading💫
"Healing yuk guys."
"Tumben tumbenan lo Hes."
"Ya gapapa, sekali-kali quality time."
"Hesss, gw nggak mau LDR sama cowok gwwww," rengek Juldi.
Hesty mendelik tajam. "Seminggu doang etdah, Jul, paling lama. Kali ini gw mau kita bertujuh aja tanpa gangguan siapapun."
"Gw setuju sih sama Hesty, tubuh ini butuh sedikit ketenangan," seru Elisa sambil memutarkan badannya.
Kanaya mengetuk-ngetukan jari di meja. "Gw ngikut aja dah, ayo cepet ditentuin mau kapan, dimana, and mau berapa lama."
"Sebulan gimana guys, puas banget nggak sih?" ide Clara tiba-tiba.
Alhasil Clara mendapat jitakan dari Juldi. "Bego, lo mau gw mati cuma gara-gara nggak ketemu my bebeb honey sweetie."
Mendengar kata-kata Juldi, semua orang disana berlagak seperti ingin muntah.
"Kelamaan nggak sih kalo sebulan? Ini kita bukan libur semesteran lho," ucap si jenius diantara mereka, Xianita.
"Iya sih, seminggu aja gw rasa udah cukup, nanti kalo semesteran baru kita lebih lama healingnya," mereka semua menyetujui saran Kanaya.
"Masalah tempat gimana kalo di villa aunty gw, nggak jauh kok," tawar Hanna.
"Boleh deh, Han. Mau berangkat kapan?"
"Besokkkkk."
"MATAMU BESOKKK, GW BELUM APA-APA YA KUNYUK."
"Yaudah sih, Jul. Gausah jitakin pala gw mulu."
"Udah-udah diem lo berdua, gini deh, sekarang kan Jum'at, kita berangkat Senin, deal?"
"DEAL!!!"
---
Senin pagi, kesibukan mulai terlihat di rumah masing-masing. Semua sudah setuju dengan jadwal keberangkatan, tapi ada saja drama kecil yang terjadi.
DI RUMAH HESTY.
“Hes, lo yakin bawa satu koper segede gitu? Lo mau pindah apa healing?” goda Clara yang mampir untuk menjemput Hesty.
“Eh, jangan salah. Baju buat OOTD itu penting, ya. Lo pikir healing cuma rebahan doang?” Hesty menjawab dengan santai, sambil memasukkan topi ke dalam kopernya.
Clara mengangkat bahu. “Ya terserah, deh. Tapi lo yang bawa sendiri tuh koper. Jangan harap gw bantu dorong.”
DI RUMAH JULDI.
“Jul, serius banget lo packing kayak mau pindah negara?” tanya Xianita sambil menunjuk koper besar dan tas ransel yang penuh.
“Eh, jangan salah. Ini semua kebutuhan primer gw. Gw nggak bisa hidup tanpa skincare gw. Walaupun nggak ada ayang, muka harus tetap glowing, dong.”
Xianita memutar bola matanya. “Bawaan lo lebih banyak dari gw, padahal gw yang selalu dianggap ribet.”
DI RUMAH HANNA.
Hanna sibuk menari-nari di depan kaca sambil mencoba berbagai outfit. “Gw harus jadi pusat perhatian, dong, selama healing. Siapa tahu ketemu cowok-cowok ganteng.”
Elisa, yang sedang duduk sambil memutar-mutar ponsel, hanya mendengus. “Healing itu buat istirahat, Han, bukan cari cowok.”
“Tapi kan siapa tahu? Multitasking itu penting!” Hanna menjawab dengan percaya diri sambil menaruh kacamata hitam di kepala.
---
Semua sudah berkumpul di rumah Kanaya. Mereka diantar oleh supirnya Kanaya untuk perjalanan ke villa Hanna.
“Kenapa gw harus duduk di tengah sih? Gw kan tinggi!” keluh Hesty sambil menatap Juldi.
“lTapi badan lo kecil. Jadi muat banget di tengah,” jawab Juldi sambil terkekeh.
Perjalanan dimulai dengan suasana heboh. Kanaya sibuk menyusun playlist, sementara Clara memakan snack tanpa henti.
“Nay, next lagu dong, jangan yang galau mulu!” protes Hanna.
“Iya-iya, sabar napa. Gw lagi cari lagu EDM biar kalian semua melek,” jawab Kanaya.
Di tengah perjalanan, mobil berhenti di sebuah minimarket.“Cepetan ya, cuma lima menit,” kata Hesty.
Lima menit berubah menjadi dua puluh menit karena semua sibuk memilih cemilan dan minuman.
---
Villa milik aunty Hanna benar-benar indah, dengan pemandangan pegunungan dan suasana sejuk. Begitu sampai, semua langsung bersorak.
“Hanna, lo nggak bilang ada kolam renangnya! Ini kan poin surganya healing,” seru Clara sambil menunjuk kolam biru yang berkilauan di bawah sinar matahari.
“Surprise! Tapi jangan lupa, ada peraturan, ya. Jangan bikin kegaduhan atau kita semua diusir,” Hanna memperingatkan.
Tanpa pikir panjang, Juldi langsung berlari ke kamar dan berganti pakaian renang. Dalam hitungan menit, dia sudah melompat ke kolam.
“HEI! Gw baru mau foto kolamnya!” protes Hesty.“Kesempatan nggak dateng dua kali, Hes. Yuk nyebur!” Juldi menarik Hesty ke dalam air, membuat yang lain tertawa keras.
---
Malamnya, mereka berkumpul di ruang tamu dengan camilan dan selimut.
“Besok kita mau kemana?” tanya Kanaya.“Gimana kalo hiking? Di sini ada jalur yang bagus banget,” Hanna memberi usul.
Semua setuju, dan malam itu mereka tidur dengan penuh antusiasme untuk petualangan esok hari.
...
"Bos, ijin lapor, besok mereka mau pergi hiking."
"Bagus, sesuai rencana, mulai besok kerjakan tugas masing-masing, tunggu akibatnya kalo gagal."
"Siap bos."
...
Bersambung...
*****
Segitu dulu ygy
Bila ada suatu kesamaan di dunia nyata tolong dimaafkan karena itu benar-benar tidak disengaja
Janlup vote, komen, dan follow ya!!
Ikutin terus ceritanya
See u <3
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴅɪɴɢɪɴ ᴛᴇʀʙᴜᴋᴀ
Romance[On Going] Terdapat bahasa kasar‼️ "Di dalam kisah cinta yang rumit ini, seorang gadis awalnya terjebak dalam kenangan manis bersama mantan terindahnya, hanya untuk menemukan dirinya jatuh cinta pada seorang lelaki yang awalnya hanya mendekatinya se...