20.

598 155 6
                                    

3 Hari Kemudian.

Seperti yang Jennie minta, selama 3 hari ini Lisa hanya mengurung dirinya di dalam kamar untuk menenangkan diri. Dia juga menitipkan pesan pada pengurus rumah untuk mengatakan dia tidak ada jika Wendy atau siapapun datang. 

Bahkan dia dan Jennie sepakat untuk tidak saling menghubungi, mereka juga perlu melihat apakah selama 3 hari tanpa kabar, ada rasa rindu yang menggebu-gebu dihati masing-masing? Dan di hari pertama, Lisa mendapati dirinya hampir menyerah, dia hampir pergi ke rumah Jennie waktu itu, pada akhirnya gagal karena tidak mau melanggar kesepakatan mereka.

Dia penasaran, apakah Jennie juga sama? Atau biasa saja? Atau bahkan tidak peduli? Lisa benar-benar ingin tahu. Maka dari itu, sebagai penulis cerita, Author akan memberitahunya.

Kalau Lisa satu hari, Jennie lebih parah, hanya dalam hitungan beberapa menit setelah Lisa pulang dari rumahnya, dia sangat ingin berlari ke stasiun kereta untuk mencegahnya pergi. Lebih parah lagi, Jennie sampai demam karena tidak bisa tidur, mengakibatkan kepalanya sakit hingga berujung demam.

Lalu bagaimana dengan pekerjaannya? Karena dia sudah menjadi penasehat Lisa, dia hanya akan pergi ke Elite Global jika Lisa sudah masuk kerja.

Pagi ini Lisa sudah terlihat rapi dengan setelan kantornya, dia memutuskan untuk menggunakan setelan serba hitam, dan hal itu akan berlanjut selama 40 hari untuk mengenang kepergian Ayahnya.

Di depan cermin, dia menatap dirinya sendiri dengan pemikiran, dia akan mengurus satu per satu masalah yang ada. Dia akan memulainya dengan pelaku pemerkosaan. Tapi sebelum itu, dia mengantisipasi untuk bertemu dengan Jennie, ini masih jam 5 pagi, dia akan pergi ke rumah Jennie untuk menjemputnya menggunakan mobil.

Setelah semprotan parfum terakhir di belakang telinganya, Lisa melangkah keluar dengan lengan kanannya menenteng jas. 

“Tuan Muda, ini susunya.” Pengurus rumah menawarkan susu yang sudah dibuat.

Lisa pun meminumnya hingga tandas dan pergi tanpa memakan apapun lagi. Dia hanya ingin cepat-cepat bertemu dengan Jennie.

Dalam perjalanan, Yohan yang membawa mobil mulai berbicara pada Lisa; “Lisa, tidak ada kesalahan dari pihak bank, aku melihat surat kuasa penarikan yang di tanda tangani sendiri oleh Tuan Manoban.” 

Lisa menatap belakang kepala Yohan dengan serius, dia tidak percaya kalau ayahnya akan melakukan itu.

“Tanda tangan bisa ditiru.” Balas Lisa.

Namun, “Sidik jari beliau juga ada disana.” Jawab Yohan.

Lisa tidak melanjutkan, dia masih terus merasa ada yang salah dalam hal ini, tapi dia memilih untuk keep itu terlebih dahulu, dia mau focus menyelesaikan masalah pemerkosaan sebelum beralih ke masalah ini.

Setelah perjalanan panjang, akhirnya mobil Lisa berhenti di depan pintu rumah Jennie.

Lisa segera keluar dari sana dengan perasaan gugup sekaligus senang, dia akan bertemu dengan wanita yang dia rindukan 3 hari ini.

TOK! TOK! TOK!

Lisa menunggu dengan sabar ketika pintu itu dibuka, tatapan yang sebelumnya sangat dingin langsung melembut ketika melihat Jennie yang sepertinya baru selesai mandi, dia masih menggunakan bathrobe.

“Selamat pagi sayang.” Sapah Lisa dengan senyum hangat sambil membuka kedua lengannya.

Ini pertama kalinya Lisa memanggilnya seperti itu, wajah Jennie memerah malu tapi dia tidak menahan diri untuk masuk ke pelukan Lisa, memeluknya dengan sangat erat akibat rasa rindu yang sudah tumpah dari hatinya.

UNKNOW. (JL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang