Lisa meminta Lingling untuk membantunya mengelola Elite Global karena dia benar-benar focus mengurus kecurigaan Jennie terhadap kematian sang ayah.
Selama beberapa hari ini, dia sudah meminta Jisoo untuk mencari tahu dimana keberadaan Hana. Mereka mendapati bahwa wanita itu masih berada di korea, dia tidak pergi ke luar negeri atau dimanapun yang diluar Korea. Wanita itu tinggal di sebuah mansion yang takkalah megah, dari sana Lisa tahu kalau mansion itu adalah pemberian satu-satunya dari Robert untuk sang istri saat berulang tahun.
Saat ini di dalam ruangannya, dia bersama Lingling dan Jennie, mereka sedang menyusun anggaran untuk membangun rumah sakit terlebih dahulu, setelah rumah sakit selesai, mereka akan focus untuk membuka bar.
“Honey, aku punya saran.”
Lisa mengangguk meminta Jennie melanjutkan.
“Setiap dokter yang ditempatkan disini, harus dari kaum muda, jangan menerima dokter tua, maksimal usia 40 tahun, bagaimana menurutmu?”
Mendengar itu, Lisa tidak perlu berpikir terlalu lama, dia langsung setuju tanpa sepatah katapun.
“Kau tidak mau tahu alasannya?” Tanya Jennie lagi.
Dan Lisa sekali lagi menggeleng tanpa sepatah katapun, disaat itulah Jennie menjadi kesal, dia menarik berkas yang berada di tangan Lisa, sehingga membuat Pria itu menatap kekasihnya dengan bingung, begitu juga dengan Lingling.
“Jika kau sakit gigi, pergi ke dokter. Apakah sopan menjawab pertanyaan seseorang seperti yang kau lakukan?” Tanya Jennie dengan nada galak.
“Meskipun kau bekerja dengan orang pintar, setiap ide yang diberikan harus dipertimbangkan dengan baik, tidak selamanya ide yang baik berakhir dengan hasil yang sama. Ck, sebagai pemimpin kau harus menjadi pribadi yang kritis. Kau langsung setuju tanpa mengetahui alasan dan tujuannya.”
Melihat bahwa kekasihnya kesal, dengan enteng Lisa menariknya, membuat Jennie duduk di pangkuan membelakanginya, tanpa rasa sungkan dengan kehadiran Lingling, pria itu memeluk Jennie begitu saja.
Tentu saja, posisi ini sangat intim, kekesalan dihati Jennie langsung berubah dramatis, wajahnya memerah karena malu sekaligus gugup.
“Maaf Babe, aku terlalu focus dengan berkas itu, tapi aku percaya padamu sepenuhnya, jangan marah-marah, hari masih pagi.” hanya itu balasan Lisa.
Jennie senang kalau Lisa mempercayainya, pada akhirnya Lingling hanya bisa mendesah, dengan tingkah keduanya, dia langsung merindukan Orm yang saat ini berada di kampus.
“Alasan aku meminta dokter yang muda untuk menjadi simbol dimata masyarakat bahwa anak muda bisa membawa perubahan ke arah yang lebih tinggi. Dan tujuannya agar mereka tidak boleh meremehkan anak muda seperti kita untuk maju. Lalu, aku juga punya tujuan pribadi, jika kau macam-macam di masa depan, aku selalu bisa pergi ke rumah sakit itu dan menggoda dokter muda yang tampan, setidaknya study berkata seperti itu, dengan melihat pria tampan maupun wanita cantik, perasaan akan menjadi lebih baik, juga bisa awet muda.” Jennie menjelaskan tanpa diminta.
Tentu saja, kalimatnya yang menjelang akhir hanya untuk menggoda Lisa, akibatnya Lisa mendengus kesal, lalu memindahkan Jennie untuk duduk disampingnya, pria itu menatap Jennie dengan tajam, tapi yang ditatap hanya memberikan senyum manis yang riang, tidak peduli dengan ekspresi tajam kekasihnya yang cemburu.
“Ini pertama kalinya aku berpacaran, oke? Dan aku tidak pernah memiliki niat untuk melirik wanita lain kecuali kau. Jang—”
“Hais, kalian berhenti. Ini bukan waktunya untuk berdebat tentang hubungan kalian.” Lingling membaikot perkataan Lisa setelah selesai membaca pesan yang dikirim oleh Jisoo.