14. I Will Kill You💀

8 5 0
                                    

"Sebenarnya, jika aku melakukan hal ini pun, siapa yang harus kusebut, Liza sebagai ibuku, atau sebagai istrinya?"

"Zen.... bisa kau ulangi kalimatmu barusan?"

Joshua yang hanya duduk saja sedari tadi kini mendekati Zen, tangannya beberapa kali menggoyangkan tubuh Zen sebagai permintaan agar anak itu menjelaskan apa yang baru saja dia katakan.

"Daniel... selama ini kau penasaran siapa ibumu, baiklah aku akan memberitahumu"

Zen menyingkirkan tangan Joshua yang sedari tadi memeganginya,tatapan mata Zen tetap sama seperti biasanya, tapi tak ada yang tau isi hatinya, dia ingin berteriak bahkan ingin menangis.

"Liza adalah istri papaku, dan istri papamu, pria bejat bernama Azeson ini menghamili Liza, yaitu menantunya sendiri, dan hasilnya adalah kau, setahun kemudian Liza melahirkan aku dan Ren, dan kau.... bagaimana kau tidak tau jika istrimu berselingkuh dengan ayahmu sendiri?" teriak Zen pada Joshua

"Hentikan semua omong kosongmu Zen" teriak Azeson

"Kenapa? kau takut citramu akan rusak jika orang luar tau kalau kau menghamili menantumu sendiri? alasan kau membenci aku dan Zen adalah karena Liza berhasil melahirkan kami, tapi aku sama sekali tak ingin berterimakasih kepada wanita itu, aku baru tau jika keluarga Russell ini sangat bodoh"

Semua diam saja, saling memandang satu sama lain

"Ibuku adalah nenekku? kalimat yang sangat lucu" ujar Zen sembari tertawa keras

"Papa... katakan jika itu adalah kebohongan?" tanya Joshua pada Azeson, mendapat pertanyaan itu, Azeson hanya diam saja.

"See... aku sangat menyayangkan jika ternyata aku berasal dari keluarga sampah ini, bahkan jika punya pilihan aku lebih baik mati"  sahut Zen

"Ahhh, lupakan saja, bukankah wanita itu sudah mati? biarkan dia menanggung dosanya sendiri, Al mari beristirahat" Zen menarik tangan Alexa untuk pergi meninggalkan keluarga itu.

***

"Ren... kau tidak boleh masuk, Zen tidak ingin diganggu" ujar Alexa saat Ren berusaha masuk ke kamar Zen

"Dia adikku, kau orang asing disini, minggir" Ren dengan kasar mendorong Alexa

"Apa yang kau lakukan padanya!!" teriak Zen dengan marah saat melihat Alexa terjatuh dan dengan cepat Zen membatu Alexa berdiri.

"Darimana kau tau semua tentang mama sedangkan kau jarang berada dirumah?" tanya Ren

"Tau darimana itu bukan urusanmu, dan jangan pernah mengijakkan kakimu pada zonaku"

"Zen, aku adalah kakakmu, kenapa kau begitu peduli pada Alexa orang asing ini?" 

Zen diam sejenak, setelah mendudukkan Alexa ditempat yang nyaman, Zen mendekati Ren, kedua tangan Zen menggenggam erat kerah baju Ren

"Alexa memang orang asing, tapi tidak bagiku, kau memang keluargaku, tapi kau tak tau apapun tentangku"

"Zen, tenanglah, lalu jelaskan padaku apa yang kau ketahui" pinta Ren sembari berusaha menenangkan Zen.

"Kau berusaha menenangkan aku sedangkan kau mengganggu orang yang biasanya menenangkan aku?" tanya Zen sembari menoleh pada Alexa

"Zen"

"Keluar dari sini"

Setelah mendapatkan teriakan keras dari saudaranya, Ren pun akhirnya memilih untuk untuk mengalah dan meninggalkan keduanya.

Langkah kaki Ren menuntunnya menuju ke ruang kerja Azeson, rasa kebencian pada kakeknya sendiri telah menumbuhkan sebuah kebencian dihati Ren.

"Aku akan membunuhmu"

***
To Be Continue

THE UNSEEN CODETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang