Kami berdua pun balik,saat berjalan kembali keatas aku berpapasan dengan Pak Abi yang sedang membuat sesuatu dipos penjaga,kami menyapa Pak Abi,tatapan Pak Abi mengarahku dengan senyum kecil,aku hanya membalas dengan senyum kecil juga.
Setelah Sari pulang kerumah,kini tinggal aku sendirian berjalan,saat dijalan aku berpapasan dengan murid yang kutunjuk kemarin.Arya dan Farhan.
"Buk"
"Eh kalian tinggal disini?" tanyaku."Iya buk,kami tinggal disini" balas Arya.
"Oh ibu juga tinggal disini,kenal Pak Imam?,itu bapak ibuk" jelasku.
"Oh ibu ternyata anak Pak Imam yang menikah itu ya" ucap Farhan.
"Kalau kalian?"
"Saya anak Pak Hartono,dan Farhan anak Pak Abi,buk"
"Oh kalian ternyata anak Pak Abi dan Pak Hartono" aku mengangguk,Farhan tidak tahu saja kalo aku tadi mengentot dengan bapaknya,dan itu sangat nikmat.
"Mampir kerumah ibu ya kalo ada waktu"
"Baik bu,kalau gitu kami pamit dulu ya"
Aku mengangguk,aku menatap anak berdua itu menjauh dari pandanganku dengan sepeda motornya.Setelah mereka menghilang aku pun lanjut berjalan menuju rumahku.Sampai dirumah aku mendapati bapakku sedang duduk diteras dengan berpakaian kaos singlet dan sarung yang berlilit dipinggangnya.Dilihat lihat bapak lumayan ganteng,dengan perut yang buncit,dan sedikit berbulu dibagian tangannya.
ILUSTRASI PAK IMAM
"Nduk,udah selesai jalan jalannya" tanya bapak.
"Udah pak,capek juga ya" ucapku sambil duduk disamping bapak.
"Maklum kan kamu baru jalan kaki lagi" balas bapak yang langsung menyeruput kopinya.
"Oh ya ibuk dimana,pak" tanyaku.
"Lagi keluar,katanya ada urusan sama PKK"
Aku mengangguk paham,mataku tertuju keselangkangan bapak,apakah kontol bapak besar dan tebal?.Aku menggeleng kepalaku yang langsung dapat pertanyaan dari bapak.
"Kenapa nduk,kok geleng kepala gitu" tanya bapak.
"Ah gak papa pak,cuma sedikit pusing" balasku.
"Pak bisa pijitin Ratna gak,kakinya pegel" ucapku dengan beralasan kaki pegal padahal aku ingin merasakan usapan tangan kasar bapakku dibadanku.
"Bisa,kamu duluan aja kekamar,nanti bapak nyusul" balas Bapak.
Aku mengangguk,lantas aku meninggalkan bapak dan menuju kamarku,sampai dikamar aku mengganti bajuku dengan daster rumahan yang bisa dibilang tipis.Serta aku tidak memakai bra sama sekali,mungkin aku mencoba mengetes Bapak,apakah iman Bapak kuat atau tidak.
Tak selang lama akhirnya Bapak datang dengan membawa sebuah botol minyak ditangannya,Bapak menyuruhku telengkup dulu,aku pun telengkup dikasur.
"Tahan ya nanti pasti sakit ini" ucap Bapak yang mengoleskan minyak dikakiku,Bapak berada dipinggir kasur.
"Iya pak"
Kurasakan pijatan Bapak mulai,aku mengerang kesakitan ketika Bapak menekan kuat pada betis kakiku,aku disuruh menahannya karena uratku kaget ketika baru jalan kaki begitu jauh.Bapak mengerut kedua kakiku,kurasakan Bapak tidak melakukan hal yang aneh aneh,seperti Bapak yang sayang putrinya.
Selesai memijit betisku,Bapak menyuruhku kembali mengubah posisi telentang,aku balik badan,terlihat Bapak kembali mengoleskan minyak pada kakiku.
"Nduk,bapak gak nuntut kamu nikah lagi,biarpun kamu gak nikah selamanya Bapak masih ada disisi kamu" ucap Bapak disela pijatannya.
"Makasih pak,ternyata berat juga ya pak kalo mengemban istri,sheeshh"
"Emang gitu nduk,Bapak sama Ibu dulu pernah cekcok tapi akhirnya saling ngalah,emang rumah tangga itu harus banyak sabar,banyak juga tantangan."
"Sheshh..pakk" ringis kesakitanku.
"Tahan,nduk"
Bapak yang duduk dipinggir kasur yang berada disamping kananku,Bapak duduk bersila pas disamping pinggulku.
"Pak..." lirihku,aku sudah tidak bisa menahan untuk merasakan kontol yang telah melahirkanku,aku sangat ingin dihangatkan oleh bapak kandungku sendiri.Biarlah tuhan yang mengadili ku nanti diakhirat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LENDIR PUTIH SEKOLAH
FantasySeorang wanita yang sudah berumah tangga dengan pria yang berpacaran sejak SMA,wanita tersebut mengira sifat pria akan tetap sama,tapi ternyata tidak ketika ada masalah rumah tangga,wanita yang selalu dituntut hamil tidak kunjung hamil itulah yang m...