Cara Masing-Masing

1.3K 250 24
                                    

━☆・*。
      ・゜
         °。+ * 。
      .・゜
       ゜。゚゚・。・゚゚。
                       ゚。Happy Reading ❀
                          ゚・。・゚

𐙚˙⋆.˚ ᡣ

“Mommy punya pacar?!”

Suara nyaring dari Mia menggelegar di ruang tengah. Setelah bekerja mereka memilih beristirahat disana sambil menunggu Caine dan Key memasak makanan di dapur. 

Rion dan [Name] tidak ada disana dikarenakan mereka berdua sedang berada di ruangan Rion. Katanya sih mereka ingin membicarakan soal bisnis.

“Belum pasti itu pacar, Dek. Bisa jadi cuma sebatas teman Mommy aja,” ucap Mako meluruskan.

Garin yang fokus dengan handphone nya kini menoleh. “Ini ngebahas soal cowok rambut putih itu, kah?”

“Lo tau Rin?” Tanya Krow.

Pria itu menangguk. “Mommy pernah ngobrol sama cowok itu di UwU cafe, mereka juga pelukan.”

“Sumpah?!”

“Babeh harus tau ini,” Riji tertawa renyah membayangkan reaksi kepala keluarga nya itu mendengar berita panas ini.

“Dan alasan kenapa Kak [Name] belakangan ini keluar malem itu karena dia ikut balap liar.”

“Balap liar?!” Kaget mereka, sontak langsung menutup mulut masing-masing mengingat [Name] sedang di 'mengobrol' dengan Rion di atas.

“Emang ada yang kaya gitu di kota?” Tanya Elya Ikut masuk obrolan.

Krow yang tadi tertidur di sofa dengan cepat mendudukkan dirinya. “Oh! Gue pernah di tawarin buat ikut balapan juga.”

Gin menambahi. “Disana [Name] bareng si cowok putih itu.”

“Hah?!” Kaget mereka lagi.

“Itu sih kalau nggak pacaran ya pdkt,” saut Selia.

“Ini harus diselidiki sampai akar-akarnya, kalau pacarnya nya Mommy jelek aku nggak terima!” Seru Mia.

Gin berdehem. “Kebetulan kita bertiga disuruh Rion buat menyelidiki balapan liar itu, katanya banyak yang mencurigakan disana.”

Krow terkekeh. “Mencurigakan apanya, bilang aja buat mata-matain Kak [Name].”

“Tapi memang banyak yang janggal dari informasi yang kita dapet dari imbot,” ucap Mako.

Rini mengangguk setuju. “Malam ini kita bertiga bakal ke tempat itu.”

“Aku boleh ikut nggak?” Tanya Selia menatap penuh harap kekasihnya.

“Nggak sayang, bahaya.”

“Aku mantan polisi.”

“Iya aku tahu itu. Aku pastiin situasinya dulu ya, kalau memungkinkan buat kamu ikut pasti aku ajak.”

“Janji?”

“Janji.”

“Ajak Mia juga!”

“Baha—” ucapan Mako terpotong.

“Aku bisa jaga diri Kak.”

“Tapi—”

Melihat adik kakak itu pasti akan berdebat panjang Gin memutar otaknya untuk menemukan cara agar mereka tidak keras kepala untuk ikut ke tempat itu.

“Guys gue punya ide biar kita sama-sama gerak buat cari informasi.”

.

.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang