🐱 Omega 🧸

65 7 0
                                    

- - -
🧸 start 🧸
- - -
omegaverse, alpha!sqr,
omega!pgw
_ _ _

Quanrui tahu mengenai apa yang dia inginkan dan apa yang tidak dirinya inginkan, percaya diri tentang apa yang harus dilakukan sebagaimana remaja laki-laki dengan status Alpha sekalipun dia tidak mendorong diri pada setiap perselisihan untuk menunjukkan dominasi. Tutup telinga dan enggan mengambil pusing saat beberapa orang mengatakan dia bukan Alpha dengan tenangnya dia dalam banyak waktu, atau beberapa orang menganggap sikap elegannya lebih dekat dengan Omega.

Quanrui bukan seseorang yang menenggelamkan diri pada stereotip dan cenderung menggunakan waktu untuk mengamati dalam diam, terburu bukan kata familiar dalam keseharian yang dia jalani. Tak menyimpulkan hanya dari figur tinggi atau lemahnya feromon saat pengunjung berdiri di depan dia, melihat mata besar menelusuri daftar menu dan pendarannya diantara menu dengan cokelat sebagai bahan utama, sebelum tatap mata milik sang pengunjung menemui mata Quanrui pada akhirnya.

"Ah," Kelihatan malu karena dia menggunakan banyak waktu dalam menjatuhkan pilihan

"Kau telah memilih?" Quanrui mempersiapkan tangannya untuk menekan monitor

"Uh. Bisakah kau memilihkan beberapa menu dengan bahan cokelat?" Tanya diterima.

Tinggi tubuh melebihi Quanrui tak memberi kesan intimidasi pada sosok ini, bahkan Quanrui menemukan kesan mungil dan perlu dilindungi dari manisnya sosok ini dalam melakukan bicara.

"Tidak ada preferensi yang lebih spesifik?" Quanrui melemparkan tanya selagi dia melihat daftar menu

"Semuanya, menarik," Jawaban ini membawa senyuman tipis pada bibir Quanrui.

Manis lagi menggemaskan, Quanrui tidak mengetahui apa lainnya akan bersenang hati untuk menyadari pikirannya hingga dia mendeham dan berusaha mengembalikan senyum selayaknya pekerja.

"Baik. Berapa menu yang kau inginkan?" Mata Quanrui kembali pada mata besar milik lawan bicara

Kontak mata berhenti saat lainnya larikan pandangan pada etalase dimana beberapa kue dipajang, "Tiga,"

"Oh, aku memiliki tiga menu dengan bahan cokelat yang aku suka" Kata Quanrui dengan mudah

Lawan bicara kembali mempertemukan tatap mata, "Kalau begitu, aku akan percaya padamu."

Ini bukan pertama kali Quanrui mendengar ucapan ini, mendengar banyak orang yang mengatakan dirinya dipercaya karena dia kelihatan mengetahui apa yang diingin dan perlu dilakukan.

"Kau percaya pada orang lain dengan mudah" Tapi Quanrui memiliki perasaan kalau lainnya merupakan pendengar yang baik, percaya pada banyak hal yang dikatakan padanya

"Ini bukan pertama kali aku mendengarnya" Jawaban ini merupakan konfirmasi dari simpul yang dibuat oleh Quanrui.

Sejenak mata diarahkan pada lain, mengetahui bahwa pembicaraan ini tidak menyenangkan bagi sang lawan bicara.

"Maaf," Maka Quanrui menyatakan ungkapan maaf untuk lainnya

"Bukan salahmu" Dapat melihat hangat dari garis senyum yang dibentuk.

Dan Quanrui membiarkan senyum turut menempati wajahnya selagi dia memasukkan pesan pada monitor.

"Kau pikir tiga menu dapat dihabiskan seorang diri?" Pertanyaan mendapat perhatiannya

"Iya" Quanrui menjawab, mengarahkan kode untuk melakukan pembayaran pada lawan bicara

"Biarpun oleh seorang Omega?" Tanya ini membuat dia mengerutkan dahi.

Mata mengarah pada sang lawan bicara yang menempatkan ponsel depan kode untuk melakukan pembayaran, tidak yakin mengenai kata yang diperlukan oleh lainnya hingga dia tak menyadari lama waktu yang terlewat.

"Tidak perlu dipikirkan" Kelihatan terluka dengan diam panjang yang diambil oleh Quanrui

"Aku tidak mengetahui apa yang salah dari Omega menginginkan makan manis" Quanrui menjawab, pada akhirnya

"Ini, bukan sikap yang manis atau elegan milik Omega," Lawan bicara rendahkan tatap mata.

Dan Quanrui merasa terganggu untuk memikirkan kata yang mungkin didengar oleh lawan bicara sehingga lainnya menyimpan ini dalam pikir.

"Aku perlu menemui siapa yang menanam pikiran ini dalam kepalamu" Gagal dalam menahan diri dari mengatakan ini.

Quanrui tidak mendorong diri pada setiap perselisihan yang dia anggap tak diperlukan, tapi dia tak akan segan menempatkan diri depan lawan bicara andai seseorang mengatakan omong kosong ini pada lainnya.

"Uh," Jelas bahwa lawan bicara tidak menduga kata ini dan tidak yakin mengenai balasan

Quanrui mendeham dan menyadari dia belum mengetahui nama dari pengunjung, "Maaf. Siapa namamu?"

"Iya?" Mata memperlihatkan dia tidak menduga pertanyaan dari Quanrui

"Aku akan memerlukan namamu untuk pesanan" Quanrui menjelaskan

"Oh. Park Gunwook" Kesan malu dan salah tingkah dapat dilihat, Quanrui melihat merah muda di wajah lainnya

"Gonu," Quanrui berusaha mengulang nama yang disebutkan

"Iya. Kau dapat memanggilku seperti ini" Gunwook melakukan angguk

Quanrui menghela napas, "Aku tahu aku salah dalam menyebutkannya."

Bahasa Korea dan nama dari penduduk asli masih merupakan kesulitan dalam beberapa waktu bagi Quanrui, dan dia merutuki diri karena dia ingin mengucap nama dari sosok di depannya dengan benar.

"Bukan masalah" Tapi Gunwook membentuk senyum seperti dia terhibur

"Aku mungkin salah dalam mengejanya" Quanrui menambahkan

"Tidak masalah" Kecil, tapi Gunwook melepaskan tawa yang segar

Gelitik sudut bibir milik Quanrui sebelum sang pekerja mengatakan, "Kau dapat menunggu."

"Terima kasih" Gunwook mengatakan ini sebelum lainnya mengambil langkah

"Dengan senang hati" Quanrui menyempatkan diri dalam memberi jawab.

Matanya enggan melepaskan 'Omega' hingga dia meyakini lainnya telah mendapat posisi nyaman dan tidak ada yang mengusiknya, sejenak diam saat dia menyadari ini bukan tindakan yang biasa dirinya lakukan. Omega memerlukan perhatian daripada subgender lain, tapi dia enggan menganggap mereka perlukan proteksi yang berlebihan sehingga rasa protektif pada Omega bukan sesuatu yang familiar, sehingga pikirannya lintaskan satu ide sebelum dia melakukan geleng dan melanjutkan sibuk.

Gunwook mengarahkan fokus pada Quanrui saat sang pekerja memberi panggilan, mengarahkan tunjuk pada diri dengan ekspresi wajah yang menggemaskan dalam anggapan Quanrui. Kepala memberi anggukan hingga lainnya mengambil langkah, menerima tas kertas dimana tiga menu dengan bahan cokelat dapat ditemukan, dan Quanrui mendapati senyum besar pada wajah Gunwook hingga dia turut menempatkan garis senyum selagi dia menatap Gunwook yang mengambil langkah.

Kalau Quanrui meraih ponsel dengan terburu dan membentuk senyuman besar pada satu jam berikutnya, tidak ada yang melempar tanya atau berusaha mengusik dia dari percakapan dengan Omega-'nya' (belum di saat ini, tapi Quanrui percaya diri bahwa ini akan terjadi).

- - -
🧸 finish 🧸
- - -

RiWook lagi lancar jaya sedari tur dimulai, tapi kegiatan aku ngga ngasih banyak waktu buat nulis, padahal banyak momen yang lucu dan gemesin (mereka cuma sebelahan aja ngebikin aku gemes, sebenernya).

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ゴヌクママニアTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang