Setelah sekian lama menahan rindu, akhirnya kita bertemu.
Netra teduh dan tajam nya masih sama, masih membuat pipi ini merona.
Tak apa jika orang lain menganggap ku gila, di saat orang lain bersikap biasa saja, aku menampilkan senyuman lebar yang tak ujung pudar. Ya, siapa lagi jika bukan karena dia. Aku jatuh pada pesonanya, jatuh pada kesempurnaan dan kesederhanaannya.
Dia masih sama, suka menyembunyikan rambut indahnya dengan topi biru dan logo kebanggaan, yang ada dikepalanya. Tak lupa dengan dasi biru nya yang tak pernah ia pakai, pakaian nya selalu rapih.
Di sepanjang jalan, hatiku tak tenang. Ingin segera merangkai kata yang tak mungkin bisa terucap padanya.
Hatiku berisik, kepalaku terus memutar keindahan dirinya, netra teduhnya yang selalu aku rindukan, senyum manisnya yang selalu terbayangkan. Sayang sekali, aku tidak diberi waktu yang lama, untuk terus menikmati keindahan Tuhan yang satu itu.
Padamu, manusia paling sempurna, aku jatuh cinta padamu berkali-kali. Seolah semesta mendukung rasa ini agar tidak mati.
Senin, 28 Oktober 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll never forget you
Poetrymencintai seseorang, lalu mengabadikannya dalam tulisan adalah bentuk cinta paling indah. Dia terlalu indah untuk dilupakan jadi lebih baik di abadikan bukan?