part 17

45 4 2
                                    

*********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*********

Begitu memasuki apartemen Travis, suasana pesta sudah terasa hangat dan meriah. Musik menggema di ruangan, dan aroma makanan yang lezat memenuhi udara. Riri dan Travis tampak sibuk menyambut tamu, meski hanya beberapa orang saja disana.
sambil memastikan mereka menikmati suasana. Jaden bersama naomi dan Willi sudah duduk di sudut, bercanda dan tertawa, sementara beberapa teman lainnya mulai bergabung untuk bersenang-senang.

Danny berjalan ke arah Jaden dan Willi, meninggalkan Luna yang masih memandangi ruangan dengan sedikit canggung. Riri segera menghampirinya dan menarik tangannya. "Luna, ayo! Jangan hanya berdiri di sana. Ini malam untuk bersenang-senang!" katanya dengan senyum ceria.

Luna tersenyum dan mengikuti Riri ke arah meja makanan, mencicipi beberapa kudapan ringan sambil sesekali tersenyum pada teman-teman yang lewat. Dalam hati, dia merasa senang karena bisa berkumpul di pesta ini, meskipun dia tak terbiasa dengan keramaian.

Tak lama kemudian, Travis mengumumkan permainan seru untuk memulai pesta. Mereka mengadakan permainan truth or dare, yang langsung menarik perhatian semua orang. Luna dan Danny juga diajak bergabung, dan mereka duduk bersama di lingkaran besar. Travis mengambil botol, memutarnya, dan saat botol berhenti, ujungnya menunjuk ke arah Willi.

"Baiklah, Willi," kata Travis sambil tersenyum nakal, "pilih: truth atau dare?"

Willi berpikir sejenak lalu menjawab, "Dare!"

Semua orang bersorak, dan Travis segera memberikan tantangan. "Oke, gue kasih tantangan buat lo will, coba ungkapkan perasaan lo pada seseorang yang ada di sini!" Semua langsung menoleh dengan penasaran.

Willi tampak sedikit gugup, tetapi dengan senyuman yang lembut, dia melirik ke arah Luna. Suasana mendadak hening, dan Luna merasa wajahnya memerah saat menyadari perhatian semua orang tertuju padanya.

"Luna... sebenarnya sudah lama aku ingin mengatakannya, tapi selalu ragu. Aku... aku menyukaimu," ujar Willi dengan suara pelan namun mantap, matanya menatap Luna dengan tulus.

Luna terdiam, merasa campuran antara terkejut dan bahagia. Dia tak menyangka Willi akan mengungkapkan perasaannya di depan semua orang. Riri langsung tersenyum lebar, bersemangat menanti jawaban Luna, sementara Danny terlihat sedikit kaku, meskipun ia tetap menjaga ekspresinya tetap tenang.

Luna akhirnya mengumpulkan keberanian dan tersenyum kepada Willi. "Aku... aku juga menyukaimu, Willi," jawabnya pelan, membuat suasana langsung penuh dengan sorakan dan tepuk tangan dari teman-temannya.

Danny tetap memperhatikan dengan ekspresi yang sulit ditebak, namun tak berkata apa-apa. Ia hanya tersenyum tipis, walaupun dalam hatinya ada perasaan yang tak bisa dijelaskan.

Jaden dan travis saling bersitatap. Karna pasti ada yang tidak beres dengan danny, sejak tadi pandangannya tidak bisa terlepas dari momen willi dan luna yang saling mengungkapkan perasaannya.

Dear Luna (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang