Hening.
Satu kata yang menggambarkan keadaan mobil mereka. Sedari tadi tidak ada yang ingin memulai percakapan dulu, tentu saja Nebula gengsi untuk memulai percakapan.
Dejavu, apa lagi pemuda itu memasang playlist yang biasa mereka dengarkan saat masih pacaran. Tiba tiba lagu favorite mereka berputar 'They don't know about us' membuat Nebula menjadi gelisah sendiri.
Sesekali ia melirik pemuda di sebelahnya yang masih fokus terhadap jalan. Terasa begitu lama bagi Nebula menuju rumahnya padahal jarak antara minimarket dan rumahnya tidak terlalu jauh.
Mobil berhenti pertanda mereka sudah sampai. "Makasih." saat hendak membuka pintu tangannya ditahan. "Langsung tidur jangan begadang, good night K." ucapnya sambil mengelus kepala Nebula.
"Jangan gini La, sikap lo kaya gini malah bikin gua bingung, kita udah ga berhubungan lagi jangan bikin gua jadi gabisa lepas dari lo."
"Maaf."
"Dari awal semua penyebab dari lo, kenapa seakan akan gini? jangan tarik ulur." Mata Nebula berkaca kaca tapi ia harus menahan tangisnya karena tidak ingin keliatan lemah.
"Lo dari kemaren cuma bilang maaf maaf dan maaf, gua muak banget! kemana aja lo pas kita pacaran lo bikin gua feeling lonely, lo selingkuhin gua." Setelah mengatakan itu Nebula langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumahnya tanpa menengok sedikit pun ke arah belakang.
***
Pagi tiba, Nebula semalam sampai rumah langsung pergi tidur karena ia benar benar lelah badannya maupun pikirannya.
Nebula memandang kaca full body, dia sendiri kagum dengan kecantikannya "pd dikit gapapa kali." gumamnya.
Kulit yang tidak terlalu putih namun pas untuk Nebula, bulu mata yang lentik, mata yang sedikit sipit dan juga belo sedikit, hidung mancung, bibir pink alami dan rambut coklat panjang dengan curly dibawahnya tergerai indah.
Matanya menatap jepitan rambut yang menjadi favoritnya, lalu mengambil dan memasang di rambut cokelatnya. satu kata untuk nebula PERFECT.
Melihat sudah jam berapa sekarang, Nebula langsung bergegas turun ke bawah untuk sarapan.
Saat sampai depan pintu kelas, Nebula bingung tumben sekali kelasnya tidak berisik sampai ke dengaran keluar kelas, dengan buru buru ia langsung masuk.
Pandangan yang pertama ia lihat adalah teman teman sekelasnya sedang sibuk mengerjakan sesuatu mereka berkumpul membentuk lingkaran.
"Kalian ngerjain apasih??" tanya Nebula. Semua temannya langsung menatapnya.
"Tugas sejarah, lo lupa?" Jawab Elea, mendengar itu Nebula melotot sunggu ia baru ingat sekarang, langsung saja ia bergabung dengan teman temannya dilingkaran.
Setelah selesai Nebula menatap temannya satu satu, tatapannya langsung berhenti pada pemuda yang kini juga sedang memandangnya, senyum Nebula merekah.
"Kenan gua mau ngomong sama lo."
"itu juga lo udah ngomong pea." ucap Raden sambil menoyor kepala Nebula.
"bukan gitu anjing." kesal Nebula sambil mencubit lengan Raden.
Tidak mau menanggapi Raden yang sedang misuh misuh sendiri, Nebula berjalan mendekati tempat Kenan berada.
"Gua denger denger sekolah mau adain event, gua mau daftar dong jadi panitianya." ucap Nebula
Kenan menaiki satu alisnya "Langsung ke osis aja." ucapnya dijawab dengusan kasar dari Nebula "ihh maksud gua tuh lo temenin gua daftar anterin, kan lo juga ikut daftar."
"Kenapa harus sama gua?"
"Karena gua ga kenal sama osis yang buka pendaftarannya hehe." cengir Nebula, Kenan yang melihat itu langsung membuang muka ke arah lain.
"Mau yaa please please, ntar gua traktir deh ciuss." bujuk Nebula, Ia sudah memasang wajah memelasnya agar Kenan mau menemaninya.
Kenan menganggukan kepalanya, melihat itu Nebula langsung senang bukan main bahkan sampai lompat lompat "thank u bubb." ucap Nebula sambil memberikan flying kiss ke Kenan.
Nebula langsung pergi menuju teman circle nya duduk, berjalan dengan senyuman lebar membuat ketiga sahabatnya bingung.
"Kenapa lo nyengir? kerasukan ya lo." tuduh Caca.
"Gaaa, btw gua mau cerita tentang semalem." ucap Nebula.
"Apaan cepet cerita." tidak sabar Elea.
"Jadi-
"Morning class." Ucapan Nebula terpotong karena guru sudah masuk ke kelas.
"Mrs citra udah masuk, ntar aja pas istirahat yaa." Dijawab anggukan oleh ketiganya.
***
guys chap kali inii sedikit doang, maaf yaa soalnya aku lagi sibuk banget akhir akhir ini
tunggu di next chap yaa aku usahain supaya panjang.thank u
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEGI
Teen FictionElegi yang berarti Kesedihan Nebula harus menghadapi sebuah pilihan yang menurutnya sangat berat, sungguh sial sekali hidupnya harus seperti ini. Di satu sisi Nebula ingin kembali namun ia tak ingin merasakan sakit itu berkali kali. "Aku gamau janga...