KINGDOM : The Cursed Prince
Terlahir dengan mata sebiru sapphire blue membuat Jeno dijuluki sebagai pangeran terkutuk di negerinya dan membuatnya harus tinggal jauh dari istana, hanya demi menjauhkan nasib buruk untuk sang putra mahkota, calon penerus tahta kerajaan Matthiola.
Setumpuk ranting kering dibawanya dibalik punggung, pun seekor kijang hasil buruan Jeno bawa disisi kiri tubuhnya yang sepenuhnya bermandikan peluh.
Tinggal seorang diri di dalam hutan yang tak terjamah manusia memaksa Jeno harus bisa melakukan segalanya seorang diri, karna tidak akan ada yang bisa memberinya makan kala rasa lapar menyerang kecuali dirinya seorang.
Dapur sederhana hasil mahakarya pengawal kerajaan yang dulu sempat mengurus Jeno sampai usia tujuh tahun jadi bukti, bagaimana tangan ramping yang terlihat kekar itu sangat piawai dalam meracik makan malam untuk dirinya sendiri.
"Hhhh sial hatinya rusak," keluh Jeno begitu membelah perut hewan kijang hasil buruannya untuk dirinya ambil jeroannya.
Padahal saat ini Jeno membutuhkan bagian itu untuk mengembalikan stamina tubuhnya yang menurun belakangan ini akibat berlatih pedang, karna sekalipun hidupnya jauh dari istana dan keberadaannya tak dibutuhkan siapapun.
Jeno akan tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang pangeran yang harus melindungi keselamatan sang putra mahkota suatu saat nanti.
Disisi lain, tatap tajam sang putra mahkota kerajaan Matthiola menghunus lurus pada lawannya, menarikan pedang panjang nan pengkilat guna menangkis serangan.
Tak peduli keringat yang terus mengalir, tangan kekarnya masih dengan indah Jaemin mainkan sampai pedang sang pengawal jatuh dan pedang miliknya berhasil mendarat diatas leher sang lawan main.
"Baiklah putra mahkota, latihan hari ini cukup."
"Salam hormat putra mahkota kerajaan Matthiola, air hangat untuk putra mahkota sudah kami siapkan." para pelayan rumah tangga hadir memberi salam, tak luput dari pendar matanya figur sang ratu yang berdiri tak jauh dari para pelayanan istana.
"Salam hormat kepada ratu kerajaan Matthiola." salam pun tubuhnya sedikit Jaemin tundukan guna beri salam pada sang pendamping pemimpin negerinya.
Wajah tampan berhias peluhnya masih setia menatap datar, pun jarak yang diciptakan masih ada seolah memang Jaemin enggan berada dekat dengan sang ibunda.
"Tetaplah di istana, ibu tidak merestuimu untuk pergi kali ini." titah mutlak tak serta merta Jaemin iyakan, justru keningnya yang berkerut dan tatap mata yang kian menajam jadi tanda setidak suka apa dirinya dengan perintah yang baru ibunya ucapkan.
"Maaf ratu, tapi saya sudah membuat janji dengan lord Haechan sore ini."
"Atau sebenarnya kau ingin kembali menemui anak terkutuk itu." nadanya tenang, setenang angin yang berhembus seolah ucapannya hanyalah kalimat biasa tanpa bisa melukai siapapun.
"Dan anak terkutuk yang ratu katakan adalah adikku." setelah mengucapkannya Jaemin memilih pergi, enggan kembali bersilat lidah yang berakhir membuatnya gagal menemui adik kecilnya.
COMING SOON
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM : The Cursed Prince
Fanfiction⠀ Ia terlahir sebagai pangeran terkutuk yang takdirnya harus berakhir ditangan sang putra mahkota. ⸂ © 𝗲𝗮𝗿𝗵𝘂𝘆𝗻, 𝟮𝟬𝟮𝟰. ⸃