Yakin bisa?

75 15 14
                                    

Yeonjun (txt) X Changbin

.
.
.
.

"Bin cobain deh. "

Pemuda manis yang di panggil Bin itu menoleh ke arah temannya yang menyodorkan sebatang coklat ke arahnya. Dengan senang hati pemuda manis itu melahap sepotong coklat dari tangan temannya.

"Enak? " Tanyanya mendapat anggukan kepala dasi sang teman.

Tanpa mereka sadari, kegiatan tersebut tak luput dari mata seseorang di sebrang meja sana. Pemuda tampan itu tertarik pada Changbin sejak satu tahun lalu.

"Kata gue sih lo nyerah aja, Jun. " Yeonjun menoleh ke arah Soobin teman sekelasnya.

Soobin mengetahui fakta bahwa sahabatnya itu menaruh hati kepada mahasiswa kedokteran bernama Seo Changbin, Soobin juga mengetahui bertapa banyak seme di Fakultas nya yang mengincar Changbin. Namun mereka semua tidak ada yang berhasil mengambil hati pemuda manis itu.

"Kenapa harus nyerah? " Tanya Yeonjun sambil kembali memperhatikan pemuda Seo itu.

Saat ini mereka tengah barada di kantin Fakultas Kedokteran, Yeonjun yang merupakan mahasiswa jurusan Teknik, rela berjalan jauh untuk makan siang di kantin fakultas kedokteran, hanya untuk melihat pemuda manis yang dua tahun belakangan ini menjadi incarannya.

Mengapa Yeonjun tidak menghampiri pemuda itu secara langsung? Bukannya tidak berani, tapi pemuda di samping Changbin selalu saja menghalanginya.

Mungkin bagi orang yang baru melihat keakraban kedua pemuda itu akan mengira jika mereka berkencan, tapi kenyataannya keduanya hanya sepasang sepupu. Tidak lebih.

"Ya lo liat deh, pawang nya gak pernah jauh. " Ucap Soobin lagi.

"Bukan pawang, Minho cuma sepupunya. Udah yuk, bentar lagi kelas mulai. " Ucap Yeonjun sambil beranjak dari tempat duduknya.

Di tempat lain, Lee Minho. Melihat Yeonjun meninggalkan kantin membuatnya menghela nafas lega.

"Kenapa? " Tanya Changbin yang sadari tadi memperhatikan sepupunya.

"Lalat nya udah pergi. " Mendengar jawaban Minho membuat pemuda Seo itu memiringkan kepalanya kebingungan. Minho yang merasa gemas kembali mengusak rambut sepupunya.

"Lalat? Perasaan gak ada lalat dari tadi. "

"Lupain aja. Pulang di jemput kak Chan kan? Gue ada kelas sampe sore  jadi gabisa nganter balik, gapapa kan? "

"Kak Chan lembur hari ini, jadi ade deh yang jemput. "

"Ade? Berarti pake motor dong? "

"Iya." Jawabnya singkat.

Changbin mempunyai dua saudara lainnya, Chan kakak kandungnya, usia mereka berbeda lima tahun. Dan seorang adik yang tengah menempuh pendidikan sekolah menengah atas, bernama Jeongin usia meraka berbeda 3 tahun. Mereka sangat menyayangi Changbin dan menjaganya, karena di keluarga besar hanya Changbin yang berada di pihak bawah.

"Kak kelas aku mau mulai sebentar lagi, aku duluan ya. " Ucap Changbin kemudian berlari meninggalkan Minho tanpa menghiraukan teriakan kakak sepupunya itu.

"Jangan lari! " Minho hanya bisa menggeleng melihat kelakuan adik sepupunya.

Jam sudah menujukan pukul empat sore, Changbin sudah menunggu di halte selama tiga puluh menit namun Jeongin belum juga menampakan batang hidungnya.

Tin tin tin

Sebuah mobil berwana putih berhenti di hadapan Changbin, tak lama kemudian seorang pemuda berperawakan tinggi keluar lalu menghampiri Changbin.

Everything About Bin (Changbin Sub  X All Idol) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang