4

338 81 20
                                    

Olla sadar dan terbangun di tempat semula dia pingsan, bedanya kini dirinya sudah terbaring diatas kursi panjang. Melihat di sekelilingnya sudah sepi hanya tinggal beberapa orang saja yang tidak di kenalinya.

Olla berdehem dan duduk, dia sedikit bergidik ngeri ketika melihat beberapa orang laki laki yang menatapnya.

"Bang". Olla menunduk menyapa mereka. Tanpa membalas menjawab mereka juga mengangguk. "Liat Adel gak bang? Atau Azizi mungkin?". Olla memberanikan diri bertanya. Dalam hatinya dia mengutuk Adel yang berani meninggalkannya sendiri di dalam sini.

"Disebelah". Ucap datar salah satu laki laki berkepala plontos. Olla mengangguk. "Makasih bang, permisi ya". Olla berjalan cepat dan mendatangi ruang sebelahnya. Melihat Adel dan Azizi yang sedang tertawa membuat Olla sedikit geram. Berjalan lebih cepat, begitu tiba di belakang Adel, Olla menjitak kepalanya sedikit kencang.

"Aww". Adel terkejut memutar badannya melihat Olla yang terlihat marah itu. "Apaan sih?". Adel mengusap bekas jitakan Olla di belakang kepalanya.

"Sialan lo ninggalin gue, mana orangnya serem serem semua disana. Namun Adel menyengir. "Lo lama tidurnya". 

Olla berdecak". Ckk". Tai lo gue tidur, gue pasti pingsan kan karena liat mahkluk itu". Olla melihat Ara yang sudah di kelilingi orang banyak, pasti itu teman temannya. Kenapa kelihatan mengerikan semuanya.

"Berisik banget lo berdua". Cetus Azizi.

Ara tak sengaja saling pandang dengan Olla, dia merasa pernah melihat Olla sebelumnya, tapi dimana. Olla menegakkan punggungnya mencoba mendekati Ara, berani tidak berani dia tetap memberanikan diri.

Olla berdiri di samping Ara, dia hanya memandanginya, suara nya tiba tiba tercekat tak mau keluar. Ara tidak menghiraukan, dia malah masih menghitung uang hasil kemenangannya tadi. Yang tentunya itu tidak untuknya semua. Dibagikan juga kepada teman setimnya yang sudah berpartisipasi dalam acara ini.

Olla menyipitkan matanya menatap Ara intens. Benar, dia tidak salah lagi. "Lo sopir Chika kan?". Pertanyaan Olla membuat Azizi di sampingnya menatap Ara dan Olla secara bergantian.

"Apaan sih lo". Azizi bangun menyenggol bahu Olla hingga tergeser kesamping. "Santai dong. Gue cuma nanya, dia sopirnya sahabat gue". Olla tidak terima di perlakukan oleh Azizi seperti tadi.

"Lo diem". Azizi menatap tajam Olla.

"La, udah ah". Adel melerai Olla yang hendak menambah lagi ucapannya.

"Gak, gue cuma mau tau, dan gue udah terlanjur tau siapa Blackat, lo jujur ke gue sekarang atau gue bakal kasih tau siapa Blackat itu sebenarnya. Olla tidak bermaksud mengancam dia hanya menggertak saja agar Ara mau mengakuinya.

"Berani lo?". Bukan Ara yang mengatakan tetapi Azizi, menarik kerah kemeja Olla dan menatap nya marah.

"Zee". Ara bangun menengahi mereka berdua. Menatap Azizi dan Olla kemudian dia mengangguk. "Iya, gue sopir non Chika anaknya Pak Gilang kalo itu yang lo maksud".

"Kenapa emang kalo dia sopir sahabat lo, mau hina dia? Lawan gue dulu". Azizi masih dalam suasana emosi. Dia akan menghajar siapa saja yang berani menghina Ara.

"Zee, Olla cuma tanya doang". Adel ikut bersuara akhirnya. Olla sendiri tidak terlalu memperdulikan Azizi, dia beralih menatap Ara. 

"Aaaa, gue udah lama cari lo, pengen kenalan sama lo anjr, gue nge fans berat sama lo, sama cara kemampuan lo dan sama balapan lo itu". Olla sudah memeluk Ara dan menggoyang goyangkan tubuhnya kiri dan kanan.

"FIX, kita harus temenan, lo harus ngajarin gue manuver dan ngedrift, gak mau tau". Olla senang bukan main, di pertemukan dengan idolanya dia sungguh bahagia luar biasa. Apalagi jika ingin berjumpa dengan Blackat dia tidak perlu susah susah, cukup datang ke rumah Chika.

Mine DRIVER (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang