6

12 0 0
                                    


Author POV

Setelah sampai di Kosan, Atha langsung menuju ke kamar mandi mengabaikan Vania yang masih celingukan di dalam kamar kosnya. Vania menunggu Atha dengan merebahkan diri di kasur Atha. Ia mulai merasa mengantuk, hingga tidak ia sadari ia mulai tertidur. 

Atha keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai sport bra dan celana pendek, ia melupakan fakta bahwa Vania ada di kamarnya. Untung saja Vania sedang tidur, ia pun segera mengambil baju asal dari lemarinya dan mengambil ponsel dalam tasnya lalu berjalan keluar dari kamar kosnya. 

Atha menelfon seseorang dan berbicara selama beberapa menit, lalu ia kembali masuk ke dalam kamar kosnya. Entah mengapa ia mulai merasa lapar lagi, sehingga akhirnya ia membuka lemari es untuk melihat beberapa bahan makanan untuk menentukan akan memasak apa. ia menemukan sisa udang dan beberapa lembar daging smoke beef, setelah terpikirkan untuk memasak sesuatu ia mencoba untuk membuka storage  lain untuk melihat apakah masih ada stock untuk membuat sphagetti. Setelah menemukan beberapa bahan yang ia butuhkan, ia mulai memasak bahan-bahan tersebut dimulai dari ia merebus pasta terlebih dahulu, dibarengi dengan ia membersihkan udang dari kotoran, setelah dirasa bersih ia beralih dengan memotong smoke beef menjadi potongan dadu. Ia juga sesekali memastikan apakah pasta yang ia rebus termasak dengan baik, ia juga telah menyelesaikan kegiatan memotong bawang dan parsley. Setelah Pasta direbus dengan kadar alDente, ia pun menyiapkan pan dan menuangkan olive oil ke dalam pan yang sudah panas. 

Atha mulai memasukkan bawang putih yang telah di cincang dan menumisnya setelah dirasa harum ia mulai memasukkan udang untuk memberikan efek caramelized dari minyak tumisan bawang dan udang, setelah dirasa hampir matang ia mulai memasukkan daging smoke beef dan menumisnya sebentar lalu menambahkan pasta yang telah di rebus. Atha menyukai memasak, ia selalu tertarik dengan masakan-masakan sederhana yang bisa ia masak, sehingga tak jarang ia menanyakan resep-resep masakan ke teman-temannya dulu saat SMA ketika ia sering bertukar bekal makan. 

Vania terbangun dari tidurnya karena mencium aroma masakan Atha, ia mencoba mengumpulkan kesadarannya dan menemukan Atha yang sedang melakukan aksi tossing pan dengan ekspresi yang terlihat sangat bahagia karena ia tersenyum lepas menampilkan gigi rapinya. Atha merasa seperti ada yang sedang mengawasinya, ia menolehkan kepalanya dan menemukan wajah lucu bangun tidur milik Vania dengan pipi yang membekas kain dari sprei bantal yang ada di kasurnya. Senyuman Atha semakin lebar, Vania yang melihat hal tersebut seperti merasa takut karena ia tidak pernah melihat Atha seperti itu. 

"Sorry ya, lo pasti kebangun karena gue berisik. Makan Yuk, ini udah mateng" Atha bahkan tidak menunggu jawaban dari Vania ia hanya menarik kursi makan di sisi pojok samping dapurnya, kosan Atha sangatlah minimalis sehingga ia memutuskan untuk menggunakan setiap space yang ada dengan baik. 

Ia juga menyiapkan alat makan dan menaruh pan berisi aglio e olio di tengah meja makan dan mempersilahkan Vania untuk duduk. 

"Ayoo makan"

"Aman ga nih?"

"Yaelah Van, gue kalo mau ngeracun orang juga pilih-pilih. Ga guna banget ngeracun orang kayak lo"

Vania hanya menatap malas ke arah Atha, ia pun mulai mengambil sphagetti dan menaruh di piringnya. Vania merasa ragu untuk mencicipi makanan tersebut namun dari aromanya tidak ada hal yang mencurigakan, ia pun mulai mencicipi makanan tersebut. Vania merasa terkejut karena rasa masakannya sangat enak, ia mencoba menutupi gelagat bahwa ia menyukai masakan itu akan tetapi ia tidak bisa menahan sehingga akhirnya ia menggoyakan badannya.

"Enak kan?" Atha ternyata menunggu Vania mencicipi masakannya, sehingga ketika ia melihat Vania seperti menyukai masakannya senyum yang ia miliki semakin mengembang. 

ObliviousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang