Bukan Vampir, tapi Serigala

97 17 11
                                    

Nayla sudah tertidur. Sissy tak menceritakan sedikitpun apa yang telah ia lihat pada Nayla. Bagaimanapun juga, Nayla pasti tak akan percaya. Alhasil, Sissy diam.

Saat ini, Sissy berada di Ruang Tamu. Karna penasaran, gadis itu kembali memperhatikan motor Galang yang masih ada disini. Mungkin saja Galang akan kembali mengambil motornya dengan melesat. Kalo itu benar, berarti ia memang tak salah melihat.

Sementara yang ditunggu-tunggu akhinya datang juga. Galang datang dengan melesat. Diam-diam Sissy terbelalak melihatnya. Berarti benar! Ia tak salah melihat.

"Hah, ada-ada aja. Cuma perkelahian biasa antara vampir dan serigala yang gak sengaja ketemu. Emang, ya! Kalo yang udah musuh, bener-bener musuhan. Padahal hidup akan indah tanpa permusuhan." Ucap Galang mendengus, dan tentunya Sissy tak mendengar ucapannya karna terhalang oleh kaca jendela.

Merasa tak ada masalah lagi, Galang lekas menaiki motornya. Ia pun kini melaju pulang. Sementara Sissy masih terpaku dengan tubuh yang bergetar.

"Siapa Galang sebenarnya? Kenapa dia bisa melesat juga kayak My Baby Honey Digo? Apa jangan-jangan dia vampir juga? OMG Hellow! Lama-lama semua orang yang gue kenal itu, bukan manusia, lagi!"

***

"Si? Kamu kenapa diem aja daritadi?" Heran Digo penasaran.

Saat ini, di Sekolah pagi-pagi sebelum bel pelajaran pertama berbunyi, Digo dan Sissy memilih Taman Sekolah sebagai tempat berduaan mereka. Namun Digo kurang menikmati moment mereka karna Sissy hanya terdiam termenung sejak tadi.

Di tanya Digo seperti itu, Sissy menghela napas, "Digo. Aku pengen nanya. Kamu jujur, ya!"

Digo mengernyit bingung, "Soal apa?"

"Sebenarnya, kamu tau gak sih? Galang itu siapa? Apa dia vampir juga?"

Seketika Digo kelabakan. Walaupun identitasnya sudah terbongkar oleh Sissy, namun ia tetap menghargai perjanjian itu. Bagaimanapun juga, Sissy tau karna kecerobahannya sendiri. Jadi, ia tetap harus sportif pada perjanjian itu. Yaitu tak membongkar identitas Galang, sekalipun ia ingin.

"Kamu, kenapa nanya gitu?" Digo balik bertanya guna mengalihkan perhatian.

"Masa, aku ngeliat si makhluk astral bisa melesat?" Jawab Sissy.

"Makhluk astral?" Bingung Digo.

"Panggilan khusus Galang dari aku."

Digo tergelak. Entah mengapa ia merasa bahagia karna Galang di juluki makhluk astral oleh Sissy.

"Kamu gak tau?" Tanya Sissy lagi karna belum mendapatkan jawabannya.

Digo mengedikkan bahu, "Gimana, ya? Seandainya aku tau juga, gak mungkin aku kasih tau kamu?"

"Kenapa?

"Karna kita sudah terlibat perjanjian. Dan aku, gak boleh kasih tau. Itu sama aja aku pengkhianat. Kamu mau? Punya pacar pengkhianat?"

Sissy menggeleng.

"Kalo kamu mau tau, kamu cari tau aja sendiri. Tapi aku bisa pastiin, kalo Galang itu bukan vampir." Jelas Digo membuat Sissy menatapnya.

"Jadi, Galang itu bukan vampir?"

"Bukanlah! Kalo dia vampir, aku bisa langsung ngenalin dia sebagai vampir karna aroma tubuhnya."

Sissy termenung. Siapa Galang sebenarnya?

"Lagian, kalo kamu perhatiin, Galang masih suka makan, kok! Vampir kan gak bisa makan." Ujar Digo yang tak sengaja memberi clue.

Lagi-lagi, Sissy diam termenung, bener juga, ya? Kalo bukan vampir, lantas siapa Galang sebenarnya?

***

Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang