Chapter 1: TINGGAL BERSAMA

914 36 21
                                    

Hi, Pembacaku!

Bagi kalian penikmat karya pertamaku yang bertajuk My Therapy, aku ingin memberikan kalian kisah kehidupan setelah mereka menikah. Akhirnya aku memutuskan untuk mempublikasikannya karena aku tidak kuat jika menahan iri sendirian melihat kemesraan mereka :". 

Mari kita meratapi kejombloan kita ini. Heuheuheu bercanda.

Semoga kalian menyukainya!


Chapter 1: TINGGAL BERSAMA

Mentari pagi terbit dari ufuk timur memaksa masuk dari celah-celah jendela. Semakin tinggi sang surya bersinar memaksa pengantin baru yang habis tempur semalaman untuk bangun. Clay mengelus kepala istrinya dengan senyum bahagia.

"Good morning, Sunshine," ucap Clay lembut ketika melihat istrinya telah membuka matanya.

"Good morning, Love," suara serak Honey menjawab.

Clay mengecup lembut bibir istrinya. "Morning kiss," ucap Clay lagi. Pipi Honey memerah karena perlakuan manis dari Clay. Setelah berbulan madu beberapa hari, akhirnya mereka kembali pada rutinitas mereka. Honey kembali ke kantor dan Clay juga.

"Mandilah, Babe. Aku akan membuatkanmu sarapan," ucap Honey lembut mengelus pipi Clay.

"Bolehkah aku mulai bekerja besok saja?" rengek Clay menelusupkan wajahnya ke dalam selimut dan meringkuk di dada Honey.

"Auuh. Masih kurangkah libur beberapa hari ini?" tanya Honey terkekeh dan mengelus punggung suaminya.

"Mmm," Clay mengangguk pelan.

"Kamu tidak kasihan pada Kak Run? Sudah beberapa hari dia menggantikan posisimu. Kurasa ia akan gila karena harus mengurus kebun, katering, sekaligus perusahaan," jelas Honey lembut.

Clay mengeluarkan wajahnya mendongak dari dalam selimut. Dengan ekspresi seperti anak kecil yang merajuk pada ibunya, ia hanya menatap Honey penuh permohonan. Sayangnya, Honey tidak terbuai akan hal itu. Honey justru mencubit hidung mancung suaminya.

"Mandi bersama," rengek Clay.

"Mengapa suamiku semanja ini ya?" Honey terkekeh.

"Ayolah, Mamiii," rengek Clay meringkuk lagi ke dalam selimut.

"Hhh, baiklah. Ayo, kita mandi. Tapi tidak bermain-main," tegas Honey.

"Aah? Kenapa??" muncul lagi kepala Clay dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Kamu sudah menggempurku berkali-kali semalam. Apakah masih kurang, hmmm?" tanya Honey gemas mencubit pipi Clay.

"Kalau denganmu, kurasa akan selalu kurang," ucap Clay cemberut.

"Hhh. Memang akal-akalanmu saja. Jadi, mau mandi atau tidak?" tanya Honey lagi.

"Auuch! Jangan digigit!" Honey terhentak ketika Clay mulai jahil menghisap pucuk Honey di dalam selimut.

Ya, namanya juga sepasang suami istri. Terserah dong mau melakukan kegiatan apa saat malam hari? Bahkan tidak perlu menunggu malam. Kapan pun itu, kalau bisa digas, ya gas saja. Honey membiarkan suaminya melakukan apa yang diinginkan.

"Lima menit," ucap Honey mengelus kepala Clay.

"Mmm," jawab Clay menyetujui masih dengan hisapan pengisi energinya hari ini.

Setelah lima menit berlalu, Honey menepuk lengan suaminya agar melepaskan hisapannya. Mungkin pucuk itu sudah sangat kembang sekarang karena telah dihisap sejak malam hari. Memang maniak susu si Clay ini. Terutama dengan istrinya. Clay pun bangun dan beranjak menuju kamar mandi. Sebelum itu, ia menggunakan bajunya terlebih dahulu. Namun, tetiba Clay menghampiri Honey lagi yang hendak keluar dari dalam selimut untuk mengambil piayamanya di bawah.

CHAPTER HIDUP: DREAM FAMILY (LANJUTAN MY THERAPY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang