Eli di pindahkan ke ruangan inap biasa, dengan perban di kepalanya akibat benturan keras itu membuat Eli kehilangan banyak darah namun untungnya masih dapat di selamatkan meski harus melewati fase kritis lebih dulu. Kini mereka sudah berkumpul di ruang inap Eli dengan lebih santai.
Shani juga Cio juga sudah lebih tenang dari sebelumnya karena Eli kembali berkumpul bersama mereka.
Eli masih mengingat dengan baik apa yang ia lalui bersama Dey di waktu yang dia rasa singkat, ia bahkan masih membayangkan bagaimana kedua kakinya bisa berjalan juga berlari, kedua tangannya bisa di angkat untuk memetik bunga dan bermain air danau, namun keyataan kembali mengingatkan Eli jika ia kembali tak berdaya, tak mampu menggerakkan apapun di dunia nyata.
Gita duduk di samping kanannya dan Muthe di samping kirinya, menemani Eli sampai ia bisa di ajak berbicara lagi.
"Git.." Panggil Eli pelan.
"Hemm..kenapa?" Tanya Gita dengan antusias.
"Gue ketemu Dey"
Muthe dan Gita kaget mendengarnya.
"Tapi bentar banget, padahal gue masih kangen sama dia"
"Bentar lu bilang, lu koma udah ada lima hari tau" Sewot Muthe.
"Hah? gue ga ngerasa selama itu, rasanya bentar banget..padahal gue..baru bisa cerita sama dia..dia kangen kalian berdua juga katanya"
Gita dan Muthe hampir menangis mendengar Dey merindukan mereka berdua karena nyata nya mereka juga rindu masa-masa bersama Dey.
"Dia titip salam buat kalian"
"Gue bisa jalan dan lari di sana, bahkan tangan gue juga bisa bergerak di sana..tapi sekarang tangan gue kembali lumpuh"
"Tapi pantes gue di suruh pulang kalo ternyata gue udah terlalu lama di ruangan dingin itu, maaf ya..Dia bilang tempat gue bukan di sana"
Gita beranjak dari duduknya begitupun Muthe mereka memeluk Eli bersamaan dan menangis di pelukan Eli yang hanya bersandar di kepala brangkar.
Teman-teman Eli yang lain ikut menangis karena terharu melihat bagaimana eratnya pertemanan mereka bertiga.
"Huaaa..Hikkss..Hikss...kaya Drakor aja....Terharu aku" Tangis Ella yang lucu.
"Ella..Udah Ella malu.." Lulu memeluk Ella sambil bercanda.
"Ka Lulu mah gitu..."
"Kenapa kalian ga akur mulu sih" Heran Freya sambil mengusap air matanya.
"Iya ya kaya minyak sama air" Tambah Oniel yang juga mengusap air matanya.
"Tapi mereka saling menyayangi aku rasa cuma gengsi aja" Tambah Flora.
"Ella ingus nya lap Ella malu" Lagi canda Lulu pada Ella.
"Iih aku ga ingusan Kaa..."Ella semakin merengek mendengar candaan Lulu.
Mereka semua menertawakan tingkah menggemaskan nya Ella yang jadi mood booster mereka semua.
Eli meminta agar ia bisa menghirup udara segar di luar kamarnya karena bosan, untung saja hal itu di izinkan pihak rumah sakit.
Teman-teman Eli pun kembali bersemangat latihan ketika sudah Eli di tengah-tengah mereka lagi, Gita dan Muthe ikut senang melihat semangat mereka kembali.
"Gimana bagus kan?" Tanya Ella dengan antusias.
Eli tersenyum "Bagus" Balasnya yang langsung di sambut sorakan mereka semua karena berhasil membawakan lagunya dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The End? (END)
Teen FictionApakah hidup bisa di akhiri? atau hidup bisa di perbaiki?