Arga tidak pernah tertarik dengan kafe atau tempat berkumpul, tapi hari itu dia memutuskan untuk singgah di sebuah kafe baru di pusat kota. Saat sedang menunggu pesanannya, dia memperhatikan seorang wanita yang duduk sendiri, asyik mengetik di laptopnya sambil sesekali menyesap kopi.
Tiba-tiba, hujan deras mengguyur kota, dan aliran listrik di kafe mendadak mati. Hanya cahaya lilin yang menyala, dan Nara terlihat bingung, tidak bisa menyimpan hasil tulisannya. Arga yang duduk di meja sebelah merasa kasihan dan menawarkan bantuan. Mereka pun mulai mengobrol, dan perlahan, percakapan mereka mengalir begitu saja.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
