part 14

54 7 0
                                    

Setelah kejadian itu anzea lebih memilih menyendiri di rooftop sekolah nya , di sana dia duduk termenung, matanya sembab karena menangis

Anzea memang bukan orang yang lemah tapi jika menyangkut orang tua nya dia tidak bisa diam begitu saja , dia memang tidak tau semua hal tentang orang tua di tubuhnya yang sekarang

Tapi satu hal yang dia tau orang tua nya yang sekarang sangat menyayangi nya , dan orang tua aslinya sama sekali tidak pernah mempedulikan nya

Air mata anzea masih mengalir, dada nya masih terasa sesak , percaya lah anzea masih sama seperti anak lain di luar sana , dia juga rapuh tapi dia hanya berpura pura kuat itu saja

"Sialan......gini aja Lo nangis dasar cengeng" anzea mengusap kasar air matanya yang jatuh

Ia menunduk , dia tidak suka jika dia lemah seperti ini

"Sialan gw mau balik , gw ga mau disini , bawa gw ke surga aja walaupun ga mungkin sih , paling ke neraka " sempat sempat bocah ini ngelawak

Ia melihat tangan nya yang mengeluarkan banyak darah , dia hanya memandang nya tidak berniat mengobati luka itu biarlah

Dia terus menunduk menahan tangisannya , tapi seseorang menarik nya ke dalam dekapan , anzea sudah sigap ingin menonjok orang itu tapi setelah ia mendongak melihat pemuda itu

"King?" Tanya nya dengan suara serak karena habis menangis

King menatap anzea dengan khawatir,mata gadis itu sembab , hidung nya memerah , nafas nya terasa berat

Ia mengepalkan tangannya melihat kondisi ratu nya , sialan pasti dia akan membalas lihat saja

"Hm?are you okay?" Tanya king sambil mengelus pipi anzea

"Lo ga liat---" perkataan anzea terpotong melihat tatapan tajam king

"Aku kamu sayang" tajam dan tegas king

"Kamu ga liat ? Apa aku terlihat baik baik saja? Buta ya kids?" Kesal anzea , membuat king terkekeh

Mata nya kian menatap tajam saat melihat tangan anzea yang berdarah , ia mengapai tangan itu lalu menatap anzea lembut

"Sakit?" Tanya nya yang mendapatkan dengusan kesal dari yang di tanya

"Pake nanya? Ya sakita lah anjir" lama lama anzea ingin menampol pria di depannya ini ck untung Lo ganteng kalo ga gw udh buang Lo di laut

King mengeluarkan sesuatu dari saku nya , dan ternyata itu perban dia dengan teliti memperban tangan anzea yang terluka

Sedang kan anzea menatap pemuda ini bingung kenapa dia sangat perhatian kepadanya? Ya jelas jelas dia suka sama Lo anjir peka cok

"Done " ujar nya dan mengelus rambut anzea , lalu mendekap nya ke pelukannya

"Aku tau kau ingin menangis, menangis saja tidak apa apa " ujar king sambil mengelus rambut anzea

Anzea sedikit tersentak " apaan sih siapa yang mau nangis coba"

"Aku tau kamu mau nangis , aku juga tau kamu terluka karena tadi , jangan di tahan , im here for you , jadi menangis lah sesukamu" ujar king lembut

Anzea terdiam dia tidak ingin orang lain melihat sisi lemah nya dia tidak mau

"Tidak apa apa menunjukkan sisi lemah mu Queen , karena menangis bukan lah membuat seseorang terlihat lemah , menangis hal wajar queen , itu perasaan murni manusia , jadi jangan tahan tangis mu , aku selalu di sini bersama mu"

Mata anzea berkaca-kaca mendengar penurunan king , ia memeluk king dengan erat membuat king tersentak tapi dia lanjut mengelus punggung gadis nya yang bergetar itu

"King.......... yang di bilang Clarissa itu benar king , aku ga pernah di ajarin sama orang tua aku Tetang sopan santun , karena mereka ga ada waktu buat aku king"

"Aku iri sama mereka king yang di perhatikan oleh orang tuanya aku iri king ...aku iri....iri"

"Kenapa aku ga bisa kayak anak Lain king? Kenapa king? KENAPA?"

Tangis anzea semakin besar dia sekarang meremas baju king hati nya sakit sakit sekali , king terus mengelus punggung gadis nya

"Sakit king....sakit....dada aku sesak setiap inget nya king sakit.....sakit banget king.....sakit ......kenapa dunia ga adil sama aku king? Aku salah apa sehingga dunia kayak gini sama aku , AKU SALAH APA KING?" ujar nya sambil memukul dada nya  , king langsung mengapai tangan anzea

"Jangan kayak gitu queen , nanti Queen sakit"

"Aku udah sakit dari awal king , aku ga pernah sembuh , zea ga pernah sembuh dari awal king ga PERNAH "

" Queen ga boleh bilang gitu , king ada di sini , king akan bantu queen sembuh ,king janji "

"Jangan ngasih harapan palsu king ,  jangan buat janji yang ujung kaki ingkari"

" King ga pernah ngingkarin janji , apalagi dengan queen , king tidak akan bisa"

Anzea menatap pemuda di depannya , dia merasaa pemuda di depannya sama sekali tidak berbohong , ia mengangguk lalu menyodorkan jari kelingking nya

"Janji?" Tanya nya dengan wajah polos , king yang melihat itu menggigit pipi dalam nya melihat wajah anzea yang terlihat polos

Ia tersenyum lalu mengaitkan jari kelingkingnya ke arah jari kelingking anzea " king janji"

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sedang kan di sisi lain seorang pria paruh baya terlihat sedang mengerjakan banyak dokumen di kantor nya sampai ada dering telpon yang menganggu aktivitas nya

"Krinng..... kring"

Pria itu langsung mengangkat ponsel nya

"Ada apa ? Cepat saya sedang sibuk" tutur pria itu

"Maaf menganggu tuan , tapi saya ingin menyampaikan kabar , bahwa nona anzea tadi berkelahi dengan seorang gadis , dan nona anzea terlihat sangat marah , dan bahkan terlihat ingin menangis tuan"

Penuturan orang di telpon itu membuat pria itu menjadi kesal dan mencengkram ponsel nya erat , siapa yang sudah berani membuat anzea menangis , membuat putri kecil yang menangis , ya pria itu adalah Daddy nya anzea

"Sialan " desisi nya

" Maaf itu saja sayang saya dapat Sampai kan tuan"

Pria itu mematikan telpon nya dengan kesal

"TIO" panggil reon

Pria yang bernama Tio memasuki ruangan ,ya sudah merasa aura tak sedap dari bos nya

"Iya tuan?" Bisa Tio pastikan reon sedang marah besar

"Batal kan semua meeting ku hari ini ,dan siapkan mobil nya , aku akn pergi ke sekolah putri ku untuk membuat perhitungan" tegas nya , reon sudah marah besar

" Baiklah tuan" Tio keluar dari ruangan ia hanya bisa berdoa semoga sekolah itu tidak di porak poranda kan oleh bos nya

"Tunggu papa sayang , papa bakal balas orang yang udah buat putri papa mengeluarkan air matanya"

TRANSMIGRASI KETUA GENG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang