"Hei....gunakan mata mu untuk melihat dengan benar" ujar Alexa pada seorang lelaki yang terlihat seumuran dengan Alexa
"Gadis bodoh"
"What?" Alexa tak terima saat orang asing ini mengatai dirinya bodoh, padahal sebelumnya lelaki ini dengan sengaja menabraknya dan membuat minuman yang dibawa Alexa jatuh.
Alexa menatap lelaki itu dengan tatapan sinis, dari pakaian yang dipakai oleh lelaki ini sangat terlihat jika dia seorang anak dari keluarga kaya, begitu juga dengan sebuah koper yang terletak tak jauh dari tempatnya berdiri, sepertinya lelaki ini hendak mengunjungi seseorang di kota ini.
"Belajarlah sopan santun sebelum kau mengatakan seseorang bodoh" ujar Alexa sembari memberikan pukulan pada wajah lelaki itu. lelaki itu merasa malu dan dia berniat ingin membalas pukulan dari Alexa, namun Zen dan beberapa temannya datang.
"Ada apa?" tanya Zen
"Manusia sampah ini menumpahkan minumanku, dan tidak meminta maaf" jawab Alexa
"Sudahlah, kau juga sudah memukulnya" ujar Zen
"Cih... jika boleh aku ingin membunuhnya" ujar Alexa kesal sembari meninggalkan tempat itu dan kembali ke tempat biasanya dia dan Zen tempati selama tidak dirumah.
"Ada apa dengannya hari ini?" tanya Aron pada Zen
"Kedatangan tamu, maybe" jawab Zen sembari tersenyum, Zen lalu menyusul Alexa yang sudah melangkah jauh didepannya.
"Mari pulang lebih awal hari ini, aku mulai muak dengan tempat ini" ujar Alexa sembari duduk
"Bukankah aku sudah bilang, jangan pulang untuk satu bulan kedepan, biarkan saja, kakek tidak akan tau" jawab Zen
"Baiklah, aku akan pulang sendiri"
"Alexa, bisakah kau menuruti ucapanku sekali saja?" bentak Zen
"Aku? menuruti ucapanmu? jangan mimpi Zen" Alexa dengan kesal berdiri, meraih ranselnya yang terletak di atas sofa disisi lain.
"Baiklah, aku akan mengantarmu pulang" akhirnya Zen mengalah, tak bisa membantah lagi.
"Tunggulah disini sebentar, aku akan kembali dalam beberapa menit"
Zen pergi meninggalkan Alexa dalam ruangan itu, sementara Alexa sendiri merasa aneh pada dirinya sendiri hari ini, kenapa dia begitu pemarah hari ini.
"Hm? ada apakah disana?" gumam Alexa saat mendengar pintu lemari seperti ingin terbuka, namun pintu itu tetap tertutup dengan rapat, hanya terdengar bunyi dari dalam sana.
"Betapa menjijikkannnya Aron, seekor tikus pun masuk dalam lemarinya" ujar Alexa sembari berjalan mendekati lemari tersebut, kedua tangan Alexa perlahan membuka pintu lemari itu, namun dia tak menemukan seekor tikus didalam sana.
"Sejak kapan pisau disimpan dalam lemari baju?" gumam Alexa sembari mengambil pisau itu.
"D41?" gumam Alexa saat melihat ukiran pada pegangan pisau itu, terlihat unik dengan beberapa ukiran mawar di sisi kanan.
"Help Me"
Samar samar Alexa mendengar ada seseorang berbisik, terdengar seperti suara seorang perempuan, tapi tak ada siapapun.
"Help me, please"
"Siapa kau?" Alexa membalas bisikan tersebut meski dia tau tak ada orang lain dalam ruangan itu.
"Bantu aku, maka aku akan menyelamatkan Zen"
"Alexa?"
Alexa menoleh kebelakang dengan cepat saat melihat Zen sudah berdiri dibelakangnya, Alexa juga dengan cepat menyembunyikan pisau yang dia temukan dalam lemari Aron.
"Ayo pulang, sebelum larut malam" ajak Zen
Alexa menggangguk, dia berjalan mengikuti Zen, namun dia sesekali masih menoleh kearah lemari itu.
"Apa yang dia inginkan dariku?"
***
To Be Continue