Happy reading
***
"Sakit?"
"Sedikit."
"Tahan sebentar. Lain kali, kalo ada apa-apa kau harus segera menghubungiku."
"Mn. Habisnya Jenderal terlihat sibuk sih, aku kan takut mengganggu."
"Kalo situasinya memungkinkan aku pasti akan selalu mengangkatnya. Sekarang sudah selesai. Ayo tidur." Pria itu selesai mengolesi salep pada bekas lecet Xiao Zhan.
Keduanya kini telah berbaring di atas ranjang yg sama. Namun, karena Xiao Zhan sudah puas tidur dari tadi sore, ia pun merasa sulit untuk tidur. Pemuda itu pun kini berbali menghadap sisi sang jenderal, dan mengamati wajah pria itu dengan seksama.
Tampan, kata itu muncul dibenaknya saat memandangi wajah pria tersebut.
"Mengagumi ketampananku?" Mata yg semula terpejam kini terbuka lebar dan menangkap basah dirinya. Xiao Zhan mencebikkan bibirnya saat mendengar ucapan narsis sang jenderal.
"Tidak bisa tidur?"
"Mn. Aku tidak mengantuk."
"Lalu?"
"Bagaimana kalo kita mengobrol? Kau tidak mengantuk kan?"
Wang Yibo mengangguk untuk menyetujuinya.
"Boleh aku bertanya?"
"Tanyakan saja apa yg ingin kau tanyakan."
"Jenderal, apa sebelumnya kau pernah memiliki seseorang yg kau sukai?"
"Mn."
Persetujuannya membuat sesuatu yg retak terdengar dari hatinya. Xiao Zhan menyesal telah menanyakannya. Tapi ini sudah terlanjur, jadi tidak mungkin ia akan berhenti di sini.
"Siapa?"
"Ibuku." Wang Yibo selalu jelas dan lugas saat menjawabnya. Dan jawaban tersebut membuat retakan dihatinya merekat kembali. Ternyata hatinya cukup fleksibel.
"Bukan suka yg seperti itu maksudku. Ini suka yg seperti kau menyukai seseorang dengan hasrat."
Wang Yibo menggelengkan kepalanya.
"Serius?"
"Mn. Kalo aku memiliki orang yg ku sukai pasti aku sudah lama telah menikah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Wife. (End In Pdf.)
FanfictionWang Yibo memfokuskan jiwa dan raganya hanya pada militer. dalam benaknya, tidak ada sedikitpun keinginan untuk mencari pasangan apalagi untuk menikah dan memiliki keluarga. akan tetapi, orang tuanya tentu mencemaskan tentang kehidupan sang putra. m...