Chapter 3; Malam Penuh Cinta
Jakarta Selatan
Deru suara mesin dan dentingn besi riuh terdengar. Para pekerja tengah fokus pada pekerjaan mereka masing-masing. Tower Crane terlihat tengah memindahkan sebuah besi panjang ke lantai lima belas. Pengemudi terlihat cukup santai karena ini merupakan pekerjaan yang sudah lama ditekuni.
Tower Crane dapat diputar hingga 180 derajat. Beberapa pekerja telah mengikat besi tersebut dan siap diangkat. Pengemudi perlahan mengangkat besi panjang dan berat itu dan memindahkannya ke lantai yang dituju.BRAAAAKKKKK!!!!
Pyaaaannnggggg
"AAAAA!!!"Besi pengangkut besi pada Tower Crane tetiba patah dan menimpa beberapa hal di bawahnya. Sebuah mobil pick up tertimpa ujung besi mengakibatkan atap mobil itu penyok.
Naasnya, sopir yang tengah mengemudikan mobil tersebut tergencet di dalamnya. Kakinya terjepit dashboard mobil yang tertimpa ujung besi. Beberapa pelerja juga terlihat luka-luka karena terkena puing-puing yang terlempar.
Suasana tiba-tiba mencekam. Suara riuh orang panik terdengar. Ambulan telah lalu lalang menyelematkan para pekerja yang terkena imbas. Pengemudi Towe Crane pun ternyata terpental tidak jauh dari sana. Untungnya tidak ada cedera parah karena jarak jatuhnya tidak terlalu tinggi.Apartemen Clay
"Mami, makanan untukmu sudah siap," senyum Clay sembari menyiapkan makanan di atas meja makan."Untuk kita, Dady Sayang," ucap Honey lembut mengecup pipi suaminya.
"Ah iya, hehe. Dudulah Nyonya," Clay menarik kursi untuk Honey.
"Terima kasih, Tuan," jawab Honey juga.
Clay dan Honey menikmati makan malam buatan Clay yang tak terkalahkan nikmatnya menurut Honey. Mereka saling bersenda gurau dan bercerita. Sesekali mereka saling menyuapi. Betapa mesranya pasangan baru ini.
"Mami, setelah ini mau apa? Mau menonton film atau langsung tidur?" tanya Clay.
"Mau tidur aja, Dady," jawab Honey singkat.
"Ditidurin kamu," imbuh Honey genit.
Clay yang mendengar itu pun terkekeh. Kini istrinya sudah mulai berani berucap nakal dan menggoda. Clay gemas dan menggendong Honey dengan gaya bayi koala.
Perlahan Clay menurunkan Honey di atas ranjang. Ditariknya selimut untuk melindungi mereka dari dinginnya pendingin ruangan. Dirasa sudah cukup, Clay pun berbaring di sebelah Honey. Diselipkannya lengannya di tengkuk Honey agar Honey tidur di dadanya."Jangan menggodaku jika tak ingin besok tak bisa berjalan, Mami," ucap Clay.
"Menggoda seperti ini?" tanya Honey sembari memasukkan tangannya ke dalam baju Clay dan mengelus perut kerasnya.
Jari lentiknya mengelus dengan manja naik turun. Tentu saja itu menimbulkan sensasi geli bagi Clay. Tiap sentuhan yang diberikan membuat tubuh Clay semakin terasa panas. Dia memejamkan sekejap matanya menahan rasa aneh itu.
"Jangan ditahan, Sayang," bisik Honey.
"Mengapa istriku kini berani nakal ya? Hmm?" ucap Clay gemas mencubit pipi Honey.Saat mendengar deru nafas tertahan dari Clay, Honey memindahkan tangannya ke rahany keras Clay. Ia mengelus lembut dan menarik kepala Clay agar mendekat padanya.
"Apa kamu tidak menyukainya?" tanya Honey menggoda dan kemudian mengecup lembut bibir Clay.
Mppphhh
Clay mendesah pelan ketika Honey menggigit bibir bawahnya. Lidah mereka beradu di dalam sana saling menghisap dan menari.
Aahhhh
Honey mendesah pelan ketika Clay meremas dadanya. Dada yang tidak mengenakan bra itu pun membuat pucuk Honey terasa menegang. Clay memainkan pucuk yang masih terhalng baju Honey tanpa melepaskan ciuman mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAPTER HIDUP: DREAM FAMILY (LANJUTAN MY THERAPY)
RandomIni adalah kehidupan 'after married' dari Clay dan Honey. Cerita ini akan mengisahkan kehangatan sebuah keluarga yang dibangun oleh mereka. Dalam biduk rumah tentu akan ada permasalahan dan pasang surut di dalamnya. Namun, dengan cinta yang penuh, m...